nusabali

Putri Koster Bumikan Mendongeng untuk Mendidik Anak Usia Dini

Hadirkan Kak Seto Mulyadi untuk Menyapa Anak-anak PAUD di Provinsi Bali

  • www.nusabali.com-putri-koster-bumikan-mendongeng-untuk-mendidik-anak-usia-dini

Menurut Kak Seto, di era kekinian tradisi mendongeng perlahan mulai tergeser dengan serbuan berbagai jenis gadget dan konten permainan digital.

DENPASAR, NusaBali

Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ni Putu Putri Suastini Koster membumikan gerakan mendongeng bagi anak usia dini dengan mengundang Psikolog Anak kondang Seto Mulyadi alias Kak Seto sebagai narasumber dalam acara ‘Bunda PAUD dan Kak Seto Menyapa’ yang digelar secara hybrid (online dan offline)  di Gedung Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Sabtu (15/1) pagi.

Putri Koster menggelorakan kembali gerakan mendongeng bagi anak usia dini untuk menanamkan pendidikan karakter. Dalam acara dengan tema ‘Mencegah Kecanduan Medsos Pada Anak Dengan Mendongeng’ itu, Putri menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kesediaan Kak Seto datang ke Bali untuk berbagai ilmu khususnya ilmu mendongeng.

Dengan kehadiran Kak Seto, Putri Koster berharap anak-anak menjadi tertarik mendengarkan dongeng dari para orangtuanya. Di samping itu, Putri Koster mengatakan di zaman teknologi yang serba canggih seperti saat ini, maka tidak menutup kemungkinan bagi para orangtua untuk tidak mengenalkan gadget kepada anak. "Namun, penggunaan gadget juga harus dibatasi, salah satunya dengan cara memperkenalkan dongeng dan beberapa aktifitas menarik lainnya, sehingga anak tidak kecanduan terhadap gadget," ujar istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini.

Putri Koster berharap dengan kehadiran Kak Seto di Bali, dapat menjadi bekal ilmu bagi para Bunda PAUD, para guru dan orangtua yang ada di Bali. Seniman kawakan ini menegaskan ketrampilan mendongeng wajib dimiliki oleh para orangtua, karena dengan mendongeng akan memberikan berbagai dampak positif pada perkembangan anak.

Salah satunya, menurut Putri Koster berfungsi sebagai stimulasi yang efektif untuk merangsang keterampilan bicara anak, membantu anak untuk memahami nilai-nilai sosial dan sopan santun yang mungkin sulit mereka pahami dalam kehidupan. "Banyak hal yang bermanfaat dan hal posiitf dalam mendongeng," ujar perempuan kelahiran Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat ini.

Menanggapi yang disampaikan Putri Koster, Kak Seto mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Bunda Paud Provinsi Bali ini. Menurut Kak Seto, di era kekinian tradisi mendongeng perlahan mulai tergeser dengan serbuan berbagai jenis gadget dan konten permainan digital. Padahal mendongeng jadi rutinitas menyenangkan yang membentuk hubungan ibu dan anak secara fisik (ucapan, kecupan, pelukan) dan emosional (rasa percaya dan keterikatan anak pada ibu). "Dongeng dipandang penting bagi pertumbuhan dan karakter anak, sebab jadi metode yang baik untuk menyampaikan nilai moral dan budaya pada anak sejak dini tanpa menghakimi," ujar Kak Seto.

Di samping itu, kata Kak Seto, dunia anak adalah dunia bermain, semua anak di seluruh dunia senang mendengarkan dongeng. Dongeng ini juga bagian dari pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas, kecerdasan sosial dan emosional serta komunikasi anak. Kak Seto yang dikenal dengan boneka Si Komo tersebut mendorong para orangtua untuk mendongeng pada anak-anaknya. Mendongeng juga dapat menjalin komunikasi pada anak. "Mendongenglah karena dapat merangsang perkembangan anak, menjalankan komunikasi antara orangtua dan anak, merangsang perkembangan bahasa, penanaman nilai-nilai baik," kata Kak Seto.

Menurut Kak Seto, orangtua pun belajar banyak melalui dongeng. Sebab, pada saat mendongeng, anak akan mengajukan pertanyaan dan orangtua harus bisa menjawab pertanyaan itu. Menurutnya, mendongeng merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orangtua yang saling mencerahkan.

Dalam mendongeng pun bisa masuk pesan-pesan kesehatan, misalnya penerapan protokol kesehatan saat Pandemi Covid-19, hingga produk makanan yang berbahaya bagi anak usia dini. "Mendongeng harus sehat secara fisik dan jiwa, serta harus dapat berbicara lancar. Saya dulu gagap, tapi kemampuan berbicara itu bisa dilatih. Mulai dari saya buat skenarionya dan membacanya dengan ekspresi yang akrab dan komunikatif bahkan tak jarang sambil bernyanyi, percayalah semua orangtua bisa mendongeng, jika hal itu terus dilatih,” jelasnya. *nat

Komentar