nusabali

RI Jadi Jaringan Intelijen Korut

  • www.nusabali.com-ri-jadi-jaringan-intelijen-korut

Malaysia buru 4 pria yang diduga perdaya Aisyah untuk menyerang Jong Nam

JAKARTA, NusaBali

Ditangkapnya Siti Aisyah, warga Indonesia terkait kematian Kim Jong Nam di Malaysia tak meredam spekulasi sejumlah pihak yang mengatakan bahwa kakak tiri dari Kim Jong Un itu sebenarnya dibunuh oleh agen intelijen Korea Utara (Korut).
 
Pasalnya, intelijen Korut disebut memang menebar jaringan paling kuat mereka di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Jaringan itu dibentuk langsung oleh Badan Pengakuan Umum (RGB).
 
Lembaga intelijen Korut yang mengawasi setiap operasi penyamaran ini berada di bawah naungan Kementerian Keamanan Korut dan memberikan laporan langsung ke Kim Jong Un.

Seorang sumber intlijen membeberkan kepada AsiaOne bahwa RGB biasanya beroperasi di berbagai perusahaan tekstil besar di kota-kota besar, termasuk Jakarta.
 
Ia bahkan mengatakan, RGB mendirikan salah satu kantornya di pusat Jakarta. Menurutnya, kantor itu terletak di lantai atas sebuah restoran Korea Utara di ibu kota. Namun, agen RGB biasanya memilih tempat di Malaysia dan Singapura. Di sana, mereka menyamar dengan bekerja di berbagai sektor, mulai dari konsultan teknik hingga pegawai restoran.
 
"Mereka menggunakan restoran sebagai garda utama dalam pengumpulan data intelijen, menargetkan politisi, diplomat, atau petinggi perusahaan dari Jepang dan Korea Selatan," ujar sumber tersebut seperti dilansir cnnindonesia.
 
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kasus Siti Aisyah kepada Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikannya.
 
"Kami serahkan ke Kementerian Luar Negeri untuk melakukan investigasi secara detail. Kemenlu mendapatkan misi untuk menyelesaikan masalah itu. Badan Intelijen Negara juga sudah memberikan laporan. Kita tunggu saja lah," kata Wiranto di kantornya,  Jumat (17/2).
 
Wiranto menegaskan, pemerintah RI akan menunggu proses hukum terhadap Aisyah. "Intinya Indonesia selalu menghormati hukum. Hukum di suatu negara merupakan satu acuan yang tidak bisa kita ganggu gugat. Kita tunggu saja prosesnya," katanya.
 
Soal kabar wanita itu diduga sebagai agen mata-mata Korea Utara, Wiranto mengimbau publik tak berandai-andai terlalu jauh. "Kita tunggu saja," ujarnya dilansir vivanews.
 
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengaku belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut. Ia hanya memastikan paspor Siti Aisyah asli.  "Belum (tahu). Kami juga belum dapat informasi itu. Tapi kami fokus pada yang ada sekarang. Kalau ada informasi berikutnya kami akan kasih tahu," kata Fachir.
 
Kepolisian Malaysia masih memburu sedikitnya empat pria yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un. Empat pria itu diduga telah memperdaya dua tersangka wanita, termasuk Siti Aisyah, yang telah ditangkap.
 
"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa tersangka lain akan ditangkap dalam beberapa hari ke depan," tutur seorang sumber kepolisian Malaysia seperti dilansir The Star, Jumat (17/2) dilansir detik.
 
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meyakini Aisyah yang diduga terlibat kasus pembunuhan terhadap Jim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, hanyalah orang yang diperalat. "Siti Aisyah diperalat oleh agen Eropa sebagai eksekutor pembunuhan (Kim Jong Nam)," kata Tito di Universitas Syiah Kuala Aceh, Jumat (17/2).
 
Menurut Tito, Aisyah bisa jadi tidak menyadari bahwa dirinya diperalat untuk membunuh saudara tiri pemimpin besar Korea Utara Kim Jong Nam. "Wanita itu tidak sadar," kata Tito.
 
Di tempat terpisah, Mabes Polri hingga saat ini masih berupaya mendapatkan identitas lengkap WNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam.
 
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, atase kepolisian yang berada di KBRI Malaysia belum diperbolehkan bertemu dengan Siti Aisyah. *

Komentar