nusabali

Puting Beliung Terbangkan 4 Atap Rumah Warga dan Kandang Sapi

Pohon Tumbang Terjadi di 12 Titik

  • www.nusabali.com-puting-beliung-terbangkan-4-atap-rumah-warga-dan-kandang-sapi

SINGARAJA, NusaBali
Atap empat rumah warga dan atap kandang sapi di Banjar Dinas Pendem, Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mengalami kerusakan cukup parah akibat angin puting beliung yang terjadi pada Minggu (9/1) malam.

Hujan deras yang disertai angin kencang dan kilatan petir yang mengguyur hampir semua wilayah Buleleng, Minggu dari pukul 18.00 hingga 22.00 Wita juga mengakibatkan pohon tumbang di 12 titik.

Angin puting beliung menerbangkan atap rumah Putu Malian, 63, Putu Narsin, 58, Nengah Sukadana, 50. Bencana tersebut membuat palinggih kemulan milik Komang Winten, 45, roboh. Atap kandang sapi simantri juga dilaporkan diterbangkan angin puting beliung. Bencana angin puting beliung ini mengakibatkan kerugian material hingga Rp 19 juta.

Sedangkan bencana pohon tumbang juga terjadi di 12 titik. Rata-rata pohon yang tumbang adalah perindang yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan. Seperti pohon di akses jalan nasional Seririt – Gilimanuk wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak; Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng; Desa Bila, Desa Tamblang, Bengkala, dan Kubutambahan di Kecamatan Kubutambahan; Desa Bebetin, Desa Menyali, Desa Sinabun di Kecamatan Sawan. Namun tiga pohon tumbang lainnya yakni di Desa Sekumpul di Kecamatan Sawan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, dan Desa Mayong, Kecamatan Seririt, menimpa rumah warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi dihubungi Senin (10/1), menjelaskan hujan deras disertai angin kencang dan petir mengakibatkan bencana di banyak titik. Bahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng sempat kewalahan, hingga melanjutkan penanganan pada Senin pagi kemarin.

“Yang paling parah memang dampak angin puting beliung di Desa Alasangker yang mengakibatkan 4 atap rumah rusak selain satu kandang sapi. Beruntung tidak ada korban jiwa,” kata mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup  Buleleng ini. Empat korban bencana ini untuk sementara masih menumpang di rumah saudara dekat, sampai perbaikan atapnya selesai dilakukan. Korban bencana sementara diberikan bantuan terpal untuk menutupi lubang atap yang rusak.

Ariadi menjelaskan, banyaknya titik bencana membuat BPBD Buleleng menerapkan skema penanganan prioritas. Yang ditangani pertama yakni pohon-pohon tumbang yang menutup akses jalan. Penanganan diprioritaskan untuk dapat membuka kembali arus lalu lintas.

Sementara itu hingga Senin kemarin, BPBD mendata jumlah kerugian akibat bencana angin puting beliung maupun pohon tumbang mencapai Rp 32 juta. Kerusakan yang terjadi setelah diasesmen akan diajukan ke BPBD Provinsi Bali untuk mendapatkan bantuan perbaikan. *k23

Komentar