nusabali

Jalan di Banjar Kertagraha Benyah Latig

15 Tahun Tak Diperbaiki, Ada Ruas Jalan Jadi Kebun Pisang

  • www.nusabali.com-jalan-di-banjar-kertagraha-benyah-latig

Dalam peninjauannya, Fraksi NasDem-PSI juga mendapati hampir semua jalan di kawasan tersebut selain rusak parah juga tidak memiliki drainase.

DENPASAR, NusaBali

Jalan di kawasan Banjar Kertagraha, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur selama 15 tahun tidak tersentuh perbaikan jalan. Padahal ada 19 ruas jalan di kawasan tersebut benyah latig alias rusak parah, bahkan sering tergenang karena tidak memiliki drainase.

Hal itu terungkap saat Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar turun meninjau kawasan tersebut, Jumat (7/1). Peninjauan dipimpin Ketua Fraksi NasDem-PSI Anak Agung Ngurah Gede Widiada dengan anggota didampingi langsung Kepala Dusun Banjar Kertagraha I Wayan Merta dan Kelian Adat Banjar Kertagraha Kadek Udana.

Dalam peninjauan tersebut Fraksi NasDem-PSI mendapati hampir semua ruas jalan di Banjar Kertagraha mengalami kerusakan. Padahal kawasan tersebut merupakan jalan LC yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar.

Selain itu, Fraksi NasDem-PSI juga mendapati semua jalan di kawasan tersebut selain rusak parah juga tidak memiliki drainase. Anehnya lagi, di Jalan Tunjung Tutur yang merupakan jalan induk dijadikan kebun pisang sepanjang 75 meter. Padahal, lebar jalan tersebut hampir mencapai 10 meter. Namun, anehnya kawasan tersebut menjadi kebun pisang dan tempat pembuangan urutan.

Salah satu warga yang menjadikan kawasan tersebut sebagai kebun pisang, I Dewa Parsana, 61, mengaku memang sengaja menanam pisang di kawasan tersebut. Sebab, sebelumnya jalan tersebut tidak diperhatikan bahkan hanya berupa lubang besar. "Saya tanami pisang. Bahkan, saya sempat jadikan lapangan voli juga. Buat apa ada akses jalannya tidak tembus padahal ini jalan induk. Harusnya pemerintah sadar untuk memperbaiki jalan ini," ungkapnya.

Jika jalan tersebut dilanjutkan, dia mengatakan sangat mendukung dan tidak masalah kalau pohon pisang yang dia tanam dibabat. "Gak masalah kalau ditebang, saya malah sangat apresiasi kalau pemerintah mau melanjutkan jalan ini dan mendukung,” ungkapnya. Sementara, Kepala Dusun Banjar Kertagraha, I Wayan Merta mengatakan, kawasan Jalan di Banjar Kertagraha memang sudah 15 tahun tidak pernah tersentuh perbaikan. Padahal banyak pejabat yang bermukim di kawasan tersebut. Akan tetapi, kerusakan jalan yang berkali-kali diajukan, namun tidak dapat respon. Kerusakan jalan di kawasan Banjar Kertagraha menurutnya ada 19 ruas jalan, di antaranya Jalan Tunjung Tutur yang merupakan jalan induk, Sekar Tunjung induk dan Sekar Tunjung 1-2 hancur, 3 ruas jalan di Jalan Jepun Pipil, Sekar Jepun ada 10 ruas dan Jalan Induk yang rusak, Jepun Dadu 1 ruas. "Ada juga di Jalan Tunjung Sari Induk, Jalan Tunjung Kuning Induk, Jalan Tunjung Biru Induk, dan Jalan Tunjung Bang Induk yang semuanya rusak berat," ungkapnya.

Selain jalan rusak, seluruh jalan juga tidak memiliki saluran drainase sehingga setiap musim penghujan selalu ada genangan yang muncul. "Sama sekali tidak ada saluran drainase khususnya Jalan Tunjung Tutur dan Jalan Sekar Tunjung. Kami mohon PUPR untuk bisa membantu warga kami dengan memperbaiki akses jalan," ungkapnya.

Mendapat keluhan tersebut, Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Widiada mengatakan akan mengajukan permasalahan tersebut ke dalam sidang bersama eksekutif. Paling tidak menurut dia, anggaran infrastruktur khusus Banjar Kertagraha bisa dianggarkan tahun 2023.

"Tahun depan perlu pemerintah menganggarkan. Ini cukup lama kerusakannya, keseimbangan wilayah juga perlu dilakukan. Terutama infrastruktur harus jalan walaupun semua alasan direfocusing setidaknya ada penganggaran untuk infrastruktur agar seimbang. setidaknya jalan ini dirapikan jangan sampai ini hancur.," ungkapnya. *mis

Komentar