nusabali

Ratusan Siswa Dites Rapid Jelang PTM 100 Persen

  • www.nusabali.com-ratusan-siswa-dites-rapid-jelang-ptm-100-persen

SINGARAJA, NusaBali
Menjelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, ratusan siswa di sejumlah sekolah di Buleleng, dites rapid antigen secara acak, pada Kamis (6/1) pagi. Tes rapid antigen ini dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru di sekolah.

Pelaksanaan tes rapid antigen ini dilakukan oleh Kodim 1609/Buleleng. Dari pantauan di lapangan tes rapid antigen dilaksanakan di SMA Negeri 1 Singaraja. Tercatat ada 100 siswa serta 20 pegawai di sekolah tersebut yang mengikuti tes tersebut.

Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, tes rapid antigen akan dilaksanakan di lima sekolah yang ada di Buleleng. Tes dilakukan untuk memastikan sekolah aman dari penularan Covid-19, menjelang penerapan PTM 100 persen pada pekan depan. Tes rapid ini juga dilaksanakan untuk memastikan satuan pendidikan aman dari penyebaran Covid-19 varian Omicron

"Tracing, testing dan treatment ini harus selalu dilaksanakan. Setidaknya agar kita memiliki keyakinan bahwa saat PTM 100 persen nanti, sekolah sudah aman dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," jelas Letkol Windra.

Sasaran tes rapid antigen kali ini adalah siswa SMP dan SMA. Dengan pertimbangan aktifitas pelajar sekolah menengah lebih tinggi. "Kalau anak SD kan sepulang dari sekolah, langsung dijemput orangtuanya dan pulang ke rumah. Sementara anak SMP dan SMA lebih mandiri. Aktifitas mereka lebih tinggi," imbuh Letkol Windra.

Jika hasil rapid tes ditemukan hasil reaktif cukup banyak, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat. Sementara hasil tes rapid antigen Kamis kemarin, seluruhnya dinyatakan negatif.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Singaraja Made Sri Astiti mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan diri jelang diterapkannya PTM 100 persen di Buleleng, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam SKB 4 Menteri.

Di antaranya dengan menutup kantin, menjaga aktifitas siswa di sekolah agar tidak terjadi kerumunan, serta menyemprot seluruh ruang kelas dengan disinfektan setiap hari.

"Kalau vaksinasi anak di sekolah kami sampai dengan tahap ke dua sudah 100 persen. Prokes tetap ketat kami terapkan. Dengan adanya tes rapid antigen secara acak ini tentu kami merasa lebih aman," ujar Sri Astiti. *mz

Komentar