nusabali

Tawa dan Suka Cita Warnai Perang Air Festival Air Suwat Gianyar

  • www.nusabali.com-tawa-dan-suka-cita-warnai-perang-air-festival-air-suwat-gianyar

GIANYAR, NusaBali.com - Sorak dan tawa mewarnai pelaksanaan perang air dalam rangkaian puncak kegiatan Festival Air Suwat yang berlokasi di Catus Pata (perempatan jalan) Desa Suwat, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Sabtu (1/1/2021) pukul 14.57 Wita.

Melibatkan warga Desa Adat Suwat dengan jumlah sekitar 500 orang, pelaksanaan perang air tersebut diawali dengan ritual menghaturkan pejati (sesajen) yang dipimpin oleh lima orang pamangku desa yang dilakukan di Catus Pata dan memposisikan diri di masing-masing arah mata angin seperti Utara, Timur, Barat, Selatan dan tengah. 

Selain menghaturkan sesajen warga juga melakukan persembahyangan dan melakukan penyucian tirta (air suci) pada saat yang sama. "Tirta yang dimaksud adalah tirta yang sudah diperoleh pada saat kegiatan mendak (menjemput) tirta pada Kamis (30/12/2021) di panglukatan Siwa Melah Angge. Sesuai dengan jumlah pemangku jumlah tirta pun sama yakni lima jenis yang terdiri dari tirta Durga, tirta Siwa, tirta Saraswati, tirta pembersihan dan tirta tujuh bidadari," ujar Bendesa Adat Suwat Ngakan Putu Sudibya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Setelah melakukan ritual menghaturkan sesajen dan persembahyangan warga Desa Adat Suwat juga mementaskan Tari Legong guna memeriahkan pelaksanaan perang air sebelum secara resmi dimulai.

"Biasanya sebelum pandemi Covid-19 melanda masing-masing Banjar mementaskan sebuah parade budaya, tapi karena tahun ini dana yang ada terbatas jadi kami gelar sesederhana mungkin tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya," tambah Ngakan Sudibya.

Festival yang sudah dilaksanakan sejak tujuh tahun lalu tersebut juga menghadirkan dua armada pemadam kebakaran Kabupaten Gianyar dan satu armada PDAM Kabupaten Gianyar guna mendukung ketersediaan air pada saat perang air berlangsung.

"Kami juga mengerahkan 18 orang pecalang dan juga melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Suwat untuk mengawal jalannya kegiatan puncak Festival Air Suwat ini," papar Ngakan Sudibya.

Perang air pun dimulai ketika Nyakan Sudibya memberikan aba-aba tanda dimulainya kegiatan puncak tersebut dengan iringan gamelan baleganjur. Warga yang masing-masing telah menggenggam sebuah gayung warna-warni kemudian mengambil air di 16 wadah yang telah dipersiapkan dan saling menyiram satu sama lain, baik laki-laki perempuan dan tua maupun muda.

"Air yang disiram itu sudah tercampur tirta yang sebelumnya dititipkan di Pura Melanting Desa Suwat, tujuan penyiraman air tersebut yakni untuk melebur kesedihan yang selama ini ditimbulkan oleh pandemi dan sebagai simbol semangat serta aura positif untuk menjalani tahun 2022 yang telah datang," terangnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung seru tersebut juga terlihat hadir Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta dan anggota DPRD Gianyar I Nyoman Alit Sutarya. Dalam kesempatannya I Wayan Tagel Winarta mengapresiasi semangat warga Desa Suwat dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa dan salah satunya yakni kegiatan rutin tahunan Festival Air Suwat.

"Kegiatan ini sangat bagus dan harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah terutama dalam mengembangkan potensi Desa Suwat yang saat ini telah memiliki daya tarik wisata air terjun Suwat dan panglukatan Siwa Melah Angge dan ke depannya harus dapat terus berkembang untuk mewujudkan kesejahteraan warga desa," ucapnya.

Menyambung sambutan yang diberikan oleh I Wayan Tagel Winarta, Ngakan Sudibya kemudian mengungkapkan komitmen Desa Suwat yang menargetkan di tahun 2024 akan menjadi salah satu desa dengan potensi wisata air yang terbesar di Bali. "Kami untuk ke depannya juga merencanakan pembangunan tempat wisata kuliner tradisional dan tempat kolam terapi ikan," tegasnya.

Setelah melakukan kegiatan perang air warga Desa Suwat setelah itu beristirahat dengan makan bersama di area Catus Pata Desa Suwat dan masyarakat terlihat sangat menikmati pelaksanaan kegiatan puncak Festival Air Suwat yang bertemakan Bangkit Dengan Air tersebut.

"Meski melibatkan banyak warga kami tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Tujuan utama dilaksanakannya rangkaian kegiatan festival ini yakni semata-mata untuk membangun semangat warga desa untuk bersama-sama semangat memajukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa," tutup Ngakan Sudibya.

Perlu diketahui sebelumnya Festival Air Suwat telah terlaksana sejak 28 Desember 2021 diawali dengan kegiatan berbagai permainan tradisional, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mendak tirta di tanggal 30 Desember 2021 dan acara puncaknya yakni Sabtu (1/1/2022)  pelaksanaan perang air yang berlokasi di Catus Pata Desa Suwat yang lokasinya tidak jauh dari air terjun Suwat. Festival air tersebut rutin dilaksanakan setiap penghujung tahun dimulai dari tanggal 28 Desember hingga 1 Januari yang diikuti oleh warga Desa Suwat.

Komentar