nusabali

Wuih, Jelang Tahun Baru Harga Telur Tembus Rp 50.000 per Tray

  • www.nusabali.com-wuih-jelang-tahun-baru-harga-telur-tembus-rp-50000-per-tray

DENPASAR, NusaBali.com - Kenaikan harga telur di Kota Denpasar menjelang pergantian tahun ini cukup mencengangkan. Harga satu tray (krat) telur ukuran besar dipatok seharga Rp 50.000 di pasar induk.

Pantauan NusaBali.com di Pasar Badung, Kamis (30/12/2021), harga telur melonjak drastis sejak dua minggu terakhir. Saat ini harga telur ukuran sedang mencapai Rp 48.000 per tray (isi 30 butir), sementara ukuran kecil mencapai Rp 46.000 per tray. 

“Sudah tiga bulan naik terus, tapi dua minggu terakhir yang paling kencang kenaikannya,” ujar salah satu pedagang telur di Pasar Badung, Ni Made Dapat. 

Menurut Made Dapat, kenaikan harga telur diakibatkan stok telur di peternak yang memang berkurang. Para suplier telur di daerah Tabanan dan Bangli banyak yang memotong ayam petelur dikarenakan harga daging ayam yang sempat naik harganya. Alhasil jumlah ayam petelur saat ini berkurang begitupun telur yang ditetaskannya.

“Ayam petelurnya banyak yang dipotong, makanya telur jadi langka,” sebut Made Dapat yang berjualan di lantai 2 Pasar Badung.

Dapat mengakui jika kenaikan harga telur saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan harga pada akhir tahun lalu, yang seingatnya mencapai harga tertinggi Rp 45.000 per tray.  

Ia pun yakin jika kenaikan harga saat ini tidak ada kaitannya dengan jumlah wisatawan domestik yang mulai berjubel ke Bali. “Buktinya jualan saya tidak habis, masih lebih laku tahun lalu,” sanggah Made Dapat yang mengaku memiliki pelanggan hotel dan restoran sebelum masa pandemi Covid-19. 

Sementara itu salah seorang pedagang telur lainnya di Pasar Badung, Ni Nyoman Rini, menuturkan sekitar dua minggu yang lalu harga telur ukuran besar masih di kisaran Rp 41.000 per tray, namun saat ini sudah mendekati Rp 50.000 per tray. 

Berbeda dengan Made Dapat, Nyoman Rini menyebut kenaikan harga telur belakangan ini disebabkan oleh permintaan telur dari luar Bali mengalami peningkatan memasuki periode  Natal dan Tahun Baru. 

“Katanya banyak yang dikirim ke timur, Sumba, Kupang, kan di sana banyak orang Kristen (merayakan Natal dan Tahun Baru),” kata Nyoman Rini.

Ia pun yakin dengan masih sepinya pembeli, kedatangan wisatawan domestik ke Bali belum banyak berpengaruh terhadap kenaikan harga telur menjelang pergantian tahun saat ini.

Kondisi serupa juga terjadi pada para pedagang telur bermobil di kawasan Jalan Imam Bonjol, Pemecutan, Denpasar. Sebulan lalu masih mematok harga telur kecil, sedang da besar masing-masing Rp 34.000, Rp 36.000 dan Rp 38.000. Kini melonjak menjadi Rp 44.000, Rp 46.000 dan Rp 48.000.

Komentar