nusabali

Pembangunan Shortcut Desa Antosari-Bajera Sudah 50,71%

  • www.nusabali.com-pembangunan-shortcut-desa-antosari-bajera-sudah-5071

TABANAN, NusaBali
Pembangunan shortcut penghubung Desa Bajera (Kecamatan Selemadeg, Tabanan) -Desa Antosari (Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan) di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk, terus berproses.

Saat ini, progres pembangunan Shortcut Desa Bajera-Desa Antosari sudah mencapai 50,714 persen. Proyek Shortcut Desa Bajera-Desa Antosari ini dirancang sepanjang 600 meter, dengan lebar 6 meter. Titik shortcut dimulai dari sebelah barat Masjid Miskatul Huda di Desa Bajera (sisi timur) hingga pertigaan Desa Antosari (di sisi barat). Shortcut dibangun untuk memutus jalan berliku di antara dua desa bertetangga beda kecamatan. Selama ini, jalur tengkorak dua desa tersebut kondisinya berbelok-belok dan kerap menimbulkan truk mogok hingga menyebabkan kecelakaan.

Pembangunan Shortcut Desa Bajera-Desa Antosari ini dimulai dengan pemasangan tiang pancang, Agustus 2021 lalu. Proyek shortcut ini ditargetkan tuntas per 31 Mei 2022 mendatang.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR PKP Kabupaten Tabanan, I Gede Partana, mengatakan progress pengerjaan shortcut saat ini sudah mencapai 50,714 persen. “Setelah koordinasi dengan pihak balai, terungkap tahap pembangunan sudah mencapai 50,714 persen,” jelas Gede Partana di Tabanan, Senin (27/12).

Menurut Partana, saat ini sudah tahap pengerjaan struktur bawah, seperti pondasi dan lainnya. Sementara untuk pengerjaan tahap atas belum. “Ini masih ada waktu, target tuntas pembangunan fisik Mei 2022. Sehingga pembangunannya baru di tahap struktur tahap bawah, belum tahap atas,” katanya. Partana menyebutkan, selama pengerjaan shortcut yang sudah mencapai lebih dari 50 persen ini, belum ada kendala yang menghambat proses pembangunan.

Sementara, lahan yang dibebaskan untuk pembangunan Shortcut Desa Bajera-Desa Antosari ini mencapai 7.611 meter persegi. Rinciannya, seluas 4.892 meter persegi lahan di wilayah Desa Bajera dan 2.719 meter persegi di wilayah Desa Antosari.

Lahan tersebut milik 12 warga di dua desa bertetangga, yakni 4 orang di Desa Bajera dan 8 orang di Desa Antosari. Ada pun lahan yang terimbas oleh pembangunan shortcut sepanjang 600 meter ini terdiri dari lahan perkebunan, lahan kosong, toko, hingga merajan (pura keluarga).

Ini merupakan pembangunan shortcut keempat di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Tabanan. Jauh sebelumnya, sudah dibangun tiga shortcut tahun 2014 lalu. Pertama, shortcut di Desa Samsam (Kecamatan Kerambitan). Kedua, shortcut di Sungai Yeh Ho menghubungkan Desa Meliling (Kecamatan Kerambitan)-Desa Bantas (Kecamatan Selemadeg Timur). Ketiga, shortcut di Tikungan Kresek Desa Megati (Kecamatan Selemadeg Timur).

Shortcut di Desa Samsam dibangun sepanjang 270 meter, di atas jalan existing dan Sungai Nusa. Shorcut setinggi 24 meter ini dibangun dari sebelah selatan Kantor Perbekel Samsam di Banjar Penyalin hingga tembus di Banjar Samsam.

Sedangkan shortcut di Sungai Yeh Ho yang menghubungkan Desa Meliling (Kecamatan Kerambitan) dan Banjar Pucuk, Desa Bantas (Kecamatan Selemadeg Timur), dibangun berupa jembatan sepanjang 42 meter dan lebar 9,5 meter, dengan ketinggian mencapai 29 meter.

Sebaliknya, shortcut di Tikungan Kresek, Desa Megati dibangun mulai dari batas barat Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas hingga tembus di sebelah timur Pos Polisi Megati, tepatnya memasuki tikungan tajam. Shortcut ini berupa jembatan sepanjang 200 meter, dengan ketinggian 24 meter. *des

Komentar