nusabali

Pemkab Tabanan Rancang Perbup Pengetatan Keramaian Nataru 2022

  • www.nusabali.com-pemkab-tabanan-rancang-perbup-pengetatan-keramaian-nataru-2022

TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan berencana akan mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) terkait penyambutan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Perbup ini menyusul Gubernur Bali mengeluarkan Surat Edaran (SE) terbaru Nomor : 20 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.

Sejumlah imbauan yang ditekankan dalam SE Gubernur itu adalah perayaan Natal dan Tahun Baru diminta dilakukan di rumah masing-masing. SE ini melarang ada karnaval hingga pesta perayaan. Jam operasional pusat perbelanjaan dibatasi sampai pukul 22.00 Wita. Jumlah pengunjung di tempat wisata dibatasi tidak melebihi 75 persen dari kapasitas total.

Sekda Tabanan Gede Susila menyebutkan, rencana terusan dari SE Gubernur Bali itu, Pemkab Tabanan akan membuat Perbup terkait perayaan Nataru. Saat ini, rencana Perbup tersebut tengah ditindaklanjuti oleh Kepala Pelaksana BPBD Tabanan. “Isi Perbup sedang dibuat dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jadi sabar dulu,” ujarnya singkat, Minggu (19/12).

Sementara itu, terkait pembatasan kunjungan wisatawan tak lebih dari 75 persen, pihak pengelola objek wisata siap menjalankan. Seperti diungkapkan Ketua Pengelola DTW Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika. Dia mengaku siap dengan aturan pembatasan tersebut. Sebab DTW Ulun Danu Beratan bisa menampung wisatawan mencapai 8.000. Jika menerapkan pembatasan 75 persen maka kunjungan bisa antara 5.000 – 6.000 pengunjung. Namun demikian, jelang Nataru 2022, wisatawan yang akan berkunjung ke Ulun Danu Beratan tak sampai 75 persen dari total kapasitas. Diprediksi maksimal kunjungan diangka 1.000 – 2.000 orang. “Karena belakangan ini kami masih mengandalkan kunjungan domestik saja, tak sampai 75 persen wisatawan yang datang,” tegasnya.

Jelang Nataru kali ini, lanjut Mustika, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Ulun Danu Beratan sudah mengambil cuti sebelum Nataru. “Sempat wisatawan asal Jakarta menyampaikan ke saya, Nataru tidak ke sini (Ulun Danu Beratan) karena sudah duluan ambil cuti. Lagi pula kami di Baturiti, siang hari hujan deras. Sampai ada tamu rombongan yang datang tidak jadi beli tiket, hanya diam di parkir karena hujan,” kata Mustika.

Terkait protokol kesehatan Covid-19, kata dia, sudah dilakukan dengan ketat, jika sewaktu-waktu kunjungan meningkat. “Kunjungan normal pada hari biasa, sekarang baru di angka 600 orang. Kalau weekend naik dikit, di angka 800 orang,” tandasnya.

Sekretaris DTW Tanah Lot, Tabanan, I Wayan Ari Adnyana mengatakan senada. Dalam menjalankan SE tersebut, pengelola DTW Tanah Lot lebih menekankan disiplin protokol kesehatan Covid-19. Sebab Tanah Lot sendiri dipantau oleh perwakilan Kementerian Kesehatan yang langsung turun ke lapangan dalam penerapan prokes. “Prokes kami pasti lakukan dengan baik, mencegah varian baru muncul,” ujarnya.

Jelas Adnyana, kawasan DTW Tanah Lot mampu menampung 20.000 kunjungan. Selain itu pengunjung tidak berbarengan data, ada yang check in dan check out. “Sampai saat ini, kunjungan wisatawan ke Tanah Lot belum sampai 75 persen dari kapasitas maksimal. Intinya kami siap menjalankan SE yang berlaku,” tandas Adnyana. *des

Komentar