nusabali

Proyek Margi Agung Besakih Ditarget Tuntas Akhir 2022

  • www.nusabali.com-proyek-margi-agung-besakih-ditarget-tuntas-akhir-2022

AMLAPURA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster terjun mengecek realisasi proyek Penataan Margi Agung di Kawasan Suci Pura Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Rabu (15/12) pagi.

Proyek Penataan Margi Agung senilai Rp 370 miliar yang menjadi satu paket dengan Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih ini ditargetkan tuntas, Desember 2022 mendatang.

Gubernur Koster melakukan cross check capaian pengerjaan proyek Penataan Margi Agung ini di Wantilan Sri Kesari Warmadewa Pura Besakih, Rabu pagi sekitar pukul 10.00 Wita, setelah acara pencanangan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun di SDN 1 Besakih. Gubernur Koster kemarin didampingi Kadis PUPR Provinsi Bali Nusakti Yasa Weda dan Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa.

Dalam acara di Wantilan Sri Kesari Warmadewa Pura Besakih tersebut, warga Desa Besakih selaku pemilik lahan juga dihadirkan. Mereka dikoordinasikan langsung Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha dan Perbekel Besakih, I Wayan Benya.

Gubernur Koster menyebutkan, proyek Penataan Margi Agung Kawasan Suci Pura Besakih meliputi ruas jalan dari Klungkung menuju Objek Wisata Bukit Jambul tembus Desa Menanga (Kecamatan Rendang), akses jalan Desa Muncan (Kecamatan Selat, Karangasem) menuju Banjar Batusesa (Desa Menanga) tembus Pura Besakih, akses Desa Pempatan (Kecamatan Rendang) menuju Pura Besakih, dan akses Desa Ban (Kecamatan Kubu, Karangasem) menuju Pura Besakih.

Sedangkan jalan baru yang dibangun, meliputi jalur Banjar Kedundung (Desa Besakih) menuju Pura Manik Mas Besakih, jalan keluar dari Pura Manik Mas, jalan Banjar Kedundung (Desa Besakih) menuju Banjar Batusesa (Desa Menanga), dan jalan Banjar Kedundung (desa Besakih) menuju Desa Pempatan (Kecamatan Rendang).

"Margi Agung Kawasan Suci Pura Besakih ini biar bagus penataannya, karena memiliki fungsi. Ada jalur untuk sakral dan jalur pamedek (umat yang tangkil sembahyang), itu ditata biar rapi dan indah," pinta Gubernur Koster dalam arahannya.

Menurut Gubernur Koster, kebutuhan lahan seluas 52.000 meter persegi untuk proyek Penataan Margi Agung Kawasan Suci Pura Besakih ini tidak ada kendala dalam pembebasannya. “Ini telah tuntas dibayar senilai Rp 173 miliar,” terang Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sesuai perencanaan, kata Gubernur Koster, penataan ruang milik jalan (Rumija) dengan lebar 15 meter, lebar ruang manfaat jalan (Rumaja) trotoar 2 meter, dan pagar sepanjang jalur pemukiman dengan tinggi 130 cm. Sedangkan lebar jalan masuk candi bentar adalah 7 meter, bagian sisi kiri dan kanan candi dengan lebar 2,5 meter, tinggi candi bentar 16 meter, lebar Rumaja di candi bentar 6 meter, serta lebar pendestrian kiri dan kanan 2,5 meter.

Sedangkan penataan koridor Margi Agung Rumija dengan lebar 14 meter, Rumaja dengan lebar 6 meter, taman kiri dan kanan jalan Margi Agung lebar 1 meter, dan pondasi tembok 0,5 meter. Jalan Margi Agung akan menggunakan lapisan hotmix, pendestrian paving block warna natural, tembok apit surang dengan kombinasi bahan bata merah dan paras. Di sepanjang pinggir Margi Agung ditanam pohon peneduh jenis gaharu, majegau, dan jepun. Juga diselingi tanaman hias leli hijau, leli merah, dan perasi warna warni.

Dalam acara kemarin, Gubernur Koster juga sempat menampilkan gambar bangunan lama dan bangunan yang direncanakan, sehingga tampak perbedaannya. "Sepanjang Margi Agung Kawasan Suci Pura Besakih juga dibangun ulang kios, lengkap dengan trotoar untuk pejalan kaki. Semuanya gratis buat masyarakat, dibiayai dari APBN," tegas Gubernur yang sempat tida periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.

Gubernur Koster memaparkan, Penataan Margi Agung Kawasan Suci Besakih dilakukan berkelanjutan, mulai Agustus 2021 hingga ditarget tuntas Desember 2022 mendatang. Penataan Margi Agung ini merupakan bagian dari Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih.

Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih senilai hampir Rp 1 triliun telah dimulai, ditandai ritual peletakan batu pertama oleh Gubernur Koster bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, pada Buda Umanis Dukut, Rabu, 18 Agustus 2021 lalu. Gubernur Koster memaparkan, pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih dilakukan karena kawasan tersebut selama ini kurang terurus. Padahal, Pura Besakih adalah pura terbesar di dunia. Pura Beskih juga jadi hulunya dunia.

Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih, yang memiliki 117 gugus pura, meliputi penataan parkir, pesandekan, pasraman, jaringan air minum, drainase, pengelolaan sampah, dan sirkulasi kendaraan. Anggaran yang diperlukan hampir Rp 1 triliun, tepatnya sekitar 900 miliar. Dari jumlah itu, 500 miliar bersumber dari APBN dan 400 milar dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.

Dalam proyek Pembangunan Perlindungan Kawasan Suci Pura Besakih ini, antara lain, dibangun gedung parkir empat lantai yang mampu menampung ribuan kendaraan, jalan akses masuk dan keluar parkir, parkir terbuka seluas 1.266 meter persegi, bale pesandekan seluas 543,6 meter persegi, bale pesandekan seluas 414 meter persegi, bangunan anjung pandang seluas 64 meter persegi, Pura Melanting seluas 250 meter persegi, 18 kios besar ukuran masing-masing 6 meter x 4 meter, 12 kios kecil masing-masing ukuran 3 meter x 2,5 meter, 167 unit toilet, 358 kios pedagang seluas 7.587 meter persegi di bencingah, 2 unit bale gong masing-masing luas 108 meter persegi dan 75 meter persegi, pelataran areal bermain anak-anak, pembangunan candi gelung agung. *k16

Komentar