nusabali

Jelang Nataru, Harga Cabai Meroket

  • www.nusabali.com-jelang-nataru-harga-cabai-meroket

NEGARA, NusaBali
Jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022, harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik.

Salah satu komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga cukup signifikan adalah cabai. Dari pemantauan di sejumlah pasar umum di Kabupaten Jembrana per Selasa (13/12), harga cabai rawit telah menembus antara Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per kilogram.

Dari informasi dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Hampir setiap hari terjadi lonjakan harga antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. “Sekarang yang kualitas super sudah sampai Rp 70.000 per kilogram. Tetapi di beberapa pasar juga ada yang masih berkisar Rp 60.000,” ujar salah seorang staf di Dinas Koperindag Jembrana, Selasa kemarin.

Menurutnya, harga per kilogram cabai di pasar umum itu tidak sama karena beda pemasok. Tetapi secara umum, sebagian besar pasokan cabai ke pasar umum di Jembrana dipasok dari Jawa. “Tergantung juga kapan ambil barangnya. Kalau yang mengambil beberapa hari sebelumnya, masih lebih murah. Tetapi kalau baru, lebih mahal,” ucapnya.

Kepala Dinas Koperindagkop Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi terpisah Selasa kemarin, mengatakan, harga sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak jelang Nataru ini. Terutama harga cabai yang melonjak drastis.

“Harga cabai naik bukan semata-semata karena jelang Nataru. Tetapi karena faktor cuaca, musim hujan yang biasa terjadi akhir tahun. Dari tingkat petani dan distributor harga naik sehingga di pasar juga naik,” ucap Adinata.

Menurut Adinata, ketika cuaca sudah kembali normal, harga komoditas hasil pertanian seperti cabai itu akan kembali normal. Namun untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga sembako jelang Nataru ini, Dinas Koperindag Jembrana masih berkoordinasi dengan Dinas Koperindag Bali. “Apakah perlu digelar pasar murah atau langkah-langkah lain, kami masih koordinasikan,” ujar Adinata. *ode

Komentar