nusabali

Nyoman Parta : Biasakan Berdonor, Jangan Ada Alasan Tidak Berani

  • www.nusabali.com-nyoman-parta-biasakan-berdonor-jangan-ada-alasan-tidak-berani

GIANYAR, NusaBali.com - Anggota DPR RI Dapil Bali, Nyoman Parta sedang gencar mengajak masyarakat Bali, khususnya Gianyar,  untuk donor darah.

Politisi asal Desa Guwang Sukawati ini ingin donor darah menjadi sebuah gaya hidup. "Biasakan berdonor, jangan ada alasan tidak berani," ujarnya di sela aksi Donor Darah adalah Yadnya yang diselenggarakan oleh Komunitas Teman Parta di Wantilan Pura Dalem, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Minggu (12/12/2021).

Nyoman Parta sendiri mengaku punya banyak pengalaman mengurus pasien kekurangan darah. Banyak kejadian, pasien membutuhkan darah namun belum tersedia. Sementara dari pihak keluarga pasien, tidak berani donor dengan alasan takut disuntik. Padahal gen dan golongan darah yang sama biasanya dari keluarga. Maka itu, Parta gencar menggelar aksi donor darah agar yang mulanya terpaksa menjadi biasa.

Parta menggugah masyarakat Bali membiasakan dan berani donor karena kebutuhan darah bisa datang tiba-tiba. Bisa keluarga sendiri, saudara sepupu, bisa tiba-tiba butuh darah, istri melahirkan butuh darah, kecelakaaan atau operasi juga butuh darah, ujarnya.

Parta mengingatkan, sepanjang ada hidup ada sakit. Sakit tidak pernah permisi, ada sakit akan ada kebutuhan darah. "Darah itu hanya ada di tubuh manusia, tidak bisa dipelihara di luar dan tidak bisa digantikan dengan air mineral. Jangan pelit dengan darah karena Tuhan memberikan kita darah bukan hanya untuk kita tapi juga dititipkan untuk orang lain," pesannya.

Sesuai tema kegiatan, donor darah bagi Parta adalah yadnya. Terlebih di masa pandemi Covid-19 kebutuhan darah lebih meningkatkan. "Jika kita tidak punya uang, kita masih bisa meyadnya, menolong sesama dengan mendonorkan darah kita. Ini sangat mulia, bisa menyembuhkan pasien bahkan bisa menyelamatkan nyawa pasien," jelas anggota Komisi VI DPR RI ini.

Nyoman Parta sendiri mengakui sempat takut dengan jarum suntik. Namun karena prihatin melihat pasien cukup sering kesulitan mendapatkan darah, akhirnya memberanikan diri. "Karena donor darah ini adalah antisipasi kedaruratan. Oleh karena itu latihan donor jadi penting, agar ketika dibutuhkan mendadak kita siap," terangnya.

Ke depan, Parta komitmen untuk rutin menggelar aksi donor darah. Pihaknya juga berharap, ada data base pendonor di Bali. Dikelompokkan berdasarkan golongan darah dan wilayah. "Data base ini penting, bila perlu tiap Banjar punya. Jadi kalau diperlukan mendadak bisa cepat dapat pendonor," harapnya.

Pada aksi donor darah kali ini, Nyoman Parta menargetkan 200 kantong darah. Ternyata antusias masyarakat cukup tinggi. Tercatat, calon pendonor yang datang dan mendaftarkan diri sebanyak 338 orang. Namun yang berhasil diambil darahnya sebanyak 243 kantong, melebihi dari target awal.

Bagi Parta, tidak sulit mengumpulkan ratusan orang. "Ya dari hubungan baik aja lah. Umumnya mereka semua sudah pendonor aktif. Kita ajak memaknai momen tahun baru, kita bantu siapkan stok darah di PMI," jelas Parta.

Di sela aksi, Parta juga mengapresiasi salah satu pendonor yang mengalami lumpuh kaki kiri tetap antusias. "Ya itu salah satu pendonor yang bahkan sudah beberapa kali. Tadi juga ada lansia 68 tahun yang daftar, ternyata setelah dicek tak bisa diambil. Dari sini saya melihat, di Gianyar sudah bagus kesadaran masyarakat untuk donor. Sudah jadi gaya hidup, tinggal kabupaten lain harus di up," jelasnya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali I Ketut Pringgantara yang turut serta dalam aksi ini menjelaskan donor darah memiliki manfaat luar biasa. Pendonor secara tidak langsung telah melakukan deteksi dini penyakit Hepatitis, Malaria, HIV, dan Narkoba. Manfaat utamanya adalah sehat jasmani rohani. "Kalau sudah donor berkali-kali, itu sebagai salah satu indikator bahwa kita sehat," jelasnya.

Maka itu, PDDI Bali selalu berusaha menjaga semangat para pendonor terutama saat terjadi peningkatan kebutuhan darah selama pandemi. "Karena kebutuhan darah banyak, PDDI keliling kabupaten kota di Bali, sehingga kuota darah terpenuhi. Astungkara semester akhir ini sudah didapat 7.000 kantong darah di seluruh Bali. Ini sekaligus sebagai bukti kepedulian masyarakat Bali. Ngiring jaga Bali lewat donor darah," ajaknya.

Sementara Ketua Komunitas Teman Parta, Kande Putra menambahkan aksi donor darah ini digelar serentak di Gianyar, Buleleng, Jembrana, dan Denpasar. "Guwang registrasi sebanyak  338 orang dengan jumlah darah terkumpul 243 kantong. Di Sawan Buleleng tekumpul darah 64 Kantong. Jadi total 307 kantong," jelas Kande Putra.

Hal ini tak terlepas dari partisipasi masyarakat. Maka itu Kande Putra berterimakasih untuk semua pihak yang telah menyukseskan aksi. "Terimakasih, komunitas PMI Gianyar, PMI Karangasem dan PMI Tabanan, PMI Buleleng. Begitu juga kepada PDDI propinsi Bali, komunitas Teman Parta dan kepala Desa Sawan serta seluruh  sahabat pendonor yang telah mendonorkan darahnnya, yang tidak bisa disebut satu persatu," imbuhnya.

Salah satu anggota Komunitas Teman Parta, I Ketut Suara, 43, mengungkap keterbatasan fisik membuatnya semakin termotivasi ikut donor darah. "Ini sudah yang kelima kali," ujar warga Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar yang divonis menderita polio sejak usia 2 tahun ini. Ketut Suara datang bersama 5 rekannya yang lain. Sama seperti kebanyakan orang, bapak dua anak ini juga takut donor darah. Namun pengalaman pahitnya dulu, membuatnya berani. "19 tahun lalu istri melahirkan anak pertama. Operasi, sulit sekali mendapatkan darah. Bahkan saya sendiri waktu itu ndak berani donor. Akhirnya dapat meski dengan penuh perjuangan, gedor sana gedor sini,"  ungkapnya.

Kemudian pengalaman serupa kembali dialami, ketika tetangganya membutuhkan darah yang sesuai dengan golongan darahnya. "Demi kemanusiaan,akhirnya saya memberanikan diri. Saya terkenang dulu pernah dibantu, sekarang saya harus bantu," ungkap Ketut Suara.*nvi

Komentar