nusabali

Depan Setra 10 Meter Pasir Pantai Tergerus

Abrasi di Pantai Kuta Makin Parah

  • www.nusabali.com-depan-setra-10-meter-pasir-pantai-tergerus

Sepertinya selama ini pasir yang ada cenderung bergeser naik ke arah timur. Jadi nanti akan ada penataan kemiringannya.

MANGUPURA, NusaBali
Kondisi Pantai Kuta semakin memprihatinkan akibat mengalami abrasi. Titik abrasi yang disebabkan gelombang tinggi terus terjadi dan sudah sampai di depan Setra Asem Celagi, Desa Adat Kuta. Bahkan, akar pohon yang ada di dekat setra tersebut sudah terlihat dan beberapa pohon juga tumbang.

Pantauan di lapangan, kondisi Pantai Kuta yang berada di dekat Setra Asam Celagi atau 300 meter sebelah selatan Hard Rock itu tampak compang-camping Minggu (12/12) sore. Kondisi pasir yang ada di pantai itu diperkirakan 10 meter sudah tergerus habis. Saking parahnya, akar sejumlah pohon sampai terlihat dan nyaris tumbang serta batu yang selama ini berada di bawah pasir sampai terlihat. Selain itu, tempat duduk yang terbuat dari semen beton juga ikut ambruk.

Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, mengatakan kawasan pantai sekitar Setra Asem Celagi notabene merupakan salah satu titik terparah abrasi di Pantai Kuta. “Sebenarnya sudah hampir di sepanjang pantai, mulai dari sekitar setra hingga Pos Balawista itu sudah parah sekali abrasinya. Rata-rata sekitar 5 meter pasir pantai sudah tergerus. Bahkan untuk yang di sekitar setra, saya rasa sekitar 10 meter,” katanya, Minggu sore.

Mengingat kondisi yang kian parah itu, Wasista berharap agar program yang dicanangkan pemerintah bisa segera terealisasi. Terlebih, dalam kurun waktu setahun ke depan ini, diketahuinya akan ada banyak pertemuan internasional yang terselenggara di Bali, sehingga tidak elok melihat kondisi Pantai Kuta yang compang camping tersebut. “Kabarnya nanti akan ada semacam penambahan pasir. Nah, saya berharap agar itu bisa dilakukan segera mungkin. Karena ini abrasinya sudah sangat parah,” beber Wasista.

Sementara, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, I Made Denny Setya Wijaya, mengaku belum lama ini sudah sempat melakukan pemantauan langsung terhadap perkembangan abrasi di Pantai Kuta. Pemantauan tersebut berkaitan pula dengan rencana sebelumnya, yakni program Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II.

“Desain kita akan diselesaikan sampai akhir Desember ini, sekarang mungkin sudah tahap finalisasi. Nanti Januari 2022, kita lakukan sosialisasi kepada stakeholder terkait mengenai desain tersebut, setelah itu baru proses tender,” bebernya yang dikonfirmasi terpisah.

Untuk tender sendiri, diperkirakan terjadi pada pertengahan tahun 2022 nanti. Jika tidak di Agustus, maka kemungkinan di September. “Untuk di depan Balawista dan seputaran itu, nanti konsepnya pengisian pasir saja. Pasir yang ada juga akan digeser-geser, karena hasil pemantauan kami sepertinya selama ini pasir yang ada cenderung bergeser naik ke arah timur. Jadi nanti akan ada penataan kemiringannya,” jelas Denny.

Dalam konsep desain yang ada saat ini, tambah dia, tidak ada semacam penambahan konstruksi pemecah ombak. Yang ada hanya penambahan semacam kaki pada breakwater dekat Discovery Shopping Mall (Centro). Di samping itu, dalam konsep desain nanti juga akan muncul soal pemeliharaan ke depannya. Hal itu berupa perlunya penggeseran pasir insidental, atau secara rutin antara tiga atau lima tahun sekali. “Breakwater yang dekat Centro ada rencana nanti ditambahkan semacam kaki, biar jadi seperti groin untuk membatasi pergerakan pasir,” tandasnya. *dar

Komentar