Warung Nasi Terbakar

Warung itu terbakar saat ditinggal pemiliknya beli nasi ke Objek Wisata Candidasa. Kebakaran diduga akibat kelalaian korban, Ni Ketut Suardani, meninggalkan warung namun lupa mematikan kompor.

Saksi I Nyoman Sumadi mengungkapkan, sehari-hari Ketut Suardani menjual nasi campur. Dagangannya laris hingga pedagangnya tidak punya nasi untuk dimakan. Suardani lantas merebus telur untuk laut. Selanjutnya meninggalkan warung untuk beli nasi di Candidasa. Ternyata air yang digunakan merebus telur habis, panci meledak, dan api menjalar ke bawah kompor. Api menyambar minyak goreng. Asap tebal mengepul dari dapur korban. Tetangga korban, I Komang Bodi, yang melihat kepulan asap mendatangi TKP. Berupaya padamkan api dengan semprotkan air, namun api makin membesar.

Warga lainnya, I Nyoman Sumadi menelepon petugas pemadam kebakaran Karangasem. Sebelum petugas pemadam kebakaran datang, warga berhasil padamkan api. Petugas damkar ke lokasi kejadian dipimpin Kadis Pemadam Kebakaran Karangasem I Nyoman Siki Ngurah. Kebakaran menyebabkan kerusakan pada kompor, panci, dan meja. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 200.000. Warung hanya kena asap hitam. Bangunan di sebelahnya selamat dari kebakaran.

Siki Ngurah mengakui, penanganan dilakukan setelah api tidak berkobar lagi. “Di sinilah pentingnya petugas bersinergi dengan masyarakat. Masyarakat melakukan penanganan mandiri sebelum petugas datang,” ungkap Siki Ngurah. Siki Ngurah mengingatkan korban agar tidak gegabah memasak. Pastikan mematikan kompor sebelum meninggalkan dapur. *k16