nusabali

Plastic Exchange ala Banjar Adat Ubud Tengah, Pupuk Kebiasaan Warga Memilah Sampah

  • www.nusabali.com-plastic-exchange-ala-banjar-adat-ubud-tengah-pupuk-kebiasaan-warga-memilah-sampah

GIANYAR, NusaBali.com – Berbagai upaya terus digencarkan guna memupuk kebiasaan peduli lingkungan, dalam hal ini kebiasaan untuk memilah sampah plastik di skala rumah tangga.

Salah satunya yakni kegiatan penukaran sampah plastik dengan beras(plastic exchange) yang dilakukan oleh Banjar Adat Ubud Tengah,bersinergi dengan Komunitas Kleteg di areal parkir Pura Batukaru, JalanSuweta, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Rabu (8/12/2021) sore.

Terlihat warga dengan antusias berbondong-bondong membawa sampah plastiknya. Mulai dari plastik kemasan makanan, botol plastik, rongsokan, besi dan lainnya guna ditukarkan langsung dengan beras sesuai dengan berat dan jenis sampah yang dibawa. “Untuk 3 kg plastik kemasan atau sekali pakai dapat 1 kg beras, untuk 4t kg botol plastik dapat 1 kg beras, 7 kg kardus mendapat 1 kg beras, dan 6 kg rongsokan seperti pecahan ember plastik mendapatkan 1 kg beras,” ujar Gusti Nyoman Putra Yasa salah satu relawan dari Komunitas Kleteg.

Pada kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan sampah plastik sekitar 2,6 ton dan memberikan beras kepada warga sekitar 549 kg. Kemudian Gusti Nyoman Putra mengatakan bahwa sampah plastik yang berhasil terkumpul selanjutnya akan dikirim ke pengepul di Surabaya.

Lebih lanjut Nyoman Mudana Kelian Banjar Adat Ubud Tengah, mengatakan kegiatan tersebut terselenggara dalam rangka membantu kebutuhan pokok sehari-hari warga sekitar dalam hal ini beras, dan juga secara tidak langsung memupuk kebiasaan warga untuk peduli terhadap lingkungan, dengan memilah sampahnya di skala keluarga. “Dengan adanya kegiatan ini warga semakin peduli terhadap sampahnya. Kalau sebelum pandemi Covid-19 warga lebih sering menyerahkan rongsokannya ke pemulung. Tapi kalau saat ini, dengan adanya program plastic exchange warga juga dapat manfaat yang lumayan,” ungkapnya.

Nyoman Mudana pun berharap agar plastic exchange yang telah terlaksana dapat berjalan secara berkelanjutan, dan memberikan dampak positif yang tidak hanya terhadap lingkungan, namun juga terhadap warga. “Dengan adanya imbalan beras seperti itu, warga lebih semangat memilah sampah yang dihasilkan. Atau bahkan mulai membersihkan sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar rumahnya, dan mungkin lebih luas lagi,” tutupnya. *rma

Komentar