nusabali

Batalnya PPKM Level 3 Disambut Gembira Kalangan DTW di Tabanan

  • www.nusabali.com-batalnya-ppkm-level-3-disambut-gembira-kalangan-dtw-di-tabanan

TABANAN, NusaBali
Batalnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di semua wilayah Indonesia dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) disambut gembira kalangan pengelola daya tarik wisata (DTW) wisata di Tabanan.

Pembatalan ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan. Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot Ni Made Suarniti, mengungkapkan bersyukur pemerintah sudah secara resmi membatalkan wacana pemberlakuan PPKM level 3 pada Nataru nanti. Sebab moment akhir tahun ini diharapkan bisa mendongkrak kunjungan ke DTW Tanah Lot. “Nataru ini adalah suasana yang ditunggu-tunggu karena mampu meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujar Suarniti, Selasa (7/12).

Kendati pun batal, DTW Tanah Lot belum ada rencana untuk menggelar open house sebagai upaya menarik wisatawan. Itu disebabkan pertimbangan fokus pemanfaatan anggaran dari pendapatan kunjungan wisatawan lebih diarahkan kepada hal-hal yang sifatnya urgent, termasuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi di tahun 2022 nanti. “Meskipun PPKM dibatalkan, kami belum berani menyusun program akhir tahun,” tegas Suarniti.

Di sisi lain, terkait potensi kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot pada Nataru nanti diprediksi meningkat. Hal tersebut bercermin dari capaian angka kunjungan yang rata-rata mengalami tren peningkatan, khususnya pada akhir pekan dengan mampu mengantongi angka kunjungan hingga 2.177 orang dalam sehari.

“Dominan wisatawan yang datang ke DTW Tanah Lot ini merupakan kalangan wisatawan domestik dari luar Bali. Kami berharap Nataru nanti angka 2.000 wisatawan ini bisa terlampaui atau bisa naik ke angka 3.000-an orang per hari,” harap Suarniti.

Sementara itu, untuk antisipasi klaster Covid-19 di kawasan DTW Tanah Lot saat Nataru nanti, pihaknya tetap mengantisipasi sesuai standar atau prosedur protokol kesehatan (prokes) yang sudah dijalani selama ini. Di antaranya, wajib masker bagi pengunjung, dan yang pasti mewajibkan para pengunjung untuk melakukan scan barcode aplikasi PeduliLindungi.

Hal senada juga diungkapkan Manajer DTW Jatiluwih I Made Sutirtayasa. Batalnya pemberlakuan PPKM level 3 ini menjadi angin segar bagi sektor pariwisata. “Tapi pembatalan ini apakah dibarengi dengan hari libur atau tidak, ini yang menjadi penentu naik atau tidaknya kunjungan,” katanya.

Namun DTW Jatiluwih tetap akan memanfaatkan libur Nataru untuk menambah kunjungan wisatawan. Yang terpenting adalah penerapan prokes Covid-19. “Kalau sekarang kunjungan ke Jatiluwih khusus week end berada di atas 100 orang per hari,” tandas Sutirtayasa.

Terpisah, Ketua PHRI Tabanan I Gusti Bagus Made Damara mengatakan, pembatalan PPKM level 3 disambut gembira. Sebab moment ini dijadikan sebagai napas bantuan. “Kami menyambutnya dengan gembira. Tentu dengan tetap memprioritaskan penerapan protokol kesehatan (prokes),” imbuhnya.

Terlebih lagi, kata Damara, selama ini Bali jadi barometernya Indonesia. Sehingga penerapan prokes di Bali menjadi standar nasional. Belum lagi pada 2022 mendatang Indonesia akan menjadi pelaksana kegiatan berskala internasional, di antaranya KTT G20. Dan kegiatan itu akan dipusatkan di Bali. *des

Komentar