nusabali

Korban Banjir Akan Dapat Bantuan

Dinsos Badung Libatkan Kelurahan untuk Pendataan

  • www.nusabali.com-korban-banjir-akan-dapat-bantuan

Bantuan yang dapat diberikan sebatas kebutuhan dasar saja, seperti makanan, peralatan makan, dan tempat tidur.

MANGUPURA, NusaBali

Pasca banjir parah akibat meluapnya Tukad Mati, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Badung menerjunkan tim untuk meninjau kondisi terkini sekaligus pendataan korban banjir yang perlu diberikan bantuan, Selasa (7/12). Banjir termasuk dalam kategori bencana, sehingga Dinsos memastikan warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan.

“Karena merupakan bencana, kami pastikan akan memberikan bantuan. Tetapi tetap sesuai koridor dan aturan yang berlaku,” ujar Kepala Dinsos Badung I Ketut Sudarsana.

Menurut Sudarsana, bantuan yang dapat diberikan sebatas kebutuhan dasar saja, seperti makanan, peralatan makan, dan tempat tidur. “Jadi untuk kebutuhan dasar itu, berapa pun yang melapor kami akan bantu. Saat ini kami baru mendapatkan laporan ada tujuh warga yang memerlukan bantuan kasur, jadi kami akan ganti,” katanya, Selasa (7/12).

Untuk memastikan jumlah pemberian bantuan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk meninjau langsung ke lapangan. “Sejak kemarin malam (Senin) staf kami sudah turun ke lapangan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kelurahan Legian untuk proses pendataan,” jelas Surdarsana, mantan Kepala BLH Badung itu.

Sementara untuk bantuan fisik jika ada kerusakan akibat banjir, lanjut Sudarsana, bukan kewenangan Dina Sosial. “Bantuan fisik menjadi ranah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” tegas Sudarsana.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Wirya, mengatakan sampai saat ini belum mendapatkan laporan banjir parah di Kuta, khususnya di Kelurahan Legian, mengakibatkan kerusakan bangunan. Jika memang ada, pihaknya memastikan akan memberikan bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Memang saat ada bencana kami dapat memberikan bantuan sesuai dengan tupoksi Bidang Rehabilitasi dan Rekonsisliasi. Namun tetap mengacu kepada aturan yang berlaku dan kemampuan keuangan daerah,” jelas Wirya sembari mengingatkan penanganan bencana bukan saja tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.

Untuk diketahui, banjir parah terjadi di Kecamatan Kuta, Senin (6/12). Banjir tersebut akibat hujan yang mengguyur wilayah kampung turis sejak Minggu (5/12) malam hingga Senin (6/13) pagi. Salah satu titik terparah, yakni di Jalan Dewi Sri, Kelurahan Legian. Bahkan ketinggian air hingga sepinggang orang dewasa.

Sejumlah karyawan perkantoran harus dievakuasi oleh petugas karena terjebak banjir, sekitar pukul 12.00 Wita. Proses evakuasi selain menggunakan perahu karet juga menggunakan gerobak. Satu per satu karyawan diangkut ke tempat yang lebih aman yang berjarak sekitar 200 meter. *ind

Komentar