nusabali

Kabag Ekbang dan Dua Sekdis Raih Peringkat Teratas

Hasil Seleksi Terbuka 3 Jabatan Eselon II di Lingkungan Pemkab Jembrana

  • www.nusabali.com-kabag-ekbang-dan-dua-sekdis-raih-peringkat-teratas

NEGARA, NusaBali
Berakhir sudah proses lelang (seleksi terbuka) 3 kursi jabatan Eselon II Pemkab Jembrana.

Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Sekda Kabupaten Jembrana I Ma-de Budiasa telah menetapkan 3 besar masing-masing jabatan yang diperebutkan, untuk kemudian dipilih salah satunya oleh Bupati menjadi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, dan Kepala Dinas Perhubungan-Kelautan-Perikanan (PKP) Jembrana.

Berdasarkan hasil lelang yang diumumkan Pansel di Negara, Minggu (5/12), Si Luh Ktut Natalis Semaradani menduduki ranking teratas untuk seleksi calon Kepala BKPSDM Jembrana. Pejabat Eselon III yang kini menjabat sebagai Kabag Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbang Kesra) Setda Kabupaten Jembrana ini mengoleksi poin kumulatif 80,36.

Natalis Semaradani mengungguli I Wayan Parwata dan Made Cipta Wahyudi, yang masing-masing berada di peringkat dua dan tiga. Wayan Parwata yang kini menjabat Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Jembrana meraih nilai 79,39, sementara Made Cipta Wahyudi (yang kini Kabag Humas dan Protokol Setda Jembrana) mengantongi nilai 73,67.

Ada pun dua kandidat yang gagal lolos seleksi calon Kepala BKPSDM Jembrana adalah I Ketut Armita (Kakab Hukum dan HAM Setda Jembrana/nilai 70,63) dan I Made Tarma (Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Sat Pol PP Jembrana/nilai 68,79).

Sedangkan untuk lelang jabatan Kadis Lingkungan Hidup Jembrana, ranking teratas diduduki Dewa Gede Ary Candra Wisnawa. Pejabat Eselon III yang kini menjabat Sekretaris Dinas (Sekdis) Lingkungan Hidup Jembrana ini bertengger di puncak dengan nilai kumulatif 83,27.

Dewa Ary Candra Wisnawa mengungguli I Komang Dhiyatmika dan I Ketut Antara, yang masing-masing berada di posisi kedua dan tiga. Komang Dhiyatmika yang kini menjabat Sekretaris Sat Pol PP Jembrana, mengantongi nilai 79,52. Smentara I Ketut Antara yang kini Sektaris Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Perindag) Jembrana mengantongi nilai 76,65.

Dua kandidat lain yang gagal lolos seleksi jabatan Kadis Lingkungan Hidup Jembrana adalah I Nengah Suparta (Kabid Pemberdayaan Sosial, Perlindungan, dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Jembrana/nilai 71,59) dan Ida Bagus Yudana (Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Adminitrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jembrana/nilai 71,20).

Sebaliknya, untuk lelang jabatan Kadis Perhubungan-Kelautan-Perikanan (PKP) Jembrana, ranking teratas diduduki I Ketut Wardananaya. Pejabat Eselon III yang kini menjabat Sekretaris Dinas PKP Jembrana ini bertengger di puncak dengan nilai nilai 81,43.

Ketut Wardananaya mengungguli I Gede Martika Winaya dan I Made Oka Artana, yang masing-masing berada di pertingkat duia dan tiga. Gede Martika Winaya yang kini Kabag Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, mengantongi nilai 70,44. Sedangkan I Made Oka Artana yang kini Sekretaris Kecamatan Pekutatan, mendulang nilai 70,15.

Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Budiasa, yang bertindak selaku Ketua Pansel, mengatakan proses lelang 3 jabatan Esleon II sudah berjalan lancar. Made Budiasa memastikan seluruh tahapan-tahapan seleksi mulai dari seleksi admnistrasi, uji kompetensi, hingga sesi wawancara berjalan sesuai aturan, tanpa ada intervensi.

"Semua proses dilaksanakan secara transparan. Assesment (uji kompetensi, Red) dilaksankan tim assesor dan tesnya menggunakan google form. Ini sama seperti waktu uji kompetensi lelang jabatan Sekda Jembrana," ungkap Budiasa saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Senin (6/12).

Budiasa menyebutkan, dalam tahapan wawancara, dilibatkan 3 anggota Pansel dari akademisi Unud, yakni Prof Dr I Gede Riana SE MM, Prof Dr Ir Ketut Widnyana MSi, dan Dr Eng Made Sucipta ST MM. Ketika akademisi Unud ini sebelumnya juga masuk Pansel Labatan Sekda Jembrana yang diketuai Kepa;la Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, I ketut Lihadnyana, beberapa bulan lalu.

Sementara, hasil seleksi (3 besar) calon Kepala BKPSDM Jembrana, Kadis Lingkungan Hidup Jembrana, dan Kadis PKP Jembrana telah disampikan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), untuk dimintakan persetujuan. Menurut Budiasa, setelah nanti dipastikan semua sudah berjalan sesuai aturan oleh KASN, barulah hasilnya diserahkan kepada Bupati Jembrana I Nengah Tamba.

Selanjutnya, Bupati Jembrana selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) akan memilih salah satu dari 3 besar masing-masing posisi jabatan yang diperebutkan untuk dilantik dan diambil sumpahnya sebagai pejabat Eselon II. "Bapak Bupati bisa memilih salah satu dari peringkat 3 besar itu,” tandas Budiasa.

Sesuai jadwal yang dirancang, kata Budiasa, proses persetujuan dari KASN diharapkan sudah rampung bulan ini. Dengan begitu, kandidat yang dipilih bisa dilantik Bupati Jembrana menjadi pejabat Eselon II hasil proses lelang, akhir Desember 2021 atau paling lambat awal Januari 2022 mendatang. "Mudah-mudahan berjalan lancar," harap Sekda yang masih merangkap sebagai Plt Kepala BKPSDM Jembrana ini.

Sementara itu, Si Ktut Natalis Semaradani mengaku sangat bersyukur tembus ranking teratas dalam seleksi calon Kepala BKPSDM Jembrana. Terlebih, proses seleksi berjalan sangat fair. "Harapan tiang (saya), mudah-mudahan tiang diberikan kepercayaan. Tetapi, keputusan nanti tetap ada di pimpinan (Bupati). Tiang selalu siap menghormati keputusan pimpinan," ujar Natalis Semaradani saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Selasa (7/12).

Paparan senada juga disampikan Dewa Gede Ary Candra Wisnawa (peraih ranking teratas seleksi calon Kadis Lingkungan Hidup Jembrana) dan I Ketut Wardananaya (ranking teratas seleksi calon Kadis PKP Jembrana). Pejabat Eselon III yang sama-sama menjabat Sekdis ini mengaku telah berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam mengikuti lelang jabatan Kadis. Mereka siap mengikuti apa pun kepu-tusan Bupati Jembrana.

"Sebagai ASN, kita harus tetap patuh dengan mekanisme. Kalau diberikan kepercayaan oleh pimpinan, tentunya kita harus berusaha menjawab kepercayaan dengan tanggungjawab terhadap jabatan yang diberikan," ujar Ketut Wardananaya, Selasa kemarin. *ode

Komentar