nusabali

Dari Bali Bhuwana Rupa, Wall of Fame, hingga Kukuhkan 3 Guru Besar

Catatan Akhir Tahun ISI Denpasar: Usulkan 8 Prodi Baru, Gulirkan Sederet Program dalam 9 Bulan

  • www.nusabali.com-dari-bali-bhuwana-rupa-wall-of-fame-hingga-kukuhkan-3-guru-besar

Tiga guru besar ISI Denpasar yang akan dikukuhkan, Jumat (17/12), adalah Prof Dr I Komang Sudirga (Guru Besar Bidang Kajian Seni Karawitan), Prof Dr Ni Made Ruastiti (Guru Besar Bidang Ilmu Seni Pertunjukan Pariwisata), dan Prof Dr I Wayan Mudra (Guru Besar Bidang Ilmu Kriya Keramik)

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar memasuki akhir tahun 2021 dengan langkah baru yang semakin mantap dan terkonsolidasi. Berbagai program dan event telah terselenggara dalam 9 bulan terakhir, mulai dari Bali Bhuwana Rupa, Wall of Fame, hingga kukuhkan 3 guru besar (Profesor). ISI Denpasar juga usulkan 8 Program Studi (Prodi) yang baru.

Event diseminasi Bali Padma Bhuwana melalui program Bali Bhuwana Rupa digelar dalam format virtual 360 derajat. Selain itu, ada Workshop Terakota dan Prada dan pembangunan Wall of Fame. Sivitas akademika ISI Denpasar selama kurun 9 bulan terakhir sangat padu dan solid dalam membangun kampus seni kebanggaan Indonesia ini, untuk mewujudkan moto baru ‘Pusat Hub Seni dan Kreativitas Kelas Dunia’ atau Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BAACH).

Program Bali Bhuwana Rupa merupakan pameran internasional yang melibatkan 24 maestro dan perupa bereputasi dalam galeri virtual, pada laman: https://pameran.virtual.isi-dps.ac.id. Pameran yang menghadirkan Nyoman Nuarta, Nyoman Erawan, Arahmaiani Feisal, Siti Adiyati, Tiarma Sirait, Teguh Ostentrik, Wayan Karja, Ketut Muka, Nyoman Suardina, Wayan Setem, Made Sumadiyasa, Putu Wirantawan, Wayan Sudarna Putra, Wayan Suja, Lekung Sugantika, hingga perupa internasional Ashley Bickerton, dan fotografer Aimery Joessel, telah dibuka Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Dr Teuku Faizasyah, 26 November 2021 lalu. Selaku kurator pameran Bali Bhuwana Rupa adalah Prof Setiawan Sabana, Dr Jean Couteau, Seno Joko Suyono, Warih Wisatsana, dan Prof Dr I Wayan Kun Adnyana MSn SSn.

Selain program diseminasi Bali Padma Bhuwana, dalam upaya penguatan kualitas pembelajaran akademik, ISI Denpasar juga menyelenggarakan workshop skala besar: ‘Seni Terakota dan Cetak Prada’. Workshop Terakota dengan narasumber Made Suka Winaya, Putu Oka Mahendra, dan Komang Adi Putra ini mengangkat tema ‘Wana-Segara-Ampo’. Workshop ini telah menghasilkan ratusan modul terakota bersubjek kehidupan biota laut.  

Sedangkan workshop Prada bertema ‘Wana-Prabha-Prada’, mengajarkan teknik cetak warna prada pada kain, dengan koordinator Anak Agung Anom Mayun Tenanya dan instruktur Jero Mangku Alit Wisaka.

Koordinator Workshop Terakota, Dr I Ketut Muka, mengatakan bahwa luaran dari workshop, sebagaimana ratusan modul elemen estetik patung terakota tersebut, akan dirangkai menjadi patung monumental outdoor. “Kedua jenis workshop ini,  selain pengayaan pengetahuan dan keterampilan teknis seni mahasiswa, luaran workshop juga dapat dimanfaatkan sebagai karya seni untuk memperanggun lingkungan kampus ISI Denpasar,” urai perupa keramik ini.

Dalam upaya pengembangan akademik, ISI Denpasar mengajukan 8 usulan pendirian Program Studi baru di tahun 2021. Program yang disulkan itu meliputi Pendidikan Seni (S2) dengan Ketua Tim Dr Luh Sustiawati, Desain Game (S1) oleh Putu Arya Janotama MSn, Pendidikan Seni Rupa dan Desain (S1) oleh Dr Sri Supriyatini, Desain Produk (S1) oleh Dr Nyoman Suardina, Tata Kelola Digital Seni (S1) oleh Dr Wayan Setem, Teater (S1) oleh Dr Gusti Putu Sudarta, Animasi (Sarjana Terapan) oleh Dr Larry Julianto, dan Penyaji Seni Pertunjukan (Sarjana Terapan) oleh Dr Wayan Sudirana.

Seluruh tim telah menyelesaikan proposal dan sudah diasistensi penjaminan mutu dan tim review internal, yang dikoordinasikan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar, Dr Anak Agung Bagus Udayana, dan Korpus Penjaminan Mutu Dr Larry Julianto.

Tembok Dedikasi Wall of Fame
Masyarakat penyangga, baik maestro, seniman, budayawan, profesional, pejabat pemerintahan, maupun pengusaha bereputasi, telah banyak melakukan kontribusi luar biasa terhadap pemajuan seni dan budaya Bangsa Indonesia, namun belum ada dibangun monumen untuk mengabadikan nama baiknya tersebut pada perguruan tinggi seni. Monumen seperti ini di luar negeri menjadi landmark/ikon kota/pergu-ruan tinggi, seperti Hollywood Walk of Fame, Alabama Jazz of Fame, dan Australian Stockman Hall of Fame.

Sebagai upaya penghormatan terhadap dedikasi masyarakat penyangga tersebut, ISI Denpasar secara khusus membangun monumen diberi nama Wall of Fame. Pada monumen berupa tembok monumental berbahan granit hitam dan merah berukuran 14 meter x 4,5 meter itu, akan ditatah tandatangan dan nama bagi maestro, seniman, dan tokoh bereputasi, seperti Nyoman Nuarta, Sardono W Kusumo, Ni Luh Menek, I Wayan Wija, dan seniman berpengaruh lainnya.

Rektor ISI Denpasar, Prof Dr Wayan Kun Adnyana MSn SSn, menjelaskan capaian kinerja melingkupi aspek peluasan pembelajaran, aktualisasi strategik internasional Bali Bhuwana Rupa, pengembangan akademik melalui pengusulan pendirian Prodi baru, dan penguatan SDM Dosen melalui pengusulan dan pengukuhan guru besar, dapat tercapai dalam 9 bulan terakhir, karena kerja solid seluruh civitas akademika. “Moto: ‘Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BAACH)’ se-bagai perajut semangat, orientasi, dan dedikasi dalam mencapai cita-cita bersama, yakni profil lulusan unggul, civitas berprestasi, dan ISI Denpasar terpercaya,” terang terang Guru Besar Sejarah Seni Rupa yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini, di Denpasar, Selasa (7/12).
        
Pengukuhan Guru Besar
Pada 2021 ini ISI Denpasar juga menerima ‘kado akhir tahun’ berupa lolosnya pengusulan dua guru besar baru Fakultas Seni Pertunjukan (FSP). Pertama, Prof Dr I Komang Sudirga dengan SK penetapan Mendikbud Ristek RI Nomor: 76895/MPK.A/KP.05.01/2021. Kedua, Prof Dr Ni Made Ruastiti melalui SK Mendikbud Ristek RI Nomor: 76894/MPK.A/KP.05.01/2021.

Selain itu, satu dosen FSRD ISI Denpasar, yakni Prof Dr I Wayan Mudra, juga dikukuhkan menjadi guru besar, yang ditetapkan melalui SK Mendikbud Nomor: 117048/MPK/KP/2020. Mereka secara bersama-sama akan diinagurasi melalui acara Pengukuhan dan Kenal Publik Guru Besar Anyar ISI Denpasar, yang digelar secara luring dan daring, Jumat (17/12) lusa.

Prof Komang Sudirga, yang merupakan Guru Besar Bidang Kajian Seni Karawitan, akan membawakan orasi ilmiah berjudul ‘Praktik dan Pergulatan Ideologis Pasantian di Era Global’. Sedangkan Prof Made Ruastiti, yang meripakan Guru Besar Bidang Ilmu Seni Pertunjukan Pariwisata, membawakan irasi ilmiah berjudul ‘Pengembangan Model Seni Pertunjukan bagi Anak-anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal’. Sebaliknya, Prof Wayan Mudra, yang merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Kriya Keramik’, akan membawakan orasi ilmiah dengan judul ‘Kriya Keramik Bali dalam Pelestarian Budaya Tradisi’. *

Komentar