nusabali

Produksi PDAM Denpasar Terganggu

  • www.nusabali.com-produksi-pdam-denpasar-terganggu

PDAM telah berkoordinasi dengan BPBD dan DKP Kota Denpasar untuk menyalurkan air ke rumah-rumah warga.

Sumber Air di Sungai Ayung Penuh Lumpur dan Kayu


DENPASAR, NusaBali
Banjir bandang yang terjadi di Sungai Ayung membuat PDAM Kota Denpasar menghentikan produksinya untuk sementara. Pasalnya, air yang mengalir ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ayung Belusung penuh lumpur yang kepadatannya mencapai 80 persen, sementara air yang dapat disaring hanya berkisaran 20 persennya.

Direktur PDAM Kota Denpasar IB Gede Arsana, Rabu (8/2) mengatakan, meluapnya sungai disertai lumpur terjadi akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng sehingga arus air banjir disertai lumpur tersebut berujung pada aliran Sungai Ayung.

Oleh karena itu lanjutnya, sungai yang menjadi sumber air PDAM Kota Denpasar itu menjadi keruh disertai dengan tersumbatnya saluran intake yang mengakibatkan sumber air baku pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ayung Belusung tidak bisa berproduksi secara maksimal. Bahkan dari kejadian itu, air yang dimanfaatkan sebagai sumber air baku mengalami gangguan serta terjadi kekeruhan yang sangat tinggi yakni mencapai 18.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), sehingga air tidak bisa untuk diolah.

"Dengan air yang keruhnya hingga 80 persen bahkan sangat kental dan kandungan air hanya 20 persen, kami tidak bisa berbuat banyak. Kami hanya bisa menunggu hingga air di hulu tingkat kandungan lumpurnya bisa berkurang. Setelah itu baru kami bisa lakukan tindakan lagi menggunakan mesin. Sekarang saja mesin kami terjepit dengan lumpur yang melanda," ungkap Arsana.

Dikatakan, banjir lumpur yang terjadi bukan hanya menyebabkan keruhnya air, namun membawa banyak batang pohon dan sampah hingga masuk ke gorong yang menyebabkan tersumbat.

Menghadapi alam seperti itu, pihak PDAM pun sudah berusaha mencari jalan keluar untuk menangani kemacetan air yang akan terjadi beberapa hari kedepan. Diperkirakan baru normal pada 11 Februari 2017. "Kami hanya bisa berusaha memberikan solusi dengan menyediakan tiga tangki armada milik PDAM yang akan melayani masyarakat beberapa hari kedepan karena banjir lumpur yang terjadi melebihi banjir sebelumnya. Untuk antisipasinya kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak BPBD dan DKP Kota Denpasar jika diperlukan untuk menyalurkan air kerumah-rumah warga. Kami sampaikan mohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan untuk beberapa hari ini," ujarnya.

Hingga saat ini PDAM masih memiliki pasokan air sekitar 401.89 lt/dt dari 20 unit sumur dalam yang ada di Kota Denpasar, sementara tiga IPA sungai yang dimiliki PDAM masih ditutup hingga keadaan air kembali seperti semula. "Dari pukul 00.00 Wita kami tunggu dan pantau hingga pagi ternyata kandungan lumpur semakin tinggi, bukannya semakin rendah," tambahnya.

Aliran air yang mengalami kekeruhan hingga PDAM harus menghentikan sementara produksi berimbas pada 3 kecamatan yakni, Denpasar Barat, Denpasar Utara, dan Denpasar Timur bagian utaranya yang tidak menggunakan sumur bor. "Kalau yang menggunakan sumur mereka tidak akan kena, tapi pelanggan yang memakai air PDAM inilah yang kita antisipasi karena air keruh dan harus ditutup sementara, mudah-mudahan dalam waktu dua hari ini bisa kita tangani dan kembali normal, kasihan pelanggan," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Sub Pengumpulan Informasi dan Publikasi pada Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana, bahwa memang benar telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan IPA Blusung dan IPA Waribang mengalami gangguan sehingga mengalami stop produksi air bersih disertai gangguan pengaliran air. "Kami berharap kepada warga masyarakat agar bersabar dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan layanan PDAM. Saat ini pihak PDAM Kota Denpasar sedang melakukan pembersihan serta perbaikan terhadap saluran intake yang terganggu akibat banjir bandang ," katanya.

Sementara seorang warga, Putu Adnyana mengaku akhir-akhir ini memang telah terjadi gangguan air PDAM yang  warnanya kecoklatan seperti bercampur dengan lumpur.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi, namun setelah mendengar dari para tetangga ternyata di Belusung telah terjadi banjir bandang yang mengakibatkan air mengalir menjadi kecoklatan," kata Adnyana.

Ia berharap kepada PDAM Kota Denpasar segera melakukan perbaikan, sehingga hal seperti ini tidak terjadi terlalu lama, sehingga para pelanggan tidak merasa dirugikan. "Saya berharap PDAM segera melakukan perbaikan. Kalau seperti secara terus-menerus maka warga masyarakat rugi berlangganan air bersih," katanya. * cr63

Komentar