nusabali

Abrasi-Sampah Kiriman di Pantai Kuta Kian Parah

Sudah 70 Ton Sampah Dievakuasi

  • www.nusabali.com-abrasi-sampah-kiriman-di-pantai-kuta-kian-parah

MANGUPURA, NusaBali
Gelombang pasang yang terjadi selama sepekan terakhir di Pantai Wisata Kuta, Kecamatan Kuta, Badung menimbulkan abrasi parah.

Ini disertai datangnya sampah kiriman yang kini sudah mencapai 70 ton, hingga membuat Pantai Kuta terlihat porakporanda. Pantauan NusaBali, Selasa (7/12) sore, abrasi parah dan sampah kiriman tampak berserakan di Pantai Kuta dari gapura pintu masuk tepatnya di depan Hardrock hingga Setra Asam Celagi yang berjarak sekitar 1 kilometer ke arah selatan. Sampah yang berserakan di sepanjang pantai berupa ranting pohon, batang pohon, bambu, dari ukuran kecil hingga besar. Selain itu, ada juga sampah plastik dari berbagai jenis.

Kondisi abrasi juga terjadi di sepanjang 1 kilometer Pantai Kuta, di mana sampah kiriman berserakan. Abrasi terparah terjadi di depan Pos Satgas Pantai Kuta, yang menimbulkan tebing setinggi 2 meter. Bahkan, bangunan Pos Pantau Balawista yang berada lebih dekat dengan bibir pantai tampak nyaris roboh, karena seluruh fondasinya sudah terkikis.

Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista, menerangkan kondisi abrasi dan sampah kiriman di Pantai Kuta terjadi sejak sepekan lalu. Menurut Wayan Wasista, gelombang pasang dan sampah kiriman memang rutin menerjang Pantai Kuta setiap tahunnya. Namun, kondisi tahun 2021 ini termasuk cukup parah.

Wayan Wasista menyebutkan, kondisi Pantai Kuta yang poraporanda akibat abrasi dan diterjang sampah kiriman ini sudah dilaporkan ke instansi terkait Pemkab Badung, untuk dilakukan penanganan. Sejumlah pihak juga sudah turun dan memeriksa langsung kondisi di Pantai Kuta.

"Namun, saat ini belum ada penanganan berarti untuk kondisi abrasi di sepanjang Pantai Kuta. Hanya sampah kiriman itu saja yang dibersihkan petugas setiap pagi. Namun, siangnya kembali muncul sampah kiriman," terang Wasista kepada NusaBali, Selasa sore.

Menurut Wasista, petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Badung setiap pagi mengevakuasi sampah di Pantai Kuta, dengan mengerahkan ratusan personel. Petugas di-back up masyarakat Kuta. Sampah kemudian di kumpulkan sementara di STO dekat Setra Asam Celagi.

Tetapi, kata Wasista, setelah dibersihkan, siangnya sampah baru muncul lagi di Pantai Kuta. Hal ini terus berlangsung selama sepekan teralkhir. "Karena musim angin barat, sampah akan terus berdatangan. Jadi, pagi bersih, sore muncul lagi,” katanya.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin, Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya & Beracun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung, I Putu Suantara, mengakui pihaknya terus melakukan pembersihan sampah kiriman di Pantai Kuta. Hanya saja, selama proses pembersihan, kendalanya terjadi air pasang, sehingga evakuasi sampah jadi terhambat.

"Kami akui penanganan sampah di Pantai Kuta belum bisa optimal, karena faktor air laut pasang," beber Putu Suantara. Meski terkendala, Suantara memastikan pihaknya berupaya maksimal dan mendahulukan penanganan sampah pada titik-titik yang memungkinkan.

Menurut Suantara, pihaknya mengerahkan ratusan personel per hari, plus alat berat, untuk penanganan sampah di Pantai Kuta. Hingga saat ini, sampah kiriman yang sudah dievakuasi ke dua unit STO di Pantai Kuta mencapai 70 ton. Sampah tersebut berupa ranting kayu, batang pohon, bambu, dan lainnya.

"Saat ini, ada 70 ton sampah kiriman yang sudah ditampung di dua STO. Rinciannya, 40 ton sampah di STO dekat Setra Asam Celagi dan 30 ton sampah di STO kawasan Camplung. Sampah tersebut nantinya akan dibawa ke TPA Suwung (Denpasar Selatan)," papar Suantara. *dar

Komentar