nusabali

Penyandang Disabilitas Minta Aksesibilitas Diperluas

  • www.nusabali.com-penyandang-disabilitas-minta-aksesibilitas-diperluas

SINGARAJA, NusaBali
Puluhan penyandang disabilitas Buleleng mendapat kesempatan untuk menyuarakan aspirasinya Minggu (5/12) kemarin dalam acara kopi darat serangkaian Hari Disabilitas Internasional.

Mereka meminta pemerintah daerah memperluas aksesibilitas mereka, baik dari sisi pemasaran produk keterampilan hingga fasilitas umum yang ramah disabilitas. Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Kabupaten Buleleng Made Budiarta, mengharapkan pemerintah dapat memfasilitasi terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan masa depan mereka. “Harapan kami aksesibilitas dan peluang menuju kemandirian dan kesejahteraan kami agar dibuka peluangnya sebesar-besarnya. Karena banyak dari kami yang sudah punya produk kerajinan atau keterampilan terkendala di pemasaran,” ucap Budiarta usai acara yang diselenggarakan Dinas Sosial Buleleng.

Selain itu yang masih perlu diperhatikan pemerintah yakni aksesibilitas ruang publik. Menurut Budiarta sejauh ini beberapa ruang publik di Buleleng belum ramah disabilitas. Terutama bagi disabilitas pengguna kursi roda. “Teman-teman kami terutama yang pakai kursi roda, kadang ingin cari hiburan, terapi masih terkendala aksesibilitas di ruang publik,” imbuh dia.

Namun mereka juga mengapresiasi program pemberdayaan yang telah dilakukan pemerintah untuk penyandang disabilitas. Mulai dari program pelatihan, pemberian modal usaha dan sarana prasarana penunjang usaha.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra mengatakan acara peringatan Hari Disabilitas melalui kopi darat itu untuk mencari masukan. Sehingga kedepannya pemerintah dapat memetakan program yang tepat untuk penyandang disabilitas. “Sejauh ini prioritas kami adalah program pemberdayaan, tujuannya agar mereka dapat mandiri, sejahtera dan juga membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain,” jelas Kariaman.

Terkait usulan yang disampaikan dalam diskusi tersebut, Kariaman menjawab untuk aksesibilitas pemasaran produk, kedepannya sudah mengajukan kerjasama dengan pihak ketiga. Salah satunya Yayasan Mahatmiya yang akan memfasilitasi pengadaan sarpras di Loka Bina Karya, untuk cafe tempat ngopi, terapi spa dan sekaligus tempat pameran hasil karya.

“Sedang kami siapkan tempat pameran karya, sehingga memudahkan untuk pemasaran, nanti kami juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pelibatan produk mereka dalam pameran yang digelar pemerintah,” kata Kariaman.  Sedangkan untuk aksesibilitas di tempat publik, Dinas Sosial Kabupaten Buleleng mengaku akan kembali menyosialisasikan dan berkoordinasi kepada Dinas PUTR. Saat pembangunan baru agar memenuhi kriteria ramah disabilitas.

“Secara umum tempat umum, sudah ada tempat ramah disabilitas, hanya saja belum maksimal. Bahkan yang bangunan baru RTH Bung Karno di Sukasada sudah sangat bagus dan sangat ramah untuk disabilitas. Kalau bangunan lama memang wajib penuhi kriteria ramah disabilitas sesuai perda,”ujarnya. *k23

Komentar