nusabali

Ciptakan Aplikasi Website 'Sarang Sasi'

Raih Karya Terbaik Best Practices Tingkat Provinsi

  • www.nusabali.com-ciptakan-aplikasi-website-sarang-sasi

SINGARAJA, NusaBali
Seorang pengawas Disdikpora Buleleng, I Gusti Agung Oka Yadnya, kembali mengharumkan nama Buleleng. Dia baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pengawas dengan best practices terbaik tingkat Provinsi Bali, Kamis (2/12) lalu.

Dalam ajang yang diselenggarakan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bali, Oka Yadnya mengangkat ciptaan program aplikasi komputer yang dinamai 'Sarang Sasi' (satu orang satu aplikasi).

Mantan Kasek SMPN 6 Singaraja ini saat dihubungi Minggu (5/12) kemarin mengatakan, penciptaan aplikasi komputer berupa website itu muncul saat pandemi Covid-19 melanda. Dia yang setiap hari terjun ke sekolah melakukan pengawasan menemukan sebuah kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Kendala yang dimaksudnya, kebingungan para guru dalam menentukan platform digital dalam pembelajaran jarak jauh. Banyaknya platform digital yang memfasilitasi pembelajaran jarak jauh, namun tidak semua dapat diakses gratis. Tidak sedikit guru akhirnya masih memanfaatkan WhatsApp Group untuk pembelajaran daring. “Guna mengantisipasi kebingungan guru dalam memilih platform digital pembelajaran daring menjadi alasan utama pembuatan website pendukung pendidikan ini,” kata Agung Oka.  

Menurut pengawas dengan jabatan ahli utama ini, aplikasi yang dirancangnya mudah diakses dan dioperasikan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.  Program ini dibuat menggunakan fasilitas yang sudah disiapkan oleh google dalam google drive-nya. Program aplikasi pendukung pendidikan digital ini sengaja dibuat berbasis website agar dapat digunakan oleh kalangan pendidik lewat smartphone. Salah satu hal menarik dari program aplikasi ini adalah bersifat interaktif dan kolaboratif seperti interaksi multi arah. Menariknya lagi, website ini dapat diakses dengan gratis, diakses publik dimana saja, kapan saja dan dengan perangkat apa saja asalkan dapat digunakan untuk akses internet.

Pengawas yang pernah meraih Juara I Tingkat Nasional dalam Lomba Guru Berprestasi ini mengatakan, selama ini sering ditemukan adanya permasalahan tentang minimnya pengalaman menggunakan platform digital bagi beberapa guru. Sehingga dia merancang website-nya agar dapat mendorong guru belajar menggunakan aplikasi komputer. Bahkan, dalam konteks ini guru dituntut untuk membuat program aplikasi sendiri sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di kelasnya.

Program aplikasi yang dibuat masing-masing guru ini selanjutnya digandengkan dengan program aplikasi buatan pengawas sekolah untuk menjadi website sekolah yang utuh. Website tersebut bersifat kolaboratif, seorang guru memiliki andil satu aplikasi buatannya sendiri.   Website itu juga dirancang sedemikian rupa agar dapat membantu sekolah dalam berinteraksi satu sama lain secara langsung dan real time.

“Interaksi langsung dimungkinkan karena link video conference yang digunakan guru untuk pembelajaran telah disematkan di aplikasi ini. Dengan demikian baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah dapat menyaksikan pelaksanaan pembelajaran lewat website ini,” jelasnya. Sedangkan pembelajaran real time juga dapat dipantau langsung oleh pihak lainnya, melalui link pada Learning Management System (LMS). Hal tersebut memudahkan kepala sekolah dan pengawas melakukan supervisi jarak jauh selama masa pandemi.

Aplikasi berbasis website memiliki keunggulan satu link untuk semua. Seluruh  siswa, guru, dan kepala sekolah cukup mengingat satu alamat situs saja.“Dengan website ini harapannya dapat menekan lost learning pada pembelajaran jarak jauh, yang disebabkan karena kendala teknis penggunaan platform digital,” tutup Oka Yadnya. *k23

Komentar