nusabali

Anggota TNI Gantung Diri di Jembatan Tukad Bangkung

Pagi-pagi Sempat Dilihat Warga Mondar-mandir di Sekitar TKP

  • www.nusabali.com-anggota-tni-gantung-diri-di-jembatan-tukad-bangkung

MANGUPURA, NusaBali
Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) Kodam IX/Udayana yang diketahui bernama I Nyoman Trika Daryanta, 22, ditemukan tewas gantung diri di Jembatan Tukad Bangkung, Banjar/Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Sabtu (4/12) pagi.

Korban gantung diri menggunakan tali pada lehernya yang diikat pada pagar pembatas jembatan tepat pada tiang ujung barat sebelah utara jembatan.


Belum diketahui latar belakang korban mengakhiri hidupnya dengan cara ulah pati (bunuh diri) itu. Peristiwa tewasnya korban baru diketahui warga sekitar pukul 09.00 Wita. Kontan peristiwa tersebut membuat warga setempat geger. Warga yang mengetahui pertama kali kejadian itu tidak berani melakukan apa-apa, sebab pada tempat korban gantung diri kedalamannya sekitar 60 meter.

Menurut informasi dari warga di sekitar lokasi bahwa korban yang diketahui berasal dari Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan itu pagi-pagi buta terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi. Warga yang melihatnya tidak curiga, sebab korban mengenakan sepatu kets, jaket tractop, dan topi layaknya orang olahraga. Apalagi di jembatan tersebut memang sering digunakan untuk lari pagi oleh warga.

Seorang warga mengaku bernama Nyoman Jana ditemui di lokasi kejadian kemarin siang mengatakan tidak mengetahui persis peristiwa tersebut. Pria yang kesehariannya berdagang di lokasi mengaku mengetahui peristiwa itu setelah aparat kepolisian mendatangi TKP sekitar pukul 10.00 Wita. Awalnya polisi yang datang ungkap Nyoman Jana juga tidak bisa berbuat apa-apa. Aparat kepolisian lalu berkoordinasi dengan Basarnas Bali. Pukul 12.15 Wita sebanyak tujuh personel dari Basarnas Bali tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evaluasi. Para personel terlatih itu membutuhkan waktu 50 menit untuk mengangkat korban ke atas jembatan.

"Sepertinya korban itu sudah merencanakan perbuatannya. Dia bawa tali tambang warna biru yang sudah dipintal sebesar jari kelingking orang dewasa. Kalau dia tidak merencanakan pasti aksinya diketahui warga sekitar. Kata polisi tidak ditemukan identitas korban," ungkap Nyoman Jana.

Aparat Polsek Petang dibantu Polres Badung yang mendatangi lokasi kejadian menemukan satu unit sepeda motor Honda Vario DK 8791 DN yang diparkir di parkiran sebelah barat jembatan. Diketahui motor tersebut yang dikendarai korban untuk menuju ke lokasi kejadian. Selain itu juga ditemukan jaket TNI dan topi bertuliskan sniper.

Kapolsek Petang AKP I Nyoman Budiasa dikonfirmasi kemarin sore enggan berkomentar, meskipun hanya dimintai kronologis singkat peristiwa heboh tersebut. Kapolsek yang baru menjabat itu mengaku masih dalam penyelidikan. "Masih dalam proses lidik," tulis AKP Budiasa lewat pesan WhatsApp.

Kehebohan peristiwa yang belum diketahui latar belakangnya itu juga terjadi di dunia maya. Beredar screenshoot postingan status FB bernama Petrux's Pre yang dikatakan adalah akun milik korban. Akun tersebut menulis status "Peny3salan memang selalu datang belakangan Edisi detik-detik nyeburang awak #tukadbangkun" dengan emoticon merasa patah hati di Jembatan Tukad Bangkung (Jembatan Pelaga).

Postingan akun tersebut belum diketahui kebenarannya, namun para pengguna medsos mengaitkannya dengan peristiwa gantung dirinya Nyoman Trika Daryanta. Status yang diposting akun tersebut banyak ditanggapi dengan nada lelucon oleh pengikutnya.

Sementara Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan dalam operasi SAR turut melibatkan unsur SAR Samapta Polda Bali, Inafis Polres  Badung, Polsek Petang sebanyak 20 orang, Babinsa Desa Pelaga, TRC BPBD Kabupaten Badung, SAI Rescue, PMI Kabupaten Badung, Puskesmas Petang, dan masyarakat setempat. "Setelah dapat informasi kami langsung menerjunkan 7 orang personel. Proses evakuasi berjalan lancar, tidak ada kendala," ungkap Darmada.

Terkait korban yang diinformasikan anggota TNI AD Kodam IX/Udayana, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Letkol Kav Antonius Totok Yuniarto membenarkan korban merupakan anggota TNI yang berdinas di Kodam IX/Udayana. Namun dia enggan berkomentar banyak. Letkol Antonius berdalih saat ini sedang melakukan identifikasi.

Terkait identitas anggota tersebut dan dari satuan apa, Kapendam mengaku masih dilakukan investigasi lebih lanjut.

"Anggota mananya belum tahu, tetapi dipastikan anggota kita. Sebenarnya saya sudah tahu namanya, tapi apakah benar, karena investigasinya belum ada. Kodam membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini," ungkap Kapendam Letkol Antonius.

Sementara informasi yang dihimpun dari Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Tabanan terungkap jika korban baru beberapa bulan bertugas sebagai anggota TNI. Menurut salah satu warga yang menolak disebutkan namanya, korban Nyoman Trika adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Dua kakaknya laki-laki dan Nyoman Trika sendiri angkatan. Sementara pekerjaan orangtua korban sebagai tukang bangunan. "Nyoman masih muda, dia belum menikah karena baru selesai pendidikan TNI," jelas sumber ini.

Sayangnya perihal kenekatan bunuh diri korban di jembatan tersebut belum diketahui. Sebab sumber ini saat informasi diterima masih berada di luar Tabanan. "Belum sempat tanya jelas kepada keluarga, apa korban sempat ijin pergi sebelum melakukan itu (bunuh diri)," tegasnya. Sementara informasi terakhir jenazah korban kabarnya dibawa ke RSAD Denpasar dan belum ada konfirmasi dibawa ke rumah duka di Banjar Selanbawak Kelod, Desa Selanbawak, Kecamatan Marga.

Sementara itu, Perbekel Pelaga, Made Ordin mengatakan evakuasi jenazah korban ke atas jembatan berhasil dilakukan sekitar pukul 13.00 Wita. Setelah berhasil dievakuasi, korban segera dilarikan ke Puskesmas Petang untuk dilakukan pemeriksaan. Kata Ordin, mengingat beberapa kali telah terjadi kejadian yang tidak diinginkan di tempat tersebut, pihaknya berencana akan merembugkan terkait upacara pembersihan atau penyucian wilayah di areal Jembatan Tukad Bangkung.

"Kalau tidak salah, sudah tiga kali ada kejadian seperti ini. Mungkin akan kami rembugkan dulu masalah ini (apakah akan dilaksanakan upacara khusus, red) bersama camat dan pihak-pihak terkait," katanya. Menurut Ordin, sejatinya Jembatan Tukad Bangkung merupakan objek wisata yang ramai didatangi oleh masyarakat karena keunikannya menjadi jembatan terpanjang dan tertinggi di Bali. Biasanya objek wisata di wilayah Petang akan ramai dikunjungi oleh masyarakat setiap akhir pekan. "Memang jadi objek wisata di kecamatan Petang. Hari Sabtu dan Minggu biasanya ramai dikunjungi," kata Ordin.

Meski menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi, namun Ordin tetap mengingatkan agar pengunjung maupun masyarakat tidak melakukan hal-hal yang membahayakan di areal tersebut. Mengingat Jembatan Tukad Bangkung berdasarkan data berada di posisi yang sangat tinggi mencapai 71,14 meter dan panjang 360 meter. *pol, des, ind

Komentar