nusabali

Kadin Minta Daerah Identifikasi Produk Unggulan dan Masuk Pasar Digital

  • www.nusabali.com-kadin-minta-daerah-identifikasi-produk-unggulan-dan-masuk-pasar-digital

SINGARAJA, NusaBali
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Rembug UMKM Bali Utara, Kamis (2/12) di Rumah produksi The Kirana, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula Buleleng.

Sebanyak 10 UMKM terkurasi di Buleleng dilibatkan dalam rembug tersebut. Kadin meminta daerah mengidentifikasi produk unggulan UMKM dan masuk ke pasar digital untuk bertahan pada masa pandemi.

Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kadin Indonesia, Bambang Brodjonegoro ditemui usai diskusi mengatakan, yang terpenting dilakukan UMKM di daerah untuk bertahan pada masa pandemi adalah masuk ke pasar digital. Tentu produk UMKM yang dipasarkan dan didistribusi melalui pasar digital, adalah produk unggulan.

“Paling penting adalah identifikasi produk unggulan daerah. Kami berharap di daerah seperti Buleleng ini bisa mendata UMKM apa saja yang sudah terlibat dalam bidang unggulan. Setelah itu dilihat apa yang menjadi kekurangan dan alasan produk belum berkembang. Sehingga bisa dirumuskan jalan keluarnya seperti apa,” jelas mantan Menristekdikti ini.

Bambang juga menyebutkan memiliki target untuk mendorong dan mendukung upaya pemerintah mendigitalisasi UMKM yang ada di Buleleng. Dari target 15 juta UMKM target digitalisasi ditingkatkan menjadi 30 juta UMKM. Dia mengatakan sebelum masuk pasar digital, UMKM akan dibina sehingga bisa naik kelas. Dari usaha mikro menjadi kecil, dari usaha kecil menjadi menengah dan yang menengah menjadi besar.

“Dukungan Kadin fokuskan pada be to be. Perusahaan  di bidang digital dan startup  memberi dukungan kerjasama dengan UMKM. Sehingga terbantu  di hulu dari sisi produksi dan di hilir upaya marketing, distribusi dan penjualan,” jelasnya.

Menurutnya, UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia memerlukan inovasi dan pengembangan. Sehingga UMKM tak hanya sekedar ada tetapi sebagai UMKM yang berkembang dan naik kelas. Sementara itu pemerintah pusat dan Kadin Indonesia juga berfokus mendekatkan teknologi digital pada UMKM. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin UMKM tetap bertahan pada masa pandemi. “Kami ingin UMKM terekspos secara digital. Karena survey kami selama pandemi, UMKM yang sudah terbiasa dengan digital itu yang bertahan. Sedangkan yang tidak terkoneksi dengan digital itu yang banyak terhenti usahanya,” jelas Bambang.

Sementara itu dalam acara rembug UMKM Bali Utara juga dilakukan demo memasak di rumah produksi The Kirana. Mulai dari pembuatan minyak kelapa, pembuatan ingka, workshop pewarnaan kain alami, pembuatan gula merah, hingga proses penyulingan arak Bali. Rumah Proses ini dikemas sebagai satu atraksi akomodasi pariwisata yang bersifat edukasi dengan kearifan lokal setempat. Suguhan akomodasi pariwisata ini pun dikemas berbeda, karena misi pelestarian budaya masyarakat setempat yang mulai berkurang karena dinilai kurang efektif dan efisien. *k23

Komentar