nusabali

Sutha Jualan Nasi Jinggo dan Arak Bali di Bogor

  • www.nusabali.com-sutha-jualan-nasi-jinggo-dan-arak-bali-di-bogor

JAKARTA, NusaBali
Penyanyi Bali, Putu Sutha Nata Wijaya saat ini tidak hanya menekuni dunia tarik suara saja. Melainkan merambah ke bisnis kuliner khas Bali. Sutha jualan nasi jinggo secara online sejak September 2021.

"Alasan pertama saya jualan nasi jinggo, karena ingin punya usaha di bidang lain selain musik agar ada tambahan pemasukan di era pandemi ini. Kedua, saya berharap bisa membantu teman dalam menjalankan usaha. Untuk itu, saya bekerja sama dengan teman. Dia yang memasak dan saya yang menjualnya," imbuh Sutha kepada NusaBali, Rabu (1/12).

Menurut Sutha, dia sebenarnya sudah lama ingin memiliki usaha kuliner. Namun, karena kesibukannya menyanyi membuat Sutha belum bisa mewujudkannya. Berhubung ada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali pada September 2021 kemarin, Sutha akhirnya merealisasikan impiannya tersebut.

Dia menjual nasi jinggo secara online dengan brand nama depannya, Bli Putu. Dia juga memasang informasi di instagram Nasi Jinggo Bli Putu agar masyarakat mudah memesannya. Pemesanan dapat dilakukan setiap hari, tetapi pengiriman dilakukan setiap Senin, Rabu dan Jumat.

"Jadi, pesannya sebelum H-1. Satu bungkus nasi jinggo saya jual Rp12 ribu," ucap pria kelahiran 27 April 1986 yang juga juara AFI III ini. Setiap pengiriman dibatasi sampai 150 bungkus. Bila quota melebihi, pengiriman akan dipindahkan ke hari lain. Sebab, jika melebihi quota temannya tidak bisa memasak banyak.

Nasi Jinggo Bli Putu dikemas dengan kertas nasi. Baru di dalamnya dialasi daun pisang. Kemudian nasi serta lauknya dipisahkan dengan daun pisang. Sebagai pelekat bungkus nasi jinggo menggunakan stiker bertuliskan Bli Putu atau bahasa Bali seperti matur suksma dan nambah bin sik.

Pelantun lagu Bali Kembali ini menjelaskan, Nasi Jinggo Bli Putu tidak menggunakan daun pisang secara keseluruhan lantaran di tempatnya di wilayah Gunung Sindur, Bogor, sangat sulit mencari daun pisang. Selama berjualan sekitar tiga bulan, penjualan Nasi Jinggo Bli Putu sangat diminati masyarakat.

Mereka berasal di sekitar wilayah Bekasi, Tangerang dan Jakarta. Pembelinya lebih banyak bukan berasal dari Bali. Melainkan kalangan umum. Bahkan, ada yang pernah ke Bali. Mereka kangen dengan kulineran Bali sehingga memesan Nasi Jinggo Bli Putu untuk mengobati rasa rindu dengan Pulau Dewata.

"Mereka mengatakan, Nasi Jinggo Bli Putu sama seperti dengan di Bali. Jadi, saat mereka kangen untuk berwisata ke Bali lagi bisa memesan Nasi Jinggo Bli Putu," jelas Sutha. Untuk saat ini, kata Sutha, Nasi Jinggo Bli Putu belum ada rencana di jual secara offline atau makan di tempat.

Lantaran sekarang masih pandemi Covid-19 sehingga jualan yang paling aman adalah melalui online. Selain itu, tidak perlu repot lagi menyediakan tempat. Selain menjual nasi jinggo, Sutha menjual sate lilit yang dibandrol Rp20 ribu untuk satu porsi berisi lima tusuk.

Sate lilit merupakan buatan adiknya di Bali. Dia juga menjual arak Bali yang langsung didatangkan dari Pulau Dewata. Arak Bali dijual Rp65 ribu dengan ukuran 500 ml. "Sate lilit dan arak Bali harus by request dahulu untuk memesannya," papar suami dari Cynara Diniarti ini. *k22

Komentar