nusabali

Proyek RTH Taman Bung Karno Tuntas Dikerjakan

Selesai 9 Hari Lebih Awal, Peresmian Tunggu Koordinasi Bupati Buleleng

  • www.nusabali.com-proyek-rth-taman-bung-karno-tuntas-dikerjakan

Dalam areal RTH Taman Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng juga dibangun open stage cukup luas berisi Patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng

SINGARAJA, NusaBali

Proyek finalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, akhirnya tuntas dikerjakan. Progres proyek sudah mencapai 100 persen per Sabtu (27/10) lalu. Pengerjaan proyek berisi Patung Bung Karno sebagai ikon ini tuntas 9 hari lebih awal dari tenggat waktu kontrak, 6 Desember 2021 depan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng I Gede Melanderat, mengatakan penyelesaian proyek RTH Taman Bung Karno ini memang sudah diproyeksikan dapat tuntas mendahului dari tanggal kontrak. Prediksi tersebut karena sejak awal pengerjaan, pihak rekanan proyek berkomitmen dan selalu menunjukkan progres deviasi.

Meski demikian, Gede Melanderat mengaku masih melakukan pengecekan secara detail terkait pengerjaan proyek, termasuk pembersihan seluruh areal RTH Taman Bung Karno. “Memang sudah selesai, nanti 6 Desember 2021 baru serah terima. Sekarang sedang proses pembersihan,” jelas Gede Melanderat saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu (28/11).

“Kami meminta kepada rekanan untuk mengecek detail, biar benar-benar bersih dan aman sebagai fasilitas umum yang dikunjungi semua kalangan. Jangan sampai misalnya ada paku yang tertinggal, sehingga membahayakan pengunjung,” lanjut mantan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng ini.

Setelah nanti diserahterimakan dari rekanan PT Sanur Jaya Utama kepada Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, kata Melanderat, pihak rekanan masih memiliki kewajiban masa pemeliharaan RTH Taman Bung Karno selama 6 bulan ke depan.

Sementara, meskipun proyek RTH Taman Bung Karno sudah tuntas 100 persen, namun sejauh ini belum ditentukan tanggal peresmian dan kapan pula tempat ini akan dibuka untuk masyarakat. “Kami masih akan koordinasikan dengan Bapak Bupati untuk peresmian RTH Taman Bung Karno. Karena ini monumental, jelas Bapak Bupati perlu koordinasi dengan pejabat di provinsi, bahkan nasional juga,” tandas birokrat asal Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.

Yang pasti, menurut Melanderat, RTH Taman Bung Karno baru akan dibuka setelah selesai diupacarai pamelaspas. Harapannya, bangunan dan taman seluas 2 hektar ini benar-benar aman dikunjungi masyarakat secara sekala dan niskala.

Melanderat sendiri mengaku masih mencari dewasa ayu (hari baik) untuk melaksanakan upacara pamelaspas RTH Taman Bung Karno tersebut. “Harapan kami sih mudah-mudahan Desember ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Buleleng.  Kami masih menunggu petunjuk pimpinan,” tegas Melanderat.

Pengerjaan proyek RTH Taman Bung Karno ini dimulai sejak tahun 2017. Sedangkan kegiatan finishing sejak tahun 2021 ini dibantu Pemprov Bali, melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 16 miliar. Sebagian anggaran tersebut digunakan untuk menyelesaikan pembuatan Patung Bung Karno setinggi 8 meter, yang dipasang di atas pedestal setinggi 6 meter.

Selain itu, dalam proyek monumental di areal RTH Taman Bung Karno ini juga dibangun open stage sangat luas, yang berisikan patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng. Di sudut tenggara RTH Taman Bung Karni dibangun wantilan yang nantinya akan difungsikan sebagai museum mini untuk memajang foto, buku, dan sejumlah benda berkaitan dengan Presiden RI pertama, Dr Ir Soekarno (Bung Karno).

Dalam wantilan itu juga ditempatkan Patung Bung Karno sungkem dengan ibunya, Nyoman Rai Srimben, perempuan Bali yang berasal Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng. Ini sebagai wujud hormat kepada leluhur.

RTH Taman Bung Karno yang dibangun sebagai tempat refreshing masyarakat Buleleng, juga dilengkapi dengan air terjun menari warna warni. Pertunjukan statis itu, selain mempercantik tempat, juga sangat memanjakan mata.

Sementara, Patung Bung Karno yang jadi ikon RTH Taman Bung Karno telah dipasang tepat Purnamaning Kapat pada Anggara Kliwon Kulantir, Selasa, 21 September 2021 lalu. Patung Bung Karno dengan berat 1,5 ton ini dibuat dari bahan logam perunggu. Patung yang dibuat untuk menghormati Presiden RI pertama dan Proklamator Bangsa ini digarap pematung di kawasan Bantul, Jogjakarta, dengan anggaran Rp 859 juta.

Patung menjulang tinggi 14 meter termasuk pendestal ini, merefleksikan sosok Soekarno memakai baju kebesaran dan menggunakan peci, yang sedang berdiri dengan posisi tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang tongkat. Patung Bung Karno dipasang menghadap ke timur, karena mengambil salah satu julukan Soekarno sebagai Sang Fajar dari Timur.

Pada pedestal setinggi 6 meter di bawah Patung Bung Karno juga dilengkapi dengan sejumlah prasasti, yang mengambil puisi maupun pidato kebangsaan sang Proklamator. Selain itu, di pedestal bagian bawah juga terpasang 17 relief berbahan perunggu, yang menceritakan kisah cinta orang tua Bung Karno, yaknui Raden Soekemi Sastrodiharjo (dulu Guru SDN 1 Paket Agung, Singaraja) dan Ni Nyoman Rai Srimben.

Kadis Lingkungan Hidup Buleleng, Gede Melanderat, mengatakan peng-garapan Patung Bung Karno merupakan proyek inti di RTH Taman Bung Karno. Patung Bung Karno merupakan ikon RTH. Terlebih, RTH Taman Bung Karno ini dipersiapkan sebagai salah satu Daya Tarik Wisata (DTW) Sejarah Nasional. *k23

Komentar