nusabali

Bocah Hilang Tertimbun Juga Ditemukan Tewas

Wisatawan Rafting Korban Tewas Longsor Bertambah Jadi 3 Orang

  • www.nusabali.com-bocah-hilang-tertimbun-juga-ditemukan-tewas

GIANYAR, NusaBali
Wisatawan korban longsor saat hendak rafting di Tukad Ayung kawasan Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, Kamis (25/11) siang, bertambah jadi 3 orang.

Ini setelah bocah yang hilang tertimbun material longsor, Marvel Wijaya, 8, juga ditemukan dalam kondisi tewas, Jumat (26/11) pagi pukul 10.30 Wita. Korban Marvel Wijaya, yang sempat sehari hilang pasca diterjang longsor, merupakan bocah laki-laki asal Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Tangerang, Banten. Bacah berusia 8 tahun ini adalah anak dari pasangan suami istri Martin Indrawijaya, 42, dan dr Finna Liyanti, 38, korban selamat dalam musibah longsor tersebut.

Pasutri Martin Indrawijaya dan Finna Liyanti kehilangan dua anak kandungnya yang masih bawah umur dalam musibah longsor yang terjadi Kamis siang pukul 14.00 Wita itu. Sebab, si sulung Julius Hans Wijaya, 10 (kakak dari Marvel Wijaya), juga tewas dalam musibah tersebut. Bocah lelaki usia 10 tahun ini sudah langsung ditemukan dan dievakuasi pasca longsor siang itu.

Selain bocah kakak adik Julius Hans Wijaya dan Marvel Wijaya, ada satu lagi korban tewas dalam musibah longsor saat hendak wisata rafting siang itu. Korban tewas ketiga adalah Nuryati alias Gina, 36, wisatawan asal Lingkungan Penusupan RT/RW 004/007 Kelurahan Penusupan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Seperti halnya bocah Julius Hans Wijaya, jasad perempuan berusia 36 tahun ini juga sudah sudah ditemukan dan dievakuasi beberapa jam pasca longsor, Kamis sore.

Jenazah Nuryati serta bocah kakak adik Julius Hans Wijaya dan Marvel Wijaya saat ini dititip di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar. Begitu berhasil dievakuasi petugas gabungan dari lokasi longsor di Desa Melinggih Kelod, Jumat kemarin, jasad Marvel Wijaya langsung dibawa ke RSUP Sanglah menggunakan mobil ambulans milik PMI Gianyar bernopol DK 9003 K.

Sedangkan dua dari tiga korban selamat, yakni pasutri Martin Indrawijaya dan Finna Liyanti, yang merupakan orangtua dari bocah kakak adik Julius Hans Wijaya dan Marvel Wijaya, saat ini menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah. Sebaliknya, satu korban selamat lainnya, Cleas Henry Jinback, 55, tidak dirawat. Pasalnya, bule Swedia ini selamat dari maut tanpa terluka.

Sementara itu, bocah Marvel Wijaya berhasil ditemukan petugas gabungan saat dilakukan pencarian pada hari kedua, Jumat pagi. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, menjelaskan upaya pencarian korban hilang tertimbun longsor ini kemarin dilakukan sejak pagi pukul 07.30 Wita.

Ikut dalam kegiatan pencarian bocah hilang tertimbun ini, Kapolsek Payangan AKP Putu Agus Ady Wijaya. Upaya pencarian melibatkan Basarnas Provinsi Bali yang dipimpin I Komang Sudiarsa, petugas BPBD Gianyar, Kodim 1616/Gianyar, Tim SAR Polda Bali, Tim SAR dari Sat Brimob Polda Bali. Kepala Kapuskesmas Payangan, dr Made Arisani, juga terjun ke lokasi.

Menurut Dibya Presasta, pencarian bocah hilang kemarin pagi diawali dengan apel gabungan. Setelah apel, barulah dilakukan pencarian ke lokasi longsor di jalan setepak pada tebing menuju aliran sungai di Tukad Ayung. “Sekitar pukul 09.30 Wita, Tim SAR Sat Brimob Polda Bali yang dipimpin Ipda Dewa Ertawan tiba di lokasi dan langsung melakukan pencarian korban,” jelas Dibya Presasta.

Disebutkan, sebelum bocah hilang tertimbun ini ditemukan, muncul informasi bahwa saat musibah terjadi, korban berada di posisi paling belakang (bawah). “Karena posisinya paling bawah, bocah hilang ini diduga tertimbun material, apalagi sempat terjadi longsor susulan,” papar Dibya Presasta.

Benar saja, sekitar pukul 10.05 Wita, tim gabungan menemukan titik keberadaan bocah hilang ini. Ditandai dengan ditemukannya life jaket. Setelah material longsor di sekitarnya digali dan disemprot air, akhirnya bocah Marvel Wijaya ditemukan dalam kondisi tewas. Menurut Dibya Presasta, jasad korban tertimbun material berupa tanah, kerikil, dan akar-akar pepohonan.

Selanjutnya, jasad bocah Marvel Wijaya dibawa ke RSUP Sanglah dengan menggunakan ambulans PMI Gianyar. “Dua jenazah korban lainnya yang sudah dievakuasi kemarin (Kamis) juga dibawa ke RSUP Sanglah,” katanya. Sebelum dibawa ke RSUP sanglah kemarin, jenazah dua korban lainnya yakni Julius hans Wijaya dan Nuryati sempat dititip di RSU Payangan, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan.

Musibah maut longsor yang merenggut 3 nyawa itu sendiri terjadi Kamis siang sekitar pukul 14.00 Wita. Petaka bermula saat rombongan wisatawan dari New Gangga Rafting, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar hendak berwisata rafting di Tukad Ayung.

Rombongan wisatawan berjumlah 6 orang ini ini awalnya turun ke sungai sekitar pukul 12.00 Wita. Mereka turun ke Tukad Ayung kawasan Banjar Begawan, Desa Melinggih Kelod dengan menapaki 500 anak tangga. Namun, ketika sudah berada di bawah, mereka melihat air sungai cukup besar dan arusnya deras akibat hujan, sehingga dinilai berbahaya untuk aktivitas rafting.

Karena air sungai tidak mendukung, rombongan wisatawan termasuk bule Swedia, Cleas Henry Jinback, pun balik lagi ke atas menuju area parkiran. Namun, di tengah perjalanan naik sekitar pukul 14.00 Wita, tebing di atas jalan setapak tiba-tiba longsor. *nvi

Komentar