nusabali

Dubes Abdul Azis: Arab Saudi Pasar Potensial Pariwisata Bali

  • www.nusabali.com-dubes-abdul-azis-arab-saudi-pasar-potensial-pariwisata-bali

DENPASAR, NusaBali.com - Masih ingat ketika Raja Salman dan anggota Kerajaan Arab Saudi menghabiskan liburannya di Bali?

Tidak cukup hanya 6 hari, pada saat itu rombongan kerajaan kaya minyak menambah masa liburan menjadi 9 hari di Pulau Surga.

Momen liburan anggota Kerajaan Arab Saudi pada bulan Maret 2017 tersebut menjadi gambaran bagaimana sesungguhnya Arab Saudi bisa menjadi pasar potensial bagi dunia pariwisata di Bali. Jika dikemas dan diperkenalkan dengan apik, orang Arab tampaknya menyukai destinasi wisata yang ditawarkan Bali.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Azis, ketika mengunjungi Bali serangkaian Pembekalan Lintas Nusantara para Duta Besar RI yang baru dilantik. Abdul Azis yang dilantik 25 Oktober 2021 mengatakan akan mempromosikan pariwisata Bali kepada masyarakat Arab Saudi.

“Memperkenalkan sesuatu yang mereka sendiri belum pernah tahu, tetapi itu mencerminkan apa yang kita mau. Bali bisa memberikan itu, terutama dalam hal pariwisata,” kata Abdul Azis ketika mengunjungi Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Pasraman Satyam Eva Jayate atau biasa disingkat Rumah KaKek di Denpasar, Kamis (11/11/2021).

Azis mengatakan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Bali bisa menjadi potensi untuk lebih diperkenalkan kepada masyarakat Arab Saudi. Lebih penting lagi, apa yang dimiliki Bali tersebut tentunya tidak dapat dilihat ataupun dinikmati oleh orang Arab di negara asalnya. Itu menjadi bagian dari strategi pengembangan bisnis pariwisata Bali.

Dikatakan, Bali memiliki keindahan alam yang sampai kapan pun tidak dapat dijumpai di Arab Saudi. Hamparan sawah yang indah, pemandian air panas, budaya pertanian (subak), hingga seni yang memukau. “Di Mali (Afrika) cari sawah susah, apalagi di Arab Saudi, di sini di mana-mana ada,” sebut Azis.    

Menurut Azis, pariwisata Bali pada dasarnya sudah dikenal oleh masyarakat dunia termasuk oleh masarakat Arab Saudi sendiri. Untuk itu mantan Komisioner KPU periode 2007-2012 mengharapkan Bali terus melakukan perbaikan dalam mengelola destinasi wisata agar bisa bersaing dengan destinasi wisata yang ada di negara lainnya. Seperti misalnya meningkatkan kebersihan ataupun mempertahankan kealamian berbagai destinasi wisata di Bali.

“Saya berharap ada tambahan-tambahan sesuatu yang unik dari Bali untuk pariwisata orang Arab,” kata Azis.

Sebelumnya Abdul Azis dan 14 duta besar negara sahabat lainnya telah bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster. Dalam kesempatan tersebut Gubernur Bali menyampaikan berbagai kebijakan yang telah dilakukannya untuk menata alam, manusia, dan kebudayaan Bali.

“Kami telah melakukan berbagai kebijakan untuk menata alam, manusia, dan kebudayaan Bali secara fundamental dan komprehensif, pembangunan yang harmoni terhadap alam, dengan menjaga ekosistem agar bersih. Sehingga ini, akan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Itu yang kami sampaikan, supaya ini juga menjadi substansi promosi ke negara di luar,” ujar Koster.

Untuk diketahui, jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia sendiri belumlah begitu masif. Menurut data Kementerian Pariwisata RI sebelum pandemi melanda dunia ada sekitar 186 ribu wisatawan asal Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia. Bali tentunya menjadi destinasi paling favorit. *adi

Komentar