nusabali

Umanis Galungan, Objek Wisata Sangeh Diserbu Wisatawan

Pengunjung Taman Ayun Masih Didominasi Wisawatan Lokal

  • www.nusabali.com-umanis-galungan-objek-wisata-sangeh-diserbu-wisatawan

MANGUPURA, NusaBali
Umanis Galungan atau sehari setelah Hari Raya Galungan, dimanfaatkan oleh masyarakat Bali untuk berlibur bersama keluarga.

Sejumlah objek wisata pun tak ayal diserbu oleh wisatawan lokal yang tengah libur hari raya. Termasuk Objek Wisata Sangeh di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kamis (11/11) juga ramai dikunjungi.

Pengelola Objek Wisata Sangeh, Made Mohon, mengatakan saat Umanis Galungan, kunjungan termasuk ramai mencapai lebih dari 1.500 orang. Kendati jika dibandingkan dengan situasi normal, jumlah kunjungan tersebut bukanlah jumlah terbanyak. Namun, pihaknya bersyukur karena di tengah situasi pandemi Covid-19, tingkat kunjungan masih cukup ramai saat libur hari raya.

“Kalau dulu dibandingkan saat sebelum corona, kunjungan wisatawan jauh lebih ramai dari ini. Akan tetapi jika berbicara kunjungan di masa pandemi, jumlah kunjungan saat ini bisa dibilang cukup banyak. Ini tetap kami syukuri,” ujarnya, Kamis sore.

Mohon mengakui, kunjungan ke objek wisata Alas Pala Sangeh mulai menggeliat sejak dilonggarkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Badung yang turun ke level 2. Apalagi pariwisata internasional ke Bali juga dibuka pada 14 Oktober 2021. Mohon mengaku, selama bulan Oktober 2021, pendapatan yang didapat objek wisata Alas Pala Sangeh bisa menutupi biaya operasional dan pakan monyet.

Menurut Mohon, untuk biaya operasional dan pakan monyet, setidaknya pengelola harus merogoh kocek minimal Rp 30 juta per bulan. Biaya tersebut dibagi untuk biaya pakan monyet dan operasional kebersihan.

Untuk pakan monyet dianggarkan Rp 500 ribu per hari dengan varian makanan ketela dan pisang.

Mohon optimistis kunjungan akan terus menggeliat. Dia memperoleh informasi, akan ada banyak bus rombongan yang akan mampir berwisata mulai akhir November 2021 hingga pergantian tahun baru. Namun, dirinya berharap kebijakan pemerintah tidak lagi menutup objek wisata yang imbasnya sangat dirasakan oleh pihak pengelola.

Suasana cukup ramai juga terlihat di Objek Wisata Taman Ayun. Walaupun sempat diguyur hujan, namun tak mengurangi antusiasme warga menikmati suasana libur Galungan. “Nggih mumpung libur, saya ke sini bersama keluarga,” ujar I Nyoman Swastika, seorang pengunjung di Objek Wisata Taman Ayun.

Swastika menuturkan, sejak pandemi hampir dua tahun lalu nyaris tak pernah berwisata, karena semua DTW maupun objek wisata tutup. “Niki (DTW Ayun) kan juga sempat tutup karena pandemi,” ujar Swastika, yang mengaku sebagai tanaga security hotel di kawasan Kuta.

Sementara, Manager Objek Wisata Taman Ayun I Made Suandi, mengatakan pengunjung yang datang masih didominasi wisatawan domestik. Wisatawan mancanegara belum ada sama sekali. “Belum ada wisatawan asing,” ujarnya.

Guna mencegah penularan pandemi Covid-19, Objek Wisata Taman Ayun menerapkan prokes ketat kepada pengunjung, mulai dari cuci tangan di depan lokasi penjualan tiket hingga pengecekan suhu tubuh. Pengunjung juga harus scan barcode (QR Code) di aplikasi PeduliLindungi. *ind, K17

Komentar