nusabali

Perumda Air Minum Pastikan Air Bersih Aman Saat G20

Optimalkan Produksi, Distribusi Hingga Perbaikan Sejumlah Pipa

  • www.nusabali.com-perumda-air-minum-pastikan-air-bersih-aman-saat-g20

MANGUPURA, NusaBali
Guna memastikan pasokan air bersih aman saat perhelatan G20 tahun 2022 mendatang, berbagai persiapan dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama. Persiapan itu seperti mengoptimalkan produksi, distribusi hingga mencegah kebocoran pipa.

Berkaca dari sejumlah kejadian selama ini, banyak pipa yang bocor dan berdampak terganggunya pasokan air bersih untuk warga yang ada di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama I Wayan Suyasa, mengatakan meski perhelatan tingkat dunia itu berlangsung pada Oktober 2022, menyambut tamu negara yang berkunjung ke Pulau Dewata khususnya di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, tentu harus dipersiapkan dengan matang. Hal ini semata untuk memastikan sejumlah akomodasi pariwisata yang menjadi lokasi perhelatan G20 tidak kekurangan pasokan air bersih. “Kami sudah menyiapkan langkah-langkah mulai saat ini, minimal melakukan penataan terhadap kesinambungan air yang ada,” kata Suyasa, Senin (8/11) siang.

Menurutnya, saat ini Perumda Air Minum Tirta Mangutama sudah mulai menyusun rencana jangka panjang yang dijadwalkan rampung pada akhir November ini. Rencana itu, kata dia, termasuk di dalamnya menyangkut persiapan G20 tersebut. Langkah pertama yang dilakukan memastikan produksi aman dan distribusi aman. Selain itu, pihaknya berupaya mencegah kebocoran pipa yang terhubung ke wilayah Kecamatan Kuta Selatan, termasuk sejumlah hotel di kawasan ITDC.

“Dalam persiapan G20, kami memastikan pasokan air bersih di sejumlah objek wisata aman. Makanya, perlu melakukan penataan atau perbaikan untuk mencegah kebocoran, sehingga tidak ada kekurangan air bersih ke depannya,” tegas Suyasa.

Diakui Suyasa, kendala pasokan air bersih yang kerap terjadi di wilayah Nusa Dua hingga Pecatu selama ini dipicu oleh berbagai faktor, utamanya kebocoran pipa di sejumlah titik, sebab usia pipa yang sudah tua. “Ini yang akan kita selesaikan ke depannya. Kendalanya memang ada di pipa yang sudah tua. Selama ini, kalau ada kebocoran, kami melakukan tambal sulam. Tidak bisa memperbaiki keseluruhan, karena membutuhkan dana yang cukup besar. Ya, harapannya masyarakat memahami kondisi itu,” harapnya.

Di sisi lain, saat pandemi Covid-19, Suyasa mengaku semua sektor terganggu, termasuk Perumda Air Minum Tirta Mangutama. Hal ini dikarenakan banyak akomodasi wisata, seperti hotel, vila, dan restoran terpaksa mengurangi penggunaan air, karena tidak ada wisawatan yang datang. Dalam catatannya, sebelum pandemi, pendapatan setiap bulannya mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 22 miliar. Namun, saat ini berada di angka Rp 11 miliar hingga Rp 12 miliar. “Padahal, biaya operasional dan lainnya sebelum pandemi itu mencapai Rp 14,5 miliar. Nah, untuk menutupi kekurangan pihaknya melakukan berbagai efesiensi sejumlah operasional. Tapi tidak mengurangi produksi dan distribusi ke masyarakat,” kata Suyasa. *dar

Komentar