nusabali

Jasa Penjor Jelang Galungan, Paket Ekonomis Dibanderol Rp 250.000

  • www.nusabali.com-jasa-penjor-jelang-galungan-paket-ekonomis-dibanderol-rp-250000

GIANYAR, NusaBali.com – Meskipun tren penjor premium muncul belakangan ini, namun dengan situasi pandemi di BaIi,   jasa pembuatan penjor ekonomis lebih digemari umat Hindu Bali yang akan merayakan hari raya Galungan pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (10/11/2021).

Penjor sendiri bukan hanya sebatang bamboo panjang, namun dilengkapi komponen-komponen di dalamnya, seperti janur, umbi-umbian, buah-buahan, bambu, kain, dan berbagai sarana pelengkap lainnya. Karena alasan kepraktisan, pembuatan penjor acapkali diserahkan kepada penyedia jasa penjor jadi.

Kisaran harga ekonomis pun menjadi pilihan. “Kalau pesan di sini, mulai dari Rp 250.000 saja, sangat murah dan efisien. Selain itu bisa request jika ada yang ingin penjornya tampil berbeda, kami siap melayani,” ujar Gusti Bagus Ari Cahyadi, 32, pemilik usaha dekorasi Putra Tridatu.

Harga yang ditawarkan ini memang relatif ‘bersahabat’ karena jika membikin sendiri dan melengkapi dengan segala pernik penjor, maka harus mengeluarkan dana yang tak berbeda jauh dengan pesan jadi. Apalagi jika tak punya cukup waktu luang menyelesaikan sebuah penjor.

Terpisah Jro Kadek, seorang penjual sarana penjor yang berada di Jalan Batuyang, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, menjelaskan detail harga perlengkapan penjor seperti harga sebatang bambu untuk penjor yakni Rp 35.000, hiasan penjor (atas-bawah) di harga Rp 85.000, sekepal daun ron (daun enau) di harga Rp 10.000, lalu kain berlukiskan simbol omkara (simbol huruf Bali) di harga Rp 5.000, seikat alang-alang Rp 5.000, sampian (hiasan gantung) di harga Rp 20.000, lalu sanggah cucuk Rp 20.000, tali bambu seikat Rp 5.000, sebutir kelapa gading  Rp 5.000, dan seikat padi Rp 20.000. “Total Rp 210.000,” ujar Jro Kadek saat ditemui Jumat (5/11/2021) sore.

Lebih lanjut Jro Kadek mengatakan bahwa jika memiliki waktu luang, membeli sarana secara terpisah tersebut menjadi pilihan yang baik, namun jika memiliki kesibukan ia menyarankan untuk memesan penjor komplit di penyedia jasa pembuatan penjor. “Lumayan lama pengerjaan penjor, kalau yang sederhana bisa sekitar 2 sampai 3 jam, dan kalau yang ada sedikit modifikasi atau kreasi bisa 1 hari penuh, bahkan 2 hari pengerjaan,” tambahnya.

Sementara itu Gusti Bagus yang menyediakan jasa, menjelaskan bahwa penjor yang dipesan akan diselesaikan tiga hari sebelum hari panampahan Galungan. Selain itu jasa penjor Putra Tridatu yang dibentuknya siap mengantarkan penjor pesanan hingga ke depan rumah masing-masing pembeli. “Kami memiliki 15 anggota tim, dijamin penjor akan selesai tepat waktu. Dan kami akan membantu proses pemasangan juga,” jelasnya.

Jasa pembuatan penjor yang ditawarkan Gusti Bagus sejak tahun 2013 tersebut mendapatkan atensi yang baik oleh masyarakat sekitar, terbukti hingga Jumat (5/11/2021), telah masuk sebanyak 50 pesanan penjor. “Kalau Galungan pada bulan April 2021 yang lalu hanya berhasil mendapat 30 pesanan penjor, sepi. Sekarang lumayan ramai, mudah-mudahan terus meningkat,” harapnya.

Mereka yang memesan penjor berasal l dari kawasan Batubulan, Sukawati, Mengwi, dan Denpasar. Sedangkan  untuk ketahanan serta kekuatan penjor, Gusti Bagus meyakinkan kepada masyarakat bahwa bambu yang digunakan dipastikan dalam kondisi baik, yang diperoleh langsung di petani bambu di kawasan Kintamani, Bangli.

“Selain melayani jasa pembuatan penjor, kami juga menjual paket hiasan penjor mulai dari Rp 110.000 saja,” ungkapnya.

Terkait biaya pembuatan penjor tersebut, dia mengaku fleksibel guna menyediakan sarana upacara agar masyarakat Hindu di Bali dapat merayakan hari raya Galungan, tanpa terbebani biaya yang terlalu besar. “Bisa konsultasi masalah harga di sini, datang saja langsung ke Putra Tridatu di Banjar Kutri, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar,” kata Gusti Bagus.

Gusti Bagus pun berharap, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masyarakat umat Hindu di Bali dapat dengan tenang menjalankan kegiatan upacara maupun hari raya tertentu, untuk melestarikan budaya yang ada, yang juga berdampak terhadap usaha yang ia jalankan. “Semoga hari raya Galungan kali ini, pesanan penjor semakin ramai, karena menurut saya itu juga menandakan perekonomian masyarakat mulai membaik. Astungkara,” tutupnya. *rma

Komentar