nusabali

Siapkan Program Wisata Desa dengan Potensi SDA dan Seni Budaya

Kadek Dina Nuriani, Perbekel Srikandi Terpilih di Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar, Buleleng

  • www.nusabali.com-siapkan-program-wisata-desa-dengan-potensi-sda-dan-seni-budaya

Kadek Dina Nuriani adalah satu dari 6 srikandi yang maju tarung dalam Pilkel serentak di 40 desa se-Buleleng, 31 Oktober 2021. Dia mengaku banyak belajar tentang politik dari suaminya, Kadek Widana, yang kini anggota DPRD Buleleng

SINGARAJA, NusaBali

Nama Kadek Dina Nuriani, 34, langsung jadi buah bibir pasca pesta gong demokrasi Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak di 40 desa se-Kabupaten Buleleng, 31 Oktober 2021 lalu. Maklum, perempuan yang merupakan kandidat new comer ini tampil sebagai pemenang dalam Pilkel di Desa Kayuputih, Kecamatan Banjar. Setelah terpilih sebagai Perbekel Kayuputih, Kadek Dina Nuriani siapkan program ‘Wisata Desa dengan Potensi SDA dan Seni Budaya’.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, dalam Pilkel Serentak 2021 ini, dari 40 desa yang menggelar Pilkel, ada 123 orang calon perbekel ikut bertarung. Enam (6) orang di antara mereka adalah srikandi (calon perempuan), termasuk Kadek Dina Nuriani.

Dari 6 calon perbekel perempuan tersebut, hanya satu di antaranya berstatus sebagai kandidat incumbent (juara bertahan), yakni dalam Pilkel di Desa Tampekan, Kecamatan Banjar. Selebihnya, 5 srikandi lagi merupakan kandidat new comer (penantang), masing-masing 2 orang dalam Pilkel di Desa Poh Bergong (Kecamatan Buleleng), 2 orang dalam Pilkel di Desa Kayuputih (Kecamatan Banjar), dan 1 orang dalam Pilkel di Desa Banjar Tegaha (Kecamatan Banjar).

Dalam Pilkel Desa Kayuputih hari itu, Kadek Dina Nuraini bertarung melawan 2 kandidat kainnya, masing-masing incumbent I Made Sudiarta dan Nyoman Ardini, new comer sesama kaum perempuan. Meski berstatus penantang, Kadek Dina Nuriani yang seorang ibu rumah tangga berhasil memenangkan Pilkel Desa Kayuputuh, dengan perolehan suara yang terpaut jauh dari dua lawannya.

Dinia Nuriani berhasil mendominasi 1.593 suara dari total 3.020 orang pemilih yang menyalurkan hak pilihnya ke TPS. Dia mengungguli Nyoman Ardani, kandidat srikandi yang menempati peringkat kedua dengan perolehan 886 suara. Sebaliknya, sang juara bertahan Made Sudiarta harus puas berada di posisi juru kunci dengan perolehan hanya 501 suara. Ini surprise bagi Dina Nuriani.

Dina Nuriani sendiri mengaku sangat buta urusan politik. Ibu rumah tangga berusia 34 tahun ini pun awalnya tak pernah terpikir untuk maju tarung sebagai calon perbekel. Namun, karena merasa terpanggil dan menginginkan perubahan agar desa kelahirannya menjadi lebih berkembang, Dina Nuriani kemudian membulatkan tekad maju tarung Pilkel Desa Kayuputih.

“Saya sebetulnya buta sekali urusan politik. Dulu sebelum menikah, saya kerja di sektor pariwisata. Tetapi, karena ingin melihat desa saya maju, akhirnya saya memberanikan diri nyalon perbekel. Syukurlah, saya dipercaya masyarakat untuk memimpin Desa Kayuputih,” tutur ibu satu anak dari pernikahannya dengan Kadek Widana ini saat dihubungi NusaBali per telepon dari Singaraja, Rabu (3/11).

Dina Nuriani mengisahkan, sebelum menyodorkan formulir pendaftaran sebagai calon perbekel ke panitia desa, dirinya lebih dulu minta izin keluarga besar, termasuk restu sang suaminya Kadek Widana. Dina Nuriani mengaku banyak berguru kepada suaminya, Kadek Widana, yang kini anggota Fraksi Gerindra DPRD Buleleng 2019-2024.

Namun, kata Dina Nuriani, yang mengetuk hati nuraninya untuk memimpin Desa Kayuputih karena melihat desa wilayah Buleleng Barat nan subur ini belum banyak menunjukkan perkembangan dari segi pembangunan. Padahal, desa-desa tetangga seperti Desa Munduk, Desa Banyuatis, dan Desa Gobleg, sudah sangat berkembang.

“Potensi desa kami hampir sama sumber daya alam (SDA)-nya dengan desa-desa tetangga. SDA di desa kami melimpah, tetapi sejauh ini hanya segini-segini saja. Saya jadi greget ingin membawa perubahan pada desa,” tutur perempuan kelahiran Desa Kayuputih, 3 Mei 1987 ini.

Maka, hal pertama yang akan dilakukan Dina Nuriani setelah dilantik sebagai Perbekel Kayuputih nanti adalah memetakan program kerja Pembangunan Desa (Pemdes) Kayuputih sebelumnya. Perempuan dengan pendidikan firmal terakhir SMA ini mengaku tetap akan melanjutkan program lama yang belum sempat terlaksana.

Dina Nuriani sendiri mengaku sudah menyiapkan visi misi yang akan dilaksanakannya dalam 5 tahun ke depan memimpin Desa Kayuputih. Jargon yang diusung adalah ‘Maju Desanya, Bahagia Warganya’.

Hal tertama yang akan dilakukan Dina Nuriani selaku Perbekel Kayuputih adalah mencoba mencarikan skema pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata yang akan dilakukannya dengan memanfaatkan potensi SDA dan lingkungan Desa Kayuputih, didukung budaya dan seni.

“Desa Kayuputih punya air terjun yang tak kalah dari desa lainnya. Lokasi air terjun ini di Dusun Bolangan. Selama ini, air terjun tersebut belum tersentuh sama sekali. Saya ingin garap itu sebagai salah satu implentasi visi saya untuk pengembangan pariwisata,” papar Diuna Nuriani.

“Hal terpenting lainnya, saya ingin membentuk pemerintahan desa yang terbuka, efesienm dan transparan,” lanjut anak kedua dari empat bersaudara pasangan Gede Konten dan Kadek Sinah ini.

Dina Nuriani sendiri ingin memberdayakan perempuan di Desa Kayuputih. Sebagai simbol suara perempuan, Dina Nuriani ingin mengajak lebih banyak lagi kaumnya untuk berani menyuarakan aspirasi. “Saya ingin membangkitkan jiwa-jiwa Kartini untuk bersama membangun desa, baik dari pengembangan industri UKM maupun berinovasi. Intinya, lebih berdayalah. Planingnya ke depan sudah ada di angan saya, mudah-mudahan berjalan lancar,” harap jebolan SMA Negeri 2 Banjar, Buleleng ini. *k23

Komentar