nusabali

Ada Siswa Terpapar Covid, PTM Tetap Jalan

  • www.nusabali.com-ada-siswa-terpapar-covid-ptm-tetap-jalan

AMLAPURA, NusaBali
Siswa di dua sekolah di Karangasem terkonfirmasi Covid-19. Masing-masing satu siswa SD dan satu siswa SMP. Mereka terpapar Covid-19 di keluarga.

Siswa di dua sekolah itu telah dites PCR (polymerase chain reaction), ditemukan satu siswa SD yang positif. Meski terjadi kasus Covid-19, pembelajaran tatap muka (PTM) di kedua sekolah itu tetap jalan. PTM hanya tutup di kelas yang ada siswa positif Covid-19.

Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Wayan Sutrisna membenarkan ada siswa di dua sekolah terkonfirmasi positif Covid-19. Sutrisna menjelaskan, awalnya dua siswa SMP negeri di Amlapura terpapar Covid-19, bermula dari adanya upacara ngaben di Lingkungan Pendem, Kelurahan Karangasem. Saat itu orangtua kedua siswa itu hadir di upacara ngaben, selanjutnya menengok mertuanya yang sakit. Nah, orangtua siswa itu kena Covid-19. “Setiba di rumah, menularkan kepada kedua anaknya yang masih sekolah di kelas VII dan kelas IX SMP,” ungkap Sutrisna, Selasa (2/11).

Selanjutnya tes PCR menyasar siswa kelas VII dan kelas IX di sekolah kedua siswa itu. Hasilnya belum keluar. Sedangkan kasus yang terjadi di salah satu SD negeri di Karangasem terjadi di sekolah saat siswa mengikuti simulasi persiapan assessment nasional berbasis komputer, Sabtu (30/10). Salah satu guru pengajarnya tidak enak badan sejak Minggu (24/10), masih tetap ke sekolah memberikan bimbingan. Jelang ANBK, bimbingan menggunakan komputer, posisi guru sangat dekat dengan siswa sehingga salah satu siswa kelas V setelah dites PCR dinyatakan positif.

Selanjutnya siswa kelas VA dan kelas VB menjalani tes PCR, hasilnya tetap satu siswa positif. “PTM di kedua sekolah itu tetap berjalan. Hanya PTM di kelas VA dan kelas VB di SD itu tidak PTM. Begitu juga yang tidak PTM hanya di kelas VII dan kelas IX asal siswa yang positif Covid-19,” jelas Sutrisna.

Sutrisna mengingatkan bagi yang merasa tidak enak badan, baik guru maupun siswa, sebaiknya tidak ke sekolah. “Daripada memaksakan ke sekolah, ternyata positif Covid-19, yang rugi sekolah itu sendiri,” ungkap mantan Kadisperindag Karangsem ini. Sutrisna juga mengingatkan pengawasan agar siswa tidak dibiarkan berkeliaran berbelanja di luar lingkungan sekolah. “Kami lihat siswa bebas berkeliaran belanja di luar lingkungan sekolah, jangan terulang lagi,” pintanya. Begitu juga saat pergantian siswa, untuk shift kedua, guru mesti turut mengawasi agar tidak terjadi kerumunan. *k16

Komentar