nusabali

Kebutuhan Babi Siap Potong Jelang Galungan Melimpah

  • www.nusabali.com-kebutuhan-babi-siap-potong-jelang-galungan-melimpah

TABANAN, NusaBali
Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, stok babi di Kabupaten Tabanan masih mencukupi. Saat ini stok babi siap potong yang tersedia untuk kebutuhan hari raya mencapai 5.222 ekor dari total populasi 9.174 ekor.

Data dari Dinas Pertanian Tabanan, kebutuhan daging babi bagi masyarakat Tabanan mencapai 3.740 ekor. Artinya dengan adanya stok babi siap potong mencapai 5. 222 ekor, ketersediaan babi di hari raya melimpah. Jumlah ini bercermin dari kebutuhan permintaan daging babi di Hari Raya Galungan sebelumnya.

Meskipun kebutuhan daging babi jelang Hari Raya Galungan mencukupi, namun populasi babi di Tabanan menurun dibanding tahun lalu. Tahun 2021 sekarang populasi babi di angka 9.174 ekor, sementara tahun lalu di angka 14.474 ekor. Diprediksi populasi babi menurun drastis tahun ini dipengaruhi oleh harga bibit dan harga pakan yang melonjak tajam.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan Gde Eka Parta Ariana, menegaskan kebutuhan daging babi persiapan Hari Raya Galungan dan Kuningan untuk masyarakat Tabanan masih mencukupi. Setelah dilakukan pendataan ke seluruh kecamatan, tercatat babi siap potong mencapai 5.222 ekor. “Untuk Galungan nanti kebutuhan daging babi masih cukup di Tabanan,” ujarnya, Selasa (2/11).

Menurutnya, stok babi siap potong ini terbanyak ada di wilayah Kecamatan Marga. Karena di Kecamatan Marga, masyarakatnya mayoritas mengembangkan peternakan babi.

Namun di tengah kebutuhan babi yang mencukupi untuk persiapan hari raya, populasi babi di Tabanan tahun 2021 justru menurun drastis dibandingkan 2020 lalu. Tahun lalu jumlah populasi mencapai 14.474 ekor, sedangkan tahun sekarang sebanyak 9.174 ekor.

Parta Ariana menyebutkan turunnya populasi babi tahun 2021 ini bukan disebabkan masyarakat yang masih takut untuk memelihara babi karena penyakit yang disebabkan virus, melainkan dipengaruhi oleh harga bibit dan harga pakan yang mahal. “Selain itu penyebab lainnya juga dipengaruhi oleh saat tim lakukan pendataan ke masyarakat banyak babi mereka telah dijual. Jadi bukan karena masyarakat takut beternak,” tandasnya.

Sementara di sisi lain untuk menghindari terjadi penyakit post mortem, dalam waktu dekat atau H-2 Hari Raya Galungan akan dilakukan pengecekan ke seluruh kecamatan melalui puskeswan yang ada di masing-masing kecamatan. “Nanti tenaga dokter hewan kita yang ada di masing-masing puskeswan akan melakukan pemeriksaan post mortem atau ante mortem,” ucap Parta Ariana. *des

Komentar