nusabali

Rekayasa Genetik Padi Merah Munduk Masuki Ujicoba Kelima

Kemajuan Masa Panen Lebih Cepat Tapi Belum Signifikan

  • www.nusabali.com-rekayasa-genetik-padi-merah-munduk-masuki-ujicoba-kelima

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pertanian Buleleng yang bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), masih melanjutkan rekayasa genetik padi merah asal Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Saat ini tengah dimulai penanaman kelima, yang merupakan tahapan pemurnian dan observasi galur terpilih. Uji coba penanaman kelima ini dilakukan di demplot Subak Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Sebelumnya rekayasa genetik ini sudah dimulai Dinas Pertanian sejak tahun 2019 silam. Rekayasa genetik diputuskan untuk pengembangan padi beras merah Desa Munduk, agar dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat dan optimalisasi produktivitas.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Made Sumiarta dihubungi Selasa (2/11) kemarin, menjelaskan penanaman benih padi merah yang di awal menjalani penyinaran radiasi nuklir, pada tahapan tanam kelima mencari benih terbaik. Selanjutnya hasil panen kelima ini akan menjalani Uji Daya Hasil Pendahuluan (UDHP), Uji Daya Hasil Lanjutan (UDHL), uji hama dan penyakit serta uji mutu.

Sementara itu dari hasil uji coba keempat yang sudah panen, sudah ditemukan dampak rekayasa genetik. Terutama dari keluarnya malai hingga waktu panen yang lebih cepat. Hanya saja dampak positif tersebut belum signifikan. Padi Merah Munduk yang selama ini biasa dipanen dalam waktu enam bulan, dalam uji coba keempat lalu hanya lebih cepat dua minggu. Namun Sumiarta mengaku optimis, sebab masih menunggu hasil panen uji coba kelima mendatang.

“Uji coba kelima ini kami lakukan setelah berkoordinasi dengan Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi karena semua membutuhkan proses yang cukup panjang untuk hasil terbaik,” jelas dia. Setelah uji coba kelima tuntas, rekayasa genetik ini masih harus melalui empat tahapan uji coba, sebelum dilakukan pelepasan berupa varietas baru padi merah. “Kurang lebih sekitar 3 tahun ke depan untuk dapat menuntaskan rekayasa genetik ini,” tegasnya.

Sumiarta mengatakan, jika rekayasa genetik padi merah ini berhasil, dia pun akan menyusun program radiasi nuklir untuk varietas tanaman lainnya. Seperti tanaman hortikultura dan buah-buahan. Terlebih  Dinas Pertanian telah bekerjasama dengan BATAN dan support penuh dengan pembiayaannya. *k23

Komentar