nusabali

Pemprov Bali Lelang 4 Kursi Eselon II

Mau Pensiun, Kadis Pariwisata Bali Pilih Loncat ke Fungsional

  • www.nusabali.com-pemprov-bali-lelang-4-kursi-eselon-ii

Empat kursi Eselon II Pemprov Bali yang dilelang adalah Kadis Kesehatan, Kadis Pertanian, Kadis Pariwisata, Direktur RS Mata Bali Mandara

DENPASAR, NusaBali

Empat (4) jabatan Eselon II Pemprov Bali akan dilakukan pengisian melalui proses lelang (seleksi terbuka), setelah terjadinya kekosongan karena pejabat sebelumnya pensiun dan apa pula beralih ke jabatan fungsional. Termasuk di antaranya kursi Kadis Pariwisata Provinsi Bali, yang lowong setelah Putu Astawa beralih ke fungsional (masa pensiun 65 tahun).

Kursi Kadis Pariwisata Provinsi Bali resmi ditinggalkan Putu Astawa, Jumat (29/10) lalu. Putu Astawa yang seharusnya akan pensiun Desember 2021 mendatang, pilih loncat ke fungsional, sehingga birokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini harus tinggalkan jabatan Kadis Pariwisata Provinsi Bali. Selanjutnya, Putu Aswata yang notabene mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali akan ditempatkan di Bappeda.

Buat sementara, kursi lowong yang ditinggalkan Putu Astawa dipegang Tjokorda Bagus Pemayun selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Provinsi Bali. Tjokorda Bagus Pemayun sendiri saat ini masih menjabat sebagai Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan (Karo Ekbang) Setda Provinsi Bali.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, mengatakan masih ada 3 kursi Eselan II lainnya yang lowong karena pejabatanya (segera) pensiun, selain posisi Kadis Pariwisata. Ketiga kursi Eselon II yang lowong dan akan diisi melalui proses lelang terbuka itu, masing-masing Kadis Pertanian Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dan Direktur Rumah Sakit (RS) Mata Bali Mandara.

“Kursi Kadis Pertanian Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Direktur RS Bali Mandara, dan Kadis Pariwiata Provinsi Bali nantinya akan dilelang,” jelas Ketut Lihadnyana dalam keterangan persnya di Denpasar, Minggu (31/10) siang.

Lihadnyana menyebutkan, kursi Kadis Pertanian Provinsi Bali saat ini kosong pasca ditinggal pensiun Ida Bagus Wisnuardhana, Mei 2021 lalu. Saat ini, Lihadnyana merangkap sebagai Plt Kadis Pertanian Provinsi Bali. Dinas Pertanian boleh dikata sebagai almamater Lihadnyana sejak berkarier di birokasi.

Sementara, kursi Direktur RS Mata Bali Mandara (di Jalan Angsoka Denpasar) saat ini lowong pasca ditinggal pensiun dr Ni Made Yuniti MM, 2 bulan lalu. Sebelum pensiun, dr Ni Made Yuniti loncat ke jabatan fungsional. Namun, buat sementara dr Ni Made Yuniti masih dipercaya merangkap sebagai Plt Direktur RS Mata Bali Mandara, sembari menug-gu hasil proses lelang.

Sebaliknya, kursi Kadis Kesehatan Provinsi Bali segera akan lowong karena pejabat saat ini, dr I Ketut Suarjaya MPPM, menjelang pensiun per Januari 2022 mendatang. Seperti halnya Putu Astawa dan dr Made Yuniti, dr Ketut Suarjaya pun pilih loncat ke jabatan fungsional utama guna bisa pensiun di usia 65 tahun.

Selain pegang jabatan defititif sebagai Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya saat ini juga merangkap sebagai Plt Direktur RS Bali Mandara (di Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan). Jabatan Direktur RS Bali Mandara sendiri sudah hampir setahun lowong pasca ditinggal pensiun dr Gede Bagus Darmayasa---yang kini jadi Direktur Utama RS Puri Raharja.

Menurut Lihadnyana, proses lelang tebuka untuk jabatan Kadis Kesehatan, Kadis Pariwisata, Kadis Pertanian, dan Direktur RS Mata Bali Mandara rencananya akan dilaksanakan, Desember 2021 mendatang. Proses lelang terbuka akan digelar dengan mekanisme dan persyaratan yang ditetapkan. "Ini lelang terbuka, jadi tidak hanya ASN lingkup Pemprov Bali yang bisa melamar, dnaum juga dari luar boleh ikut berproses," tandas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Minggu kemarin, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengakui dirinya akan pensiun, Januari 2022 mendatang. Dia pun akan beralih ke jabatan fungsional utama, karena aturan memang membolehkannya. “Kita harus mengajukan pindah ke jabatan fungsional utama 9 bulan sebelum pensiun," jelas dr Suarjaya.

Menurut Suarjaya, per Desember 2021 nanti dirinya akan tepat selama 10 tahun menjabat sebagai Kadis Kesehatan Provinsi Bali. Jabatan itu sudah dia pegang sejak Desember 2011 lalu. Suarjaya menegaskan, dirinya loncat ke jabatan fungsional utama, semata-mata karena aturan memberikan ruang.

"Ya, saya masih sehat untuk mengabdi. Saya kan bisa pensiun 65 tahun. Kalau sebagai Kadis Kesehatan, saya sudah pegang jabatan itu selama 10 tahun," papar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng alumni Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini.

Sementara itu, Putu Astawa yang loncat ke jabatan fungsional dan resmi tinggalkan kursi Kadis Pariwisata Provinsi Bali per 29 Oktober 2021, mengaku sudah mengucapkan perpisahan dengan kolega di Pemprov Bali. Bahkan, Putu Astawa juga sudah pamitan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. "Selamat berpisah, saya ke beralih fungsional. Mohon dukungannya," ujar Putu Astawa dihubungi NusaBali, Minggu kemarin.

Menurut Astawa, dirinya mengirimkan salam perpisahan kepada Menparekraf Sandiaga Uno dan jajarannya, yang selama ini banyak berinteraksi soal pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19 melanda. "Saya banyak belajar dari beliau-beliau, dengan Menparekraf Pak Sandiaga Uno dan jajarannya," papar Astawa. *nat

Komentar