nusabali

Pelita Air Dapat Izin Penerbangan Berjadwal

  • www.nusabali.com-pelita-air-dapat-izin-penerbangan-berjadwal

JAKARTA, NusaBali
PT Pelita Air Service dikabarkan bakal menggantikan Garuda Indonesia sebagai maskapai pelat merah.

Pelita Air Service sudah mengantongi izin penerbangan berjadwal. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan surat izin usaha sudah dikeluarkan. Rencana Pelita Air untuk kembali beroperasi semakin dekat.

"Surat izin usaha sudah keluar," ujar Adita seperti dilansir detikcom, Senin (25/10). Lebih lanjut, Pelita Air juga sudah mengantongi sertifikat standar angkutan udara niaga berjadwal. Ke depan maskapai tersebut memiliki jadwal penerbangan reguler seperti yang lain.

Sebelumnya maskapai ini masih menggunakan sistem charter dan hanya beroperasi untuk keperluan Pertamina.

Adita mengatakan, sertifikat tersebut berfungsi untuk melakukan operasional usaha penerbangan. Selanjutnya, Pelita Air masih membutuhkan sertifikat operator pesawat udara (Air Operator Certificate) yang diajukan kepada Kemenhub termasuk rute penerbangan. AOC adalah lisensi terbang untuk maskapai sekaligus lisensi yang menilai kinerja maskpai sebagai operator penerbangan.

"Soal rute nanti ada pengajuan lagi ke Kemenhub," pungkasnya Sebagai informasi, maskapai ini lahir sebagai anak usaha Pertamina, tepatnya sejak tahun 1963. Saat itu, Pertamina sedang meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di Indonesia.

Pelita Air dibentuk untuk urusan transportasi minyak dan gas, hingga personel. Maskapai ini kemudian diberi misi melakukan operasi penerbangan untuk melayani dan mengkoordinasikan operasi penerbangan secara ekonomis dalam industri migas di Indonesia melalui penerbangan charter dan kegiatan terkait.

Terkait kabar Garuda diganti Pelita Air, Kementerian BUMN enggan menjelaskan. Saat ini pemerintah masih mencoba menyelamatkan Garuda, salah satunya dengan melakukan negosiasi utang.

"Soal opsi mengenai Pelita itu nanti lah ya. Yang utama sebenarnya adalah kita sekarang ini berusaha, terus berjuang, dan untuk bisa bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan Garuda. Itu yang utama dan opsi itu yang pertama ya, kita dahulukan," jelas Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada wartawan. *

Komentar