nusabali

Gubernur Koster Apresiasi Ranperda Dana Cadangan

Pilgub Bali 2024 Dianggarkan Multiyears

  • www.nusabali.com-gubernur-koster-apresiasi-ranperda-dana-cadangan

DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan Pilgub Bali 2024 yang memerlukan anggaran besar tembus angka Rp 250 miliar, tidak cukup dianggarkan dalam satu kali tahun anggaran.

Gubernur Bali Wayan Koster pun menyatakan apresiasi terhadap DPRD Bali, yang akhirnya merancang anggaran multiyears untuk Pilgub Bali 2024, dengan membentuk Ranperda Dana Cadangan. Apresiasi ini dipaparkan Gubernur Koster saat menyampaikan ‘pendapat kepala daerah’ terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Dana Cadangan untuk Pilgub Bali 2024, dalam sidang paripurna di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (25/10) siang. Sidang paripurna secara offline dan online kemarin dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama dari Fraksi PDIP.

Gubernur Koster menyambut baik dan apresiasi atas inisiatif DPRD Bali dalam penyusunan Ranperda tentang Pembentukan Dana Cadangan Pilgub Bali 2024. Sebab, pelaksanaan Pileg/Pilpres 2024 dan Pilgub 2024 membutuhkan dana cukup besar, yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.

“Ranperda tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilu 2024 merupakan inisiatif yang tepat dan efektif, dalam rangka perencanaan keperluan dana, agar tidak terlalu membebani keuangan daerah pada tahun anggaran berkenaan," ujar Gubernur Koster.

Pola penganggaran dana Pilgub Bali 2024 dengan multiyears, menurut Gubernur Koster, nantinya tidak mempengaruhi pendanaan program dan kegiatan prioritas lainnya. "Dengan demikian, tidak akan menganggu program prioritas yang sudah direncanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan layanan publik terhadap masyarakat," tegas Gubernur yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menambahkan, secara substansi pihaknya dapat menyetujui pembentukan Ranperda Dana Cadangan tersebut. Besaran dana cadangan yang direncanakan tahun 2022 mencapai Rp 100 miliar, dilanjutkan tahun 2023 sebesar Rp 150 miliar.

Selanjutnya, kata Koster, untuk kebutuhan riil biaya pelaksanaan Pileg/Pilpres 2024 dan Pilgub Bali 2024 akan dihitung secara cermat bersama dengan KPU Bali, Bawaslu Bali, Polda Bali, Korem 163/Wirasatya, dan pihak terkait lainnya.

Dana Pilgub Bali 2024 sebelumnya diajukan KPU Bali kepada pemerintah sebesar Rp 255 miliar. Namun, dana Pilgub Bali 2024 akhirnya disepakati DPRD Bali sebesar Rp 250 miliar, dengan pola penganggaran multiyears. Untuk tahun 2022, dianggarkan sebesar Rp 100 miliar. Dana tersebut rencananya akan ditaruh di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dalam bentuk deposito, sebelum digunakan untuk pelaksanaan Pilgub Bali 2024.

Sementara, dalam pidatonya di sidang paripurna DPRD Bali kemarin, Gubernur Koster kembali mengingatkan seluruh elemen masyarakat Bali untuk tetap taat dengan protokol kesehatan, karena pandemi Covid-19 belum berakhir. "Walaupun kasus Covid-19 di Bali sudah menurun, masyarakat jangan mengabaikan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Sebab, penyebaran virus Covid-19 hingga saat ini belum berakhir dan masih memungkinkan terjadi penularan," tegas Koster.

Menurut Koster, vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat akan selalu menjadi penangkal Covid-19. Karena itu, pihaknya tidak pernah henti mensosialisasikan protokol kesehatan. "Saya tetap mengajak semua pihak untuk tidak lalai. Dibukanya pintu pariwisata, saya harapkan tidak menjadikan Bali mengalami lonjakan kasus Covid-19 lagi. Karena kesehatan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan," katanya.

Koster menyebutkan, Bali akan menjadi tuan rumah berbagai event berskala internasional tahun 2022 mendatang. Salah satunya, kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Bali, November 2022. Maka, Bali harus menyiapkan diri dan benar-benar aman untuk dikunjungi.

"Mengingat Bali dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan KTT G20 tahun 2022 mendatang, maka kita harus meyakinkan masyarakat internasional bahwa Bali aman untuk dikunjungi. Maka, harus disiplin dengan penerapan Prokes, agar kasus Covid-19 tidak muncul dan menjadi klaster baru,” pinta politisi senior PDIP asal  Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. *nat

Komentar