nusabali

Pentas Wayang Kulit Semarakkan Launching Komik Luh Ayu Manik Mas

  • www.nusabali.com-pentas-wayang-kulit-semarakkan-launching-komik-luh-ayu-manik-mas

GIANYAR, NusaBali
BASAbali Wiki melaunching kisah terbaru Luh Ayu Manik Mas berjudul Monster Virus Ngrejek Desa dalam perhelatan Ubud Writers and Readers Festival 2021 di Restoran Indus, Ubud, Gianyar, Minggu (17/10) malam.

Pementasan wayang kulit turut semarakkan launching komik Luh Ayu Manik Mas seri ketujuh ini. Ki dalang membawakan cerita Luh Ayu Manik Mas dalam pagelaran wayangnya.

Serial Luh Ayu Manik Mas dengan judul Monster Virus Ngrejek Desa ditulis oleh Ni Putu Ayu Suaningsih. Dalam sesi wawancara yang dipandu Gustra, Ayus sapaan akrab Ayu Suaningsih mengatakan kisah Luh Ayu Manik Mas ditulis dalam tiga bahasa yakni bahasa Bali, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. “Saya menulis dalam bahasa Bali, penerjemahan ke bahasa Inggris oleh penerjemah profesional,” ungkap Ayus. Dalam penerjemahan dari bahasa Bali ke bahasa Indoesia, Ayus mengakui menemukan sejumlah kesulitan. Misalnya, magibung. Dia juga menemukan kesulitan membuat kalimat dengan bahasa yang tepat untuk anak-anak.

Perwakilan BASAbali Wiki, Clara Listya Dewi, mengatakan Luh Ayu Manik Mas adalah figur perempuan remaja pahlawan super dengan berbagai kisah perjuangannya dalam mengatasi persoalan-persoalan sosial lingkungan. Kesigapan Luh Ayu Manik Mas diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk turut aktif mengatasi persoalan sosial dan lingkungan. BASAbali Wiki juga sedang melangsungkan program donasi komik Luh Ayu Manik Mas. Donasi ditujukan untuk anak-anak rentan dari keluarga miskin. Donasi ini diharapkan meningkatkan literasi anak-anak rentan sehingga memberi kesempatan mereka untuk lebih maju.

Made Taro menilai buku Luh Ayu Manik Mas seri tujuh ini sangat menarik karena menjadi media untuk mendidik anak. Bahasanya sederhana, jelas, dan komunikatif. “Gambarnya bagus, ceritanya aktual namun dikemas secara fantasi,” ungkap Made Taro, maestro pendongeng cerita anak dari Bali. Menurut pendiri Sanggar Kukuruyuk ini, ada kearifan lokal yang diangkat dalam Luh Ayu Manik Mas bahwa hidup menyatu dengan alam. “Kalau manusia tidak menjaga dan menyucikan alam, maka penyakit akan muncul. Saya salut bahwa buku Luh Ayu Manik Mas benar-benar menarik perhatian apalagi ditulis dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Bali, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris,” ungkap Made Taro. *k21

Komentar