nusabali

Sejak Open Border, Puluhan Ribu Wisdom Banjiri Bali

Kadispar Bali: Wisman Perlu Waktu Sebulan untuk Persiapan

  • www.nusabali.com-sejak-open-border-puluhan-ribu-wisdom-banjiri-bali

DENPASAR, NusaBali
Puluhan ribu wisatawan domestik membanjiri Bali pasca dibukanya (open border) Bali sejak, Kamis 14 Oktober lalu.

Diharapkan ini awal yang bagus sebagai persiapan menerima kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) nanti. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Kepala Dinas Pariwisata Bali  I Putu Astawa dengan stakeholder pariwisata Bali di Villa Uma Sapna,  Seminyak, Kuta Utara, Badung, Rabu (20/10) pukul 10.00 Wita. Data yang disampaikan Kadis Putu Astawa kedatangan wisdom ke Bali pada Oktober fluktuatif. Pada 1 Oktober wisdom yang datang tercatat 6.991 orang. Terus turun 5.975 orang pada 2 Oktober. Selanjutnya naik lagi menjadi 7.185 pada 3 Oktober dan seterusnya.

Pada 14 Oktober wisdom yang datang sebanyak 8.845 orang. Bahkan setelah 14 Oktober  tiga kali berturut-turut kedatangan wisdom di atas 10.000 orang. Masing-masing 10.254 orang pada 15 Oktober, kemudian 10.258 orang pada 16 Oktober dan 10.553 orang pada 17 Oktober. Namun turun menjadi 7.835 orang pada 18 Oktober dan 7.661 pada 19 Oktober. Jika ditotal sejak 14 Oktober hingga 19 Oktober, data wisdom yang masuk ke Bali sebanyak 55.406 orang.

“Mudah-mudahan ini adalah awal yang bagus sebagai persiapan untuk menerima kunjungan wisman,” ujar Putu Astawa. Dia  mengingatkan pandemi Covid-19 belum selesai. Karenanya Putu Astawa meminta semua stakeholder, khususnya stakeholder kepariwisataan untuk selalu berhati-hati dan waspada. Jangan sampai ada peningkatan atau muncul klaster baru di sektor pariwisata. “Ini yang tidak ingin kita harapkan,” ujar pejabat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Kepada industri perhotelan, restoran dan stakeholder transportasi, Kadispar Putu Astawa mengingatkan harus saling bekerjasama, saling membantu untuk menjamin kesehatan wisatawan yang datang ke Bali. “Ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” katanya. Disinggung soal belum adanya wisman yang datang, Astawa menyatakan itu bisa dimaklumi, karena kejelasan soal wisman yang datang ke Bali baru clear pada tanggal 14 Oktober.

Menurut pengalaman, wisman butuh waktu satu bulan melakukan persiapan. Dikatakan berdasarkan analisis ke Bali, memang ada 20.000 orang wisman yang booking mulai November  2021 sampai dengan Maret 2022. “20.000 wisman itu bukan November saja, namun sampai Maret 2022 waktunya. Itu pun masih perlu konfirmasi dengan adanya syarat-syarat seperti karantina hanya di kamar selama 5 hari,” ujarnya. Tentunya kata Astawa,  wisman juga menganalisis tentang kebijakan dan syarat yang boleh masuk ke Bali tersebut.

Astawa juga menegaskan kesiapan Bali menerima wisman. “Soal kesiapan hampir setiap hari ada simulasi di bandara,” ujarnya. Tujuannya  meminamalisir adanya gap yang tidak terlalu besar. Kalaupun toh  ada gap,  bisa disempurnakan lagi sambil jalan. Demikian juga hotel karantina, fasilitas kesehatan semua sudah tertangani dengan rapi. Buku panduan juga sudah disebar. Tinggal mengujicoba riilnya nanti.

Sementara Wakil Ketua Persatuan Hotel Restaurant Indonesia (PHRI) Bali Bidang Promosi Ismoyo S Soemarlan mengatakan terima kasih kepada pemerintah yang telah membuka internasional border untuk Bali. “Walaupun belum ada penerbangan yang masuk ke Bali, tetapi dampaknya sangat bagus sekali untuk kami,” ujar Ismoyo.

Pihaknya kata Ismoyo merasakan dampak dibukanya internasional border, yakni market domestik meningkat tajam. Karena dengan dibukanya border internasional, wisdom percaya Bali sudah aman. “Oh Bali udah aman nih, dah dibuka untuk internasional,” ujarnya. Dikatakan kedatangan wisdom tersebut dirasakan bagus dampaknya. “Kita lihat  teman- teman yang buka  hotel dan vila kurang lebih bisa di angka 50 persen,” jelasnya.

Kalau bisa aturan yang menyatakan anak-anak di bawah 12 tahun tidak boleh terbang (naik pesawat) dicabut, Ismoyo optimis kunjungan wisdom ke Bali  bisa di atas 15.000 per hari. ”Karena bagaimanapun Bali ini adalah family destination holiday,” ujarnya.

Ketua Bali Vila Association (BVA) I Putu Gede Hendrawan  juga  menyambut baik open border yang telah diputuskan untuk Bali. “Ini merupakan angin segar bagi BVA untuk lebih bersemangat lagi,” ujarnya. Dari komunikasi soal open border dengan  travel agent yang menjadi partner di luar negeri, untuk saat ini wisdom masih akan dominan dari 2021 sampai 2023. Namun demikian dari Asia sudah mendapatkan permintaan dari Korea Selatan (Korsel), China, Hongkong, Thailand untuk 2022. BVA meyakini  wisman mulai masuk Januari 2022.

Hal serupa diungkapkan Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, Agus Yoga Iswara. Menurutnya semenjak Bali turun level PPKM dari level 4 ke level 3 dan kini level 2, sudah memberikan dampak yang positif, terutama dalam pergerakan wisatawan domestik. Pengaruhnya cukup besar sampai sekarang. Harapannya, kata Yoga Iswara bisa mencapai puncak Desember nanti.

Terkait open border pada 14 Oktober lalu, IHGMA menyambut positif. Dari apa yang sudah diwacanakan pemerintah, kata Agus Yoga Iswara sekarang tinggal bersama-sama mengintegrasikan kesiapan di Bali.  “Ini bukan pekerjaan yang mudah. Membuka destinasi besar tentu memerlukan proses yang besar juga,” ujarnya. Yoga Iswara optimis kondisi pariwisata akan membaik, jika Pemprov Bali maupun Pusat konsisten dengan aturan kebijakan masuk Bali. “Jangan ngerem mendadak, apalagi ngeremnya di tengah jalan,” ujar Yoga Iswara. *k17

Komentar