nusabali

Korban Gempa Dapat Bantuan Terpal

  • www.nusabali.com-korban-gempa-dapat-bantuan-terpal

Para korban yang rumahnya rusak berat, masih bisa bertahan di emperan rumah.

AMLAPURA, NusaBali

Sebanyak 265 korban gempa yang rumahnya rusak berat dapat bantuan terpal. Bantuan terpal ini untuk tenda, tempat tidur sementara. Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Ketut Arimbawa menyerahkan bantuan terpal di Banjar Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Selasa (19/10). Pemasangan terpal dibantu anggota Kodim Karangasem, Polres Karangasem, dan relawan.

Dari 265 lembar terpal yang disalurkan, telah terpasang sebanyak 204 lembar. Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter, Sabtu (16/10), menyebabkan 369 rumah rusak berat, 754 rumah rusak ringan, dan 121 pura rusak. Meski rumah tidak bisa ditempati karena atap, tembok, dan pintu rusak, para korban tetap bertahan tinggal di rumahnya masing-masing. “Sejak awal berharap dapat bantuan terpal untuk buat tenda sebagai tempat tidur sementara,” ujar I Nengah Merta, 45.

Hal senada dilontarkan korban Ni Nyoman Darsi, Ni Kadek Suli, I Nyoman Sudiana, dan I Nengah Nantra. “Saat erupsi Gunung Agung tahun 2017 rumah saya juga rusak berat,” ungkap Ni Kadek Suli. BPBD Karangasem langsung menyalurkan terpal yang telah disuplai BNPB. Bantuan sementara menyasar 11 banjar dari 15 banjar di Desa Ban. Bantuan untuk korban lain menyusul. “Bantuannya bertahap karena medannya sangat sulit menjangkau lokasi bencana, jalan sempit, disertai terjadi longsor di beberapa titik menyulitkan akses lalulintas,” jelas Ida Ketut Arimbawa.

Sambil mengevakuasi material longsor agar kendaraan bisa melintas, BPBD Karangasem juga menyalurkan bantuan. Terutama jalur paling sulit dijangkau di Banjar Jatituhu berupa jalan beton dan jalan tanah lebar 2,5 meter berbatasan dengan jurang dan tebing yang rawan longsor. “Syukurnya sejak terjadi bencana, Sabtu (16/10, tidak ada hujan turun sehingga tidak menimbulkan longsor. Para korban yang rumahnya rusak berat, masih bisa bertahan di emperan rumah,” ungkap Ida Ketut Arimbawa. *k16

Komentar