nusabali

Proses Produksi Kopi Buleleng Dirancang dari Hulu ke Hilir

  • www.nusabali.com-proses-produksi-kopi-buleleng-dirancang-dari-hulu-ke-hilir

SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pertanian terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di Bali Utara. Upaya itu dilakukan dengan menjamin kedaulatan petani dalam menentukan harga jual produk mereka.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta menyampaikan, kedaulatan petani kopi Buleleng dapat dicapai, jika petani kopi berhasil menerapkan proses produksi dari hulu ke hilir secara mandiri. Diungkapkan, jenis kopi yang paling banyak dibudidaya di Kabupaten Buleleng adalah kopi robusta dengan 76 persen luas lahan dari total 11.033,87 hektare.

Kata Sumiarta, Kecamatan Busungbiu memiliki perkebunan kopi robusta paling banyak di Kabupaten Buleleng. Menurut Sumiarta, Pemerintah Daerah ingin Buleleng menjadi unggulan di pasaran kopi robusta, sehingga masyarakat umum maupun wisatawan akan ke Buleleng jika ingin membeli kopi robusta.

"Kita harus berintegrasi antar sektor antara PD Swatantra dan yang terpenting nanti kita menciptakan koperasi-koperasi tani, sehingga petani jika menjual produknya tidak bertanya kepada pengepul," ujar Sumiarta, dikonfirmasi Minggu (17/10) siang.

Sumiarta menambahkan, jika itu terwujud maka petani kopi di Buleleng dapat memiliki bargainin power yang lebih baik, sehingga tentu saja akan berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani.

Masih kata Sumiarta, faktor utama penentu daya jual kopi adalah kualitas dari biji kopi itu sendiri. Maka dari itu, pihaknya juga tetap membina para petani kopi untuk melakukan budidaya dengan memperhatikan kualitas. "Yang paling penting adalah bagaimana berbudidaya yang baik," pungkasnya.*mz

Komentar