nusabali

Dinilai Tidak Diperlukan Bagi Wisman Sudah Vaksin Lengkap

Pelaku Pariwisata Soroti Masa Karantina Wisman

  • www.nusabali.com-dinilai-tidak-diperlukan-bagi-wisman-sudah-vaksin-lengkap

MANGUPURA, NusaBali
Gerbang pariwisata internasional bagi 19 negara sudah resmi dibuka pada 14 Oktober 2021.

Namun, sampai saat ini belum ada satu pun maskapai pembawa wisatawan mancanegara yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Kondisi ini pun menjadi sorotan sejumlah pelaku pariwisata. Masa karantina dinilai menjadi salah satu pemicu belum adanya wisatawan yang berlibur ke Pulau Dewata.

Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) I Wayan Puspa Negara, menduga salah satu penyebab belum adanya wisatawan yang datang berlibur ke Bali lantaran waktu karantina yang lama, yaitu 5 hari. Padahal, lanjut dia, dalam catatan sebelum pandemi, perjalanan wisman rata-rata berkisar 5 hari. Artinya waktu mereka untuk berlibur akan habis untuk karantina.

Untuk itu Puspa Negara menilai, Indonesia harus belajar dari Thailand yang notabene merupakan pesaing bagi Bali. Sebab, kebijakan di negara tersebut wisatawan yang masuk ke Phuket tidak harus karantina, tetapi wajib vaksin lengkap.

“Ide Karantina 5 hari tidak memberikan dampak positif bagi wisman dan justru berbanding terbalik dengan upaya membangkitkan pariwisata. Usul saya, karantina tidak diperlukan bagi wisman sudah vaksin lengkap dan mengikuti prokes ketat,” kata Puspa Negara, Minggu (17/10).

Puspa Negara juga mengingatkan di tengah pemulihan pariwisata Bali, pemerintah harus melihat persaingan di destinasi wisata. Sebab, kebijakan yang pro terhadap wisatawan akan membuat wisatawan tersebut lebih tertarik datang ke negara tersebut. “Tapi kalau kondisi saat ini masih memberlakukan waktu karantina yang cukup panjang, tentu wisatawan juga pikir-pikir mau datang ke Bali, karena waktu akan habis dengan karantina saja,” katanya.

Di sisi lain, Puspa Negara berharap pemerintah melakukan kerja sama dengan negara-negara yang diizinkan masuk ke Bali. Minimal ada kerja sama, sehingga bisa menarik wisatawan untuk datang ke Bali. Jika hal itu tidak dilakukan, Puspa Negara meyakini akan banyak wisatawan yang datang ke Bali ke depannya. “Semua akomodasi sudah siap dengan standar protokol kesehatan (prokes),” tegasnya. *dar

Komentar