nusabali

90 Korban Luka Akibat Gempa, 4 Masih Dirawat di RS

Kemarin, Gubernur Koster Jenguk Korban yang Dirawat di RSUD Bangli

  • www.nusabali.com-90-korban-luka-akibat-gempa-4-masih-dirawat-di-rs

BANGLI, NusaBali
Selain 3 korban tewas, gempa berkuatan 4,8 SR yang menerjang wilayah Kecamatan Kintamani (Bangli) dan Kecamatan Kubu (Karangasem), Sabtu (16/10) dinihari, juga menyebabkan 90 korban luka.

Sebagian dari mereka masih dirawat di rumah sakit dan sempat dijenguk Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu (17/10). Dari 90 korban luka tersebut, 82 orang di antaranya berada di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem. Sedangkan 8 korban luka lainnya berada di Desa Trunyan dan Desa Suter (Kecamatan Kintamani, Bangli). Sebagian besar dari korban luka sudah dipulangkan dari rumah sakit.

Sementara 4 korban luka lagi yang kondisinya cukup berat, hingga Minggu kemarin masih dirawat di RSUD Bangli (3 orang) dan RUSP Sanglah (1 orang). Sebaliknya, untuk 3 korban tewas, masing-masing di Desa Trunyan (2 orang) dan Desa Ban (1 orang).

Dari 8 korban luka gempa wilayah Kintamani, 3 orang di antaranya masih dirawat di RSUD Bangli. Mereka masing-masing Ni Made Mudawati, 50, dan putrinya  yakni Putu Nova Novita Sari, 18 (asal Desa Trunyan), serta Ni Wayan Sunadi (asal Desa Suter). Sedangkan dari 82 korban luka gempa Desa Ban, satu di antaranya masih dirawat di RSUP Sanglah, Ni Kadek Novita, 3. Sementara yang lainnya sudah dipulangkan dari rumah sakit dan berbagai Puskesmas.

Korban luka gempa Kintamani yang masih dirawat di RSUD Bangli sempat dijenguk Gubernur Bali Wayan Koster, Minggu siang pukul 13.00 Wita. Ketiga korban luka tersebut: Ni Made Mudawati, Putu Nova Novita Sari, dan Ni Wayan Sunadi semuanya dirawat di Ruang Nusa Indah RSUD Bangli.

Gubernur Koster menjenguk korban luka di RSUD Bangli bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putu Putri Suastini Koster, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, dan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Bangli I Nyoman Budi Utama. Kemudian, menyusul datang Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan.

Gubenur Koster secara khusus memberikan semangat kepada para korban gempa. Seusai menjenguk korban gempa, Gubernur Koster menyampaikan rasa prihatinnya sekaligus belasungkawa yang mendalam kepada korban meninggal. "Semua yang meninggal akan diberikan santunan, sementara yang dirawat akan ditanggung penuh biaya perawatrannya.

Menurut Gubernur Koster, korban longsor akibat gempa di Desa Trunyan sudah ditangani. Untuk rumah warga yang rusak diterjang longsor akibat gempa, nantinya juga akan dialokasikan bantuan dari pemerintah. "Perbaikan dilakukan pemilik, namun nanti pemerintrah bantu," jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Khusus untuk korban tewas akibat gempa, Pemprov Bali memberikan santunan masing-masing Rp 15 juta. Penyerahan santunan langsung dilakukan kepada para perwakilan kerluarga korban.

Sementara, keluarga korban terluka Ni Made Mudawati, yakni I Nengah Tambun, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, terlebih kepada Gubernur Koster dan jajarannya yang menyempatkan diri menjenguk di RSUD Bangli. "Kami berterima kasih atas dukungan Bapak Gubernur kepada keluarga kami," ujar Nengah Tambun.

Sedangkan Direktur RSU Bangli, dr Nyoman Arsana, mengatakan kondisi pasien korban longsor akibat gempa, Made Mudawati dan putrinya, Putu Nova Novita Sari, sudah stabil. Demikian pula pasien Ni Wayan Sunadi asal Desa Suter. “Pasein Wayan Sunadi rencananya dibolehkan pulang dari rumah sakit besok (hari ini, Red),” jelas dr Arsana.

Sementara itu, dari 82 korban luka akibat gempa di Desa Ban, Kecamjatan Kubu, hanya satu yang masih dirawat di rumah sakit, yakni Ni Kadek Novita. Bocah berusia 3 tahun ini dirawat di RSUP Sanglah. Sebelum dirujuk ke RSUP Sanglah, Minggu kemarin, bocah malam ini sempat sehatri semalam dirawat di RSUD Karangasem. Yang bersangkutan terpaksa dirujuk, karena mengalami luka berat di bagian dalam, ditandai air kencingnya memerah.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, mengatakan dari 82 korban luka di Desa Ban, 77 orang luka ringan, 4 luka sedang, dan 1 luka berat yaitu bocah Kadek Novita. Sebanyak 65 orang dari 65 korban luka ringan sempat dirawat di Puiskesmas Kubu II, 7 orang sempat dirawat di RS Pratama Kubu,1 orang sempat dirawat di RSUD Karangasem, dan 1 orang sempat dirawat di Puskesmas Rendang.

"Semua korban luka ringan dan luka sedang telah dipulangkan dari perawatan di rumah sakit maupun Puskesmas),” jelas Arimbawa di Posko Penanganan Bencana Gempa di Kantor Desa Ban, Minggu kemarin.

Menurut Arimbawa, korban luka mencapai 82 orang terdata atas bantuan dari Perbekel Ban, I Gede Tamu Sugiantara, dengan memberdayakan 15 kelian banjar setempat, masing-masing Banjar Ban, Banjar Belong, Banjar Bonyoh, Banjar Bunga, Banjar Cegi, Banjar Cutcut, Banjar Darmaji, Banjar Daya, Banjar Dlundungan, Banjar Jatituhu, Banjar Manikaji, Banjar Panek, Banjar Pengalusan, Banjar Pucang dan Banjar Temakung.

Semakin ke atas menuju puncak bukit, dampak bencana gempa semakin keras, ditandai kerusakan ratusan rumah yang cukup parah, hingga tidak bisa ditempati. Kerusakan rumah paling parah di Banjar Jatituhu, dan Banjar Temakung, karena lokasinya di puncak bukit. Korban luka juga lebih banyak di daerah atas.

Arimbawa menyebutkan, rata-rata korban luka di Desa Ban terjadi karena tertimpa reruntuhan tembok rumah dan atap bangunan. Bahkan, ada satu korban tewas di Banjar Jatiluhu, Desa Ban, yakni Ni Luh Meriani, 3. Sedangkan kedua oranguanya: I Nyoman Puja, 37, dan Ni Nengah Nuasa, 35 menderita luka ringan. Demikian pula keempat saudaranya luka ringan, yakni Ni Kadek Nailasari 9 bulan (adik), Putu Pernama Andika, 8 (kakak), Ni Komang Karniningsih, 12 (kakak), dan Ni Kadek Tina Sarini, 14 (kakak). *esa,k16

Komentar