nusabali

Bali Akan Jadi Provinsi Pertama di Indonesia yang Zero Blank Spot Internet

Di 2023, Semua Desa Terjamah Internet

  • www.nusabali.com-bali-akan-jadi-provinsi-pertama-di-indonesia-yang-zero-blank-spot-internet

DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster optimistis 716 desa/kelurahan di Bali akan tercover jaringan internet tahun 2023 mendatang.

Dengan tercovernya jaringan internet ini, nantinya tidak akan ada lagi desa di Bali yang mengalami blank spot (tak tersentuh jaringan komunikasi internet). Bali pun akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang zero blank spot internet.

Hal ini disampaikan Gubernur Koster saat menerima audiensi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Bali di Rumah Jabatan, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Jumat (15/10) pagi. Gubernur Koster memberi jaminan Provinsi Bali menuju pulau tanpa area blank spot untuk jaringan internet, karena ini sudah masuk rancangan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Berdasarkan rancangan Bappenas, kata Gubernur Koster, Bali sebagai provinsi yang akan digarap infrastruktur telekomunikasinya tahun 2022. "Ini sudah riil konsepnya. Bali akan jadi provinsi pertama di Indonesia yang zero blank spot internet. Semua wilayah akan terjangkau,” tandas Gubernur Koster, yang kemarin didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Kominfo) dan Statistik Provinsi Bali I Gede Pramana.

Gubernur Koster menambahkan, tahun 2022 nanti program tersebut sudah akan berjalan dengan koordinasi dari Bappenas dan Kementerian Kominfo, serta pemerintah provinsi. “Tahun 2023 saya kira akan semakin top Bali, menjadi ‘Bali Era Baru’ banget, yang sesuai dengan visi saya yakni ‘Bali Smart Island’,” tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Ditegaskan Koster, tercovernya semua wilayah di Bali dengan jaringan internet, akan banyak manfaatnya. Ini akan memberikan dampak luar dalam yang signifikan untuk semua sektor. Tentunya semua sektor akan mengalami transformasi digital, mulai dari kesehatan hingga kepariwisataan menuju digitalisasi.

Dengan dukungan infrastruktur dan fasilitas, maka masyarakat di pedesaan didorong Koster untuk semakin ’melek’ teknologi informasi. Menurut Koster, masyarakat di pedesaan juga bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan, dipadukan dengan teknologi digital.

“Ekonomi kita di Bali banyak yang bersumber di desa. Jadi, kita ingin di tingkat desa ekonomi makin bergerak dengan bantuan fasilitas digital. Anak-anak mudanya kita dorong untuk memanfaatkan ini. Harus kita polakan dan buat sistemnya,” terang politisi senior asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ni.

Kehadiran Relawan TIK, kata Koster, juga bisa berperan besar dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam transformasi digital. “Untuk itu, saya berterima kasih dan dukung penuh Relawan TIK bisa bantu memberdayakan masyarakat. Dengan fasilitas dan infrastruktur, dengan masyarakat yang menguasai teknologi informasi, akan hebat Bali ini,” katanya.

Koster menegaskan, sebagai langkah nyata menuju ‘Bali Bebas Blank Spot Internet’, pemerintah akan segera lakukan MoU dengan perguruan tinggi untuk mengerahkan mahasiswa, lewat KKN Tematik di bidang teknologi. Tujuannya, agar mahasiswa turut membantu pemberdayaan teknologi kepada masyarakat di desa-desa, di komunitas-komunitas, pedagang pasar, dan lainnya.

Sementara itu, Ketua Relawan TIK Provinsi Bali, Gede Putu Krisna Juliharta, mengaku bersyukur program riil Gubernur Koster sesuai dengan keinginan para relawan untuk terus melaksanakan pemberdayaan teknologi informasi di masyarakat. “Dengan dukungan Bapak Gubernur Koster, tentu besar harapan kami gerakan ini bisa lebih masif dan kianb menjangkau masyarakat di desa untuk literasi digital,” kata Krisna Juliharta. *nat

Komentar