nusabali

Hari Ulos Nasional 2021, Bangga Bertenun Bangga Berbudaya

Tobatenun Tampil dalam TENUN Fashion Week

  • www.nusabali.com-hari-ulos-nasional-2021-bangga-bertenun-bangga-berbudaya

JAKARTA, NusaBali.com - Memperingati Hari Ulos Nasional 2021 pada 17 Oktober, kampanye budaya dengan tema ‘Bangga Bertenun Bangga Berbudaya’ digagas oleh Tobatenun.

Tobatenun berupaya merepresentasi wastra Nusantara, Ulos, tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, tetapi juga nasional. 

Untuk itulah pada Jumat (15/10/2021) digelar virtual press conference yang menghadirkan Kerri Na Basaria, Founder dan CEO PT Toba Tenun Sejahtra, Dr Eddy Keleng Ate Berutu (Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara), Dita Indah Sari (Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan RI), dan Myra Widiono (Ketua Perkumpulan Warna Alam Indonesia). 

Kampanye budaya ‘Bangga Bertenun Bangga Berbudaya’ merupakan wujud komitmen Tobatenun untuk memberikan edukasi, tidak hanya bagi pelaku usaha dan komunitas Ulos, tetapi juga masyarakat umum. 

“Ini adalah upaya Tobatenun untuk menjangkau publik agar dapat memahami Ulos sebagai produk budaya dan ekonomi, dan meningkatkan kesadaran konsumen untuk semakin bangga buatan Indonesia,” kata Kerri Na Basaria.

Melalui peringatan Hari Ulos Nasional 2021 ini, Kerri Na Basaria berharap masyarakat semakin sadar mengenai pentingnya melestarikan dan mengembangkan wastra Nusantara, salah satunya Ulos, yang berpotensi bisa bersaing di pasar nasional maupun mancanegara. 

Untuk itu  website www.tobatenun.com diluncurkan agar masyarakat dapat berbelanja dan mengenal Ulos lebih jauh.   “Kami berupaya melakukan revitalisasi Ulos melalui program pendampingan perajin tenun, memanfaatkan sumber daya alam untuk produksi tenun serta membuat sebuah platform distribusi tenun Sumatera Utara yang terkurasi,” terangnya. 

Sementara itu Dr Eddy Keleng Ate Berutu, Bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara mengatakan, “Semangat Bangga Bertenun Bangga Berbudaya merupakan dorongan bagi kita semua untuk bersama melestarikan wastra budaya Nusantara. Pemerintah Kabupaten Dairi telah melakukan upaya untuk mendorong dan meningkatkan keberlangsungan industri kerajinan dan kreatif, termasuk pelestarian dan pengembangan Ulos.” 

Dikatakan oleh Bupati Dairi bahwa berbagai strategi telah dilakukan antara lain pemberian stimulus kepada UMKM dan Koperasi, pelatihan dan pendampingan bagi UMKM untuk peningkatan kualitas produksi dan pemasaran. 

“Kami optimis dengan semakin banyak pihak yang peduli terhadap kelestarian budaya seperti Tobatenun dapat menginspirasi banyak orang untuk bersama-sama memajukan Ulos dan juga budaya nusantara lainnya sehingga tidak hanya lestari, tetapi juga berkembang sehingga dapat dinikmati secara luas di pasar mancanegara dan dapat mendorong ekonomi kreatif khususnya di masyarakat kabupaten Dairi,” kata Eddy Keleng Ate Berutu.

Untuk melestarikan dan merevitalisasi Ulos, Tobatenun pun juga telah melakukan kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Kemnaker melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta, Ditjen Binalavotas, dan PKK) dan Tobatenun berkomitmen memberdayakan para perajin ulos di Toba. 

Kerjasama antara Kemnaker dengan Tobatenun ini adalah perwujudan dari program perluasan kesempatan kerja yang dimiliki Kemnaker untuk melatih, membina dan manajemen pemasaran para perajin ulos di sekitar Danau Toba. 

"Kemenaker bersama Tobatenun merancang roadmap usaha yang dapat menguntungkan dan memberikan dampak kesejahteraan kepada UMKM Ulos” ujar Dita Indah Sari, Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Tidak hanya fokus untuk memperkuat eksosistem kain Ulos dan para pelakunya, Tobatenun juga berkomitmen untuk menggunakan pendekatan ramah lingkungan dalam proses produksi dan penciptaan karya. 

Untuk meningkatkan pemahaman publik tentang pentingnya menggunakan produk berkualitas yang ramah lingkungan, Tobatenun juga secara konsisten memberikan edukasi kepada pasar mengenai nilai berkelanjutan pada industri fashion.

Tobatenun mendorong perajin untuk menerapkan metode pembuatan tenun yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan mengutamakan prinsip berkelanjutan. Para penenun binaan, menggunakan benang serta pewarna alami dalam pembuatan Ulos. 

Untuk itu Tobatenun bersama instruktur pewarnaan alam terus melakukan pembinaan dan pelatihan mengenai pemanfaatan pewarna alam untuk tekstil kepada para artisan Ulos. Ini adalah bagian dari kontribusi Tobatenun untuk meminimalisir pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan pewarna alam.

“Kami terus berupaya untuk mempopulerkan pewarna alam dan serat alam untuk penguatan pasar dan produk. Untuk itu, perlu adanya sinergi antara pelaku usaha dan organisasi terkait terkait pengembangan warna alam dengan melakukan edukasi dan eksplorasi sumber, sehingga dapat tercipta produk ramah lingkungan yang berkesinambungan,” kata Myra Widiono, Ketua Perkumpulan Warna Alam Indonesia.

Sementara itu guna memperkenalkan Ulos ke pasar internasional, Tobatenun juga akan berpartisipasi dalam TENUN Fashion Week yang diselenggarakan secara virtual pada 15-17 Oktober 2021. Pagelaran ini akan menampilkan 45 komunitas tenun yang berpartisipasi dari Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam. 

Dalam TENUN Fashion Week, Tobatenun akan membawa dua lini produknya yaitu Tobatenun dan Boru. Menampilkan koleksi revitalisasi ulos lawas yang juga menjadi koleksi pertama untuk distribusi di platform yang hadir dalam motif Ragi Hotang, Ragi Idup, dan Tumtuman. 

Sedangkan untuk produk Boru akan menampilkan koleksi ready to wear ‘Sindar’ yang merupakan hasil kerja sama desainer muda dan berbagai UKM dan pengrajin dari Siantar, Yogyakarta, dan Jepara.

“Semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam pelestarian dan pengembangan ekosistem wastra nusantara, khususnya ulos, kami optimis bahwa wastra nusantara dapat menjadi tuan di negerinya sendiri, bahkan dapat dinikmati di pasar yang lebih luas. 

"Kami pun berharap upaya kami dalam memberdayakan perajin dan berbagai aktivitas sosial lain dapat memberikan dampak yang luas bagi para penenun untuk memberikan harapan bagi mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik.” tutup Kerri Na Basaria.

Dalam press conference, turut memberikan sambutan secara virtual Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Ketua Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah. *mao

Komentar