nusabali

PTM SMA/SMK di Kabupaten/Kota Jalan Terus

Murid di 2 SMAN di Tabanan Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-ptm-smasmk-di-kabupatenkota-jalan-terus

Kepala Disdikpora Bali menekankan pentingnya kejujuran semua pihak, yakni orangtua, siswa, dan sekolah, terkait PTM dalam situasi pandemi Covid-19.

DENPASAR, NusaBali
Baru beberapa pekan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), kasus positif Covid-19 dialami 3 murid di 2 SMAN di Kabupaten Tabanan. Akibatnya, PTM di dua sekolah tersebut dihentikan sementara oleh Disdikpora Bali. Sementara PTM untuk SMA/SMK di kabupaten/kota lain jalan terus.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, dikonfirmasi NusaBali, Kamis (14/10), mengakui PTM di 2 SMAN di Tabanan terpaksa dihentikan sementara karena ada siswanya positif Covid-19. Namun kasus positif itu bukan klaster sekolah, tetapi klaster keluarga.

“Artinya siswa bersangkutan tidak tertular saat pelaksanaan PTM di sekolah, tetapi karena siswa tersebut terkena saat aktivitas di rumah, dan lingkungan keluarga,” ujar Ngurah Boy.

Menurut Ngurah Boy, kasus siswa positif Covid-19 ini terungkap berawal pada pekan lalu, siswa bersangkutan cerita kepada kepala sekolah, bahwa ada salah satu keluarganya positif Covid-19. “Siswa tersebut konsultasi dengan kepala sekolah, apakah dibolehkan PTM atau tidak. Karena siswa itu cerita ada keluarganya positif, pihak sekolah melarang siswa bersangkutan mengikuti PTM. Lanjut, pihak sekolah langsung melapor ke Satgas Covid-19 setempat,” tutur Ngurah Boy.

Ditegaskan Ngurah Boy, Satgas Covid-19 setempat melakukan tracing dan testing terhadap kontak erat keluarga siswa bersangkutan. “Testing dilakukan terhadap siswa bersangkutan, kemudian terhadap lima orang guru di sekolah tersebut dan satu orang teman siswa bersangkutan yang diajak kontak erat. Hasilnya, lima orang guru hasilnya negatif. Tetapi ada satu teman siswa bersangkutan yang sempat kontak erat, setelah ditesting hasilnya positif,” ungkap Ngurah Boy.

Atas kondisi itu, Ngurah Boy menyebutkan Disdikpora Bali menutup kegiatan PTM di sekolah tersebut. Siswa yang positif menjalankan isolasi terpusat. “Di sini pentingnya kejujuran semua pihak dalam situasi pandemi Covid-19. Kalau siswa ini tidak jujur ada keluarganya positif, mungkin situasi berbeda. Maka kami ingatkan orangtua dan sekolah, untuk terbuka memberikan informasi,” kata birokrat asal Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng ini.

Meski demikian, Ngurah Boy tidak menghentikan kegiatan PTM di SMA/SMK di kabupaten/kota lainnya. “Karena ketentuan dalam protokol kesehatan dan pelaksanaan PTM disebutkan, kalau ada kasus positif Covid-19 di sekolah bersangkutan, baru PTM dihentikan. Sementara ini, di SMA/SMK yang melaksanakan PTM semuanya berjalan lancar, mudah-mudahan lancar,” ucap mantan Sekretaris Inspektorat Pemprov Bali ini.

Ngurah Boy pun menegaskan dalam pelaksanaan PTM, pihak sekolah sudah menyiapkan segala sesuatunya. Terutama protokol kesehatan di sekolah dalam PTM. “Tidak boleh lengah, tetap harus jalan prokesnya dengan disiplin. Kami akan terus sosialisasikan, dan lakukan monev (monitor dan evaluasi) ke depannya,” tegas Ngurah Boy.

Sebelumnya diberitakan, dua sekolah di Tabanan, SMAN 1 Penebel dan SMAN 1 Tabanan, menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM). Hal tersebut menyusul ditemukan siswa positif terpapar Covid-19. Namun siswa yang terpapar bukan disebabkan klaster sekolah melainkan dari keluarga.

Siswa yang terpapar virus Covid-19 di SMAN 1 Tabanan sejumlah 2 orang. Mereka telah menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (11/10). Sementara siswa yang terpapar di SMAN 1 Penebel sebanyak 1 orang. Sekolah telah menghentikan PTM mulai Rabu (13/10). *nat

Komentar