nusabali

118 TK Terhambat Proses Dapodik

  • www.nusabali.com-118-tk-terhambat-proses-dapodik

Kasek TK Kumara Sentana, I Gusti Ayu Agung Eka Putri, mengaku kesulitan signal internet.

AMLAPURA, NusaBali

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasemm menggelar pelatihan teknis menginput data pokok pendidikan (dapodik) di aula Sabha Widya Praja Kantor Disdikpora Karangasem, Jalan Veteran Amlapura dari tanggal 11-14 Oktober 2021. Pelatihan diikuti 165 guru TK yang merangkap sebagai operator dapodik. Terungkap sebanyak 118 TK di Karangasem terhambat kirim data dapodik karena sekolah tidak punya tenaga operator. Keterlambatan akses dapodik juga pengaruh internet, terutama sekolah yang terhalang bukit dan gunung.

Operator Dapodik Disdikpora Karangasem, I Wayan Sukanaya, mengatakan guru TK yang kesulitan akses internet bisa numpang di kantor desa untuk kirim data ke dapodik. Disdikpora Karangasem menggelar pelatihan agar operator TK memahami teknis menginput data hingga mengirim ke dapodik sehingga seluruh peserta didik, guru, dan data sekolah masuk dapodik. Tahapannya mengunduh dan install aplikasi dapodik versi 2021 pada laman dapodik. Selanjutnya registrasi secara online dengan terlebih dahulu melakukan pembaharuan data sekolah menyangkut status penerima BOS (bantuan operasional sekolah) dan rekening BOS.

Pembaharuan data peserta didik jika ada peserta didik yang keluar atau masuk. Cetak surat mutasi jika ada siswa keluar. Juga melakukan pembaharuan data guru, juga melakukan pengecekan penugasan dan tugas tambahan guru. “Ikuti petunjuknya, isi data secara lengkap dan akurat agar semua data sekolah masuk dapodik,” ungkap Wayan Sukanaya. Sementara Kasek TK Giri Murti Kumara, Banjar Juuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat Ni Wayan Manis mengaku mengalami kesulitan akses internet. “Kami sering numpang di Kantor Desa Duda Timur untuk pengisian 26 siswa, 3 guru, dan data lainnya agar bisa dikirim ke dapodik,” ungkapnya

Begitu Kasek TK Kumara Sentana di Banjar Kebon, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sidemen, I Gusti Ayu Agung Eka Putri, mengaku kesulitan akses internet. “Kami sering pindah tempat untuk dapat signal,” jelas kasek yang memiliki 37 siswa dan 3 guru ini. *k16

Komentar