nusabali

Siswa Positif Covid-19, 2 SMAN Stop PTM

  • www.nusabali.com-siswa-positif-covid-19-2-sman-stop-ptm

Dua siswa SMAN 1 Tabanan dan 1 orang murid SMAN 1 Penebel dinyatakan positif Covid-19. Mereka terpapar dari klaster keluarga.

TABANAN, NusaBali

Dua sekolah di Tabanan, SMAN 1 Penebel dan SMAN 1 Tabanan, menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM). Hal tersebut menyusul ditemukan siswa positif terpapar Covid-19. Namun siswa yang terpapar bukan disebabkan klaster sekolah melainkan dari keluarga.

Siswa yang terpapar virus Covid-19 di SMAN 1 Tabanan sejumlah 2 orang. Mereka telah menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (11/10). Sementara siswa yang terpapar di SMAN 1 Penebel sebanyak 1 orang. Sekolah telah menghentikan PTM mulai Rabu (13/10).

Kepala SMAN 1 Tabanan Nyoman Surjana mengatakan siswa di SMAN 1 Tabanan diketahui terpapar virus awalnya diinformasikan oleh pihak puskesmas. Pada Rabu (6/10) lalu keluarga siswa yang bersangkutan ada yang sakit dan dirawat di rumah sakit, kemudian dinyatakan positif Covid-19.

Karena keluarganya terpapar virus, dilakukan tracing yang menyebabkan si anak bersangkutan terpapar virus namun tanpa gejala. “Karena siswa tersebut dapat mengikuti PTM sebanyak tiga kali, untuk mencegah terjadinya klaster di sekolah dilakukan rapid antigen terhadap guru dan siswa oleh puskesmas pada 8 Oktober lalu,” kata Nyoman Surjana, Rabu kemarin.

Jumlah siswa yang dirapid antigen saat itu sebanyak 11 orang, dan guru yang sempat mengajar berjumlah 5 orang. Mereka yang dirapid antigen adalah siswa satu kelas. Hasilnya dari yang dirapid antigen, satu siswa dinyatakan positif Covid-19. Namun pengakuan dari siswa ini ada keluarganya juga yang sakit. “Kami tegaskan penyebaran virus ini bukan disebabkan dari sekolah melainkan dari klaster keluarga. Dua siswa kami sudah menjalani isolasi di hotel yang ada di Denpasar,” tutur Nyoman Surjana.

Untuk itu, sejak dinyatakan positif sesuai dengan SKB Empat Menteri dan SE Gubernur Bali, ketika ada anak yang terkonfirmasi positif PTM langsung dihentikan dan kembali diarahkan pembelajaran daring. “Kami stop sementara PTM sejak 11 Oktober sesuai petunjuk dinas, dan satgas di sekolah,” tegas Nyoman Surjana.

Menurutnya PTM akan dilakukan setelah urusan dua siswa yang positif selesai menjalani isolasi yang diperkirakan 4-5 hari ke depan. Bahkan 11 anak dan 5 guru yang sebelumnya melakukan rapid antigen, Rabu (13/10), mengikuti swab PCR.

“Kalau nanti semua negatif, dan dua anak kami yang menjalani isolasi negatif, baru kami akan mengajukan izin lagi untuk kegiatan PTM ke Satgas  Covid-19 Tabanan dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali,” tandas Nyoman Surjana yang juga Ketua MKKS SMA di Tabanan.

Sementara seorang siswa SMAN 1 Penebel yang terpapar virus juga telah menjalani isolasi di hotel yang ada di Denpasar. Menurut Kepala SMAN 1 Penebel I Wayan Suastana, siswanya yang terpapar virus penyebabnya dari klaster keluarga.

Awalnya, pihak sekolah mengetahui siswa positif Covid-19 pada 12 Oktober kemarin. Sesuai informasi yang diterima pihak sekolah, ibu dari siswa yang bersangkutan bertugas di kantor desa. Karena terjadi penyebaran virus di kantor desa, seluruh staf ditracing ternyata ibu siswa tersebut terpapar.

Akhirnya karena ibu siswa ini terpapar, dilakukan tracing di lingkungan keluarga, yang menyebabkan siswa tersebut positif Covid-19. “Mendengar informasi demikian, kami pihak sekolah sesuai dengan SOP SKB empat Menteri kembali menggelar pembelajaran daring mulai tadi (Rabu kemarin),” tutur Wayan Suastana.

Karena siswa tersebut sempat mengikuti PTM sebanyak 2 kali, sekolah dengan pihak puskesmas masih berkoordinasi terkait langkah selanjutnya. “Tadi (kemarin) kami sempat dihubungi pihak Puskesmas Penebel untuk meminta data. Karena saya sedang mengikuti zoom meeting, saya serahkan ke ketua satgas sekolah. Puskesmas katanya akan meminta data. Yang jelas informasi akan melakukan tracing di sekolah belum ada,” tandasnya. *des

Komentar